Julius Darmaatmadja
Kardinal Mgr. Julius Riyadi Darmaatmadja, S.J. (lahir 20 Desember 1934) adalah seorang kardinal Gereja Katolik Roma dari Indonesia sejak tahun 1994. Ia menjabat sebagai Uskup Agung Jakarta dari 11 Januari 1996 sampai dengan 28 Juni 2010.
Julius Darmaatmadja, | |
---|---|
Kardinal, Uskup Agung Emeritus Jakarta | |
Berkas:Darmaatmadja.jpg | |
Gereja | Gereja Katolik Roma |
Keuskupan agung | Jakarta |
Provinsi gerejawi | Jakarta |
Metropolis | Jakarta |
Penunjukan | 11 Januari 1996 |
Masa jabatan berakhir | 28 Juni 2010 |
Pendahulu | Leo Soekoto |
Penerus | Ignatius Suharyo |
Jabatan lain | Kardinal Imam Sacro Cuore di Maria Hati Maria yang Tak Bernoda |
Imamat | |
Tahbisan imam | 18 Desember 1969 (54 tahun, 345 hari) oleh Justinus Darmojuwono |
Tahbisan uskup | 29 Juni 1983 (41 tahun, 151 hari) oleh Justinus Darmojuwono |
Pelantikan kardinal | 26 November 1994 (30 tahun, 1 hari) oleh Paus Yohanes Paulus II |
Peringkat | Kardinal-Imam |
Informasi pribadi | |
Nama lahir | Julius Riyadi Darmaatmadja |
Lahir | 20 Desember 1934 Muntilan, Magelang, Jawa Tengah |
Kewarganegaraan | Indonesia |
Denominasi | Katolik Roma |
Kediaman | Wisma Emmaus Girisonta, Semarang |
Jabatan sebelumnya |
|
Lambang | Lambang Julius Darmaatmadja, |
Sejarah tahbisan Julius Darmaatmadja | |
---|---|
Tahbisan episkopal | |
Konsekrator utama | Justinus Darmojuwono |
Tanggal konsekrasi | 29 Juni 1983 |
Uskup yang ditahbiskan oleh Julius Darmaatmadja sebagai konsekrator utama | |
Petrus Turang | 27 Juli 1997 |
Ignatius Suharyo | 22 Agustus 1997 |
Agustinus Agus | 6 Februari 2000 |
Julianus Sunarka, S.J. | 8 September 2000 |
Aloysius Maryadi Sutrisnaatmaka, M.S.F. | 7 Mei 2001 |
Yustinus Harjosusanto, M.S.F. | 14 April 2002 |
Vincentius Sensi Potokota | 23 April 2006 |
Vincentius Sutikno Wisaksono | 29 Juni 2007 |
Johannes Pujasumarta | 16 Juli 2008 |
Sebagai kardinal, ia juga turut serta dalam pemilihan Paus baru pada tahun 2005, yang akhirnya memilih Paus Benediktus XVI.
Biografi
Ayahnya, Joachim Djasman Darmaatmadja, dan ibunya, Maria Siti Sarpinah, adalah keluarga yang sederhana.
Darmaatmadja masuk Seminari Menengah Yogyakarta dan Seminari Mertoyudan, lalu masuk Novisiat Serikat Yesus Girisonta tahun 1957.
Ia ditahbiskan sebagai imam pada tanggal 18 Desember 1969 oleh Yustinus Darmojuwono dan bertugas di Yogyakarta. Ia memilih moto tahbisannya saat itu, "Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu, kami tidak tawar hati" 2 Kor Kor&chapter=4#1 4:1.[1] Kemudian tahun 1978-1981 menjabat Rektor Seminari Menengah Mertoyudan.
Ditahbiskan sebagai Uskup Agung Semarang juga oleh Kardinal Yustinus Darmoyuwono pada tanggal 29 Juni 1983.
Pada 28 April 1984 Julius Darmaatmaja juga diangkat oleh Vatikan Roma sebagai Uskup bagi ABRI menggantikan Kardinal Yustinus Darmojuwono. Sebagai Uskup ABRI, ia tidak memperoleh pangkat dan jabatan di organisasi ABRI karena ia bukan militer dan jabatan uskup tidak ada dalam ABRI tetapi jabatan yang diberikan oleh Tahta Suci Vatikan.
Setelah wafatnya Kardinal Yustinus Darmojuwono, ia diangkat sebagai kardinal pada tanggal 26 November 1994.
Setelah wafatnya Leo Soekoto, ia diangkat sebagai Uskup Agung Jakarta pada tanggal 11 Januari 1996.
25 Mei 1990 diangkat menjadi anggota Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama.
Kardinal Julius Riyadi Darmaatmadja adalah Uskup Agung kedua dari Indonesia, setelah Uskup Agung Semarang, Kardinal Yustinus Darmoyuwono pada 1978, yang masuk dalam daftar conclave, pemilihan Paus.
Darmaatmadja menjadi Penahbis Utama bagi Mgr. Yustinus Harjosusanto, M.S.F. sebagai Uskup Tanjung Selor pada 14 April 2002.
Darmaatmadja mundur dari jabatannya sebagai Uskup ABRI pada 2 Januari 2006 dan digantikan oleh Uskup Semarang, Ignatius Suharyo.
Pada tanggal 28 Juni 2010, pukul 12.00 (waktu Vatikan), Bapa Suci Paus Benediktus XVI secara resmi mengumumkan penerimaannya atas surat pengunduran diri yang diajukan oleh Kardinal Mgr. Julius Riyadi Darmaatmadja, S.J., karena faktor usia yang telah mencapai 75 tahun (aturan mengenai batasan umur ini terdapat di dalam di Kitab Hukum Kanonik). Sejak saat itu, Kardinal Darmaatmadja menjadi Uskup Emeritus (uskup yang pensiun) Keuskupan Agung Jakarta dan saat ini berdomisili di Wisma Emaus Girisonta, yang terletak di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.[2][3]
Kardinal Darmaatmadja adalah kardinal imam gereja tituler Santa Cuore di Maria di Piazza Euclide, Roma. Pada Konklaf Kepausan 2013, Kardinal Darmaatmadja memutuskan untuk tidak mengikuti Konklaf tersebut, hal ini dikarenakan kondisi fisiknya yang tidak memungkinkan untuk bepergian jauh, terutama dipengaruhi oleh keadaan kesehatan matanya.
Menjelang tahbisan Mgr. Robertus Rubiyatmoko sebagai Uskup Agung Semarang, Kardinal Darmaatmadja memimpin Salve Agung di Gereja Katedral Semarang.
Referensi
Pranala luar
- (Inggris) Entri Julius Darmaatmadja pada situs web Catholic-Hierarchy
- (Inggris) Entri Julius Darmaatmadja pada situs web Giga Catholic
Jabatan Gereja Katolik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Justinus Darmojuwono |
Uskup Agung Semarang 19 Februari 1983–11 Januari 1996 |
Diteruskan oleh: Ignatius Suharyo |
Vikaris Militer Indonesia 28 April 1984–21 Juli 1986 |
Diteruskan oleh: Dijadikan Ordinariat Militer | |
Pertama | Ordinaris Militer Indonesia 21 Juli 1986–2 Januari 2006 |
Diteruskan oleh: Ignatius Suharyo |
Didahului oleh: Leo Soekoto, S.J. |
Uskup Agung Jakarta 11 Januari 1996–28 Juni 2010 |