Paradoks gagak

Revisi sejak 16 Februari 2018 11.05 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)

Paradoks gagak, atau Paradoks Hempel, Gagak Hempel, atau paradoks ornitologi dalam,[1] adalah sebuah paradoks yang muncul dari pertanyaan apa yang membenarkan bukti dari sebuah pernyataan. Mengamati benda-benda bukan hitam dan bukan gagak secara formal dapat meningkatkan kemungkinan bahwa semua burung gagak berwarna hitam meskipun, secara intuitif, pengamatan ini tidak terkait.

Seekor gagaj hitam
Seekor gagak hitam
Apel hijau dan merah ("non-hitam non-gagak")
Non-hitam
non-gagak
Paradoks gagak menunjukkan bahwa kedua gambar ini memberi kontribusi pada bukti dari anggapan bahwa semua burung gagak berwarna hitam.

Masalah ini diajukan oleh ahli logika Carl Gustav Hempel pada tahun 1940-an untuk menggambarkan kontradiksi antara logika induktif dan intuisi.[2]

Lihat pula

Catatan

  1. ^ Satosi Watanabe (1969). Knowing and Guessing: A Quantitative Study of Inference and Information. New York: Wiley. ISBN 0-471-92130-0. LCCN 68-56165. Sect.4.5.3, p.183
  2. ^ Fetzer, James (2016). Zalta, Edward N., ed. The Stanford Encyclopedia of Philosophy. Metaphysics Research Lab, Stanford University – via Stanford Encyclopedia of Philosophy. 

Referensi

  • Franceschi, P. The Doomsday Argument and Hempel's Problem, English translation of a paper initially published in French in the Canadian Journal of Philosophy 29, 139-156, 1999, under the title Comment l'urne de Carter et Leslie se déverse dans celle de Hempel
  • Hempel, C. G. A Purely Syntactical Definition of Confirmation. J. Symb. Logic 8, 122-143, 1943.
  • Hempel, C. G. "Studies in the Logic of Confirmation (I)" Mind 54, 1-26, 1945.
  • Hempel, C. G. "Studies in the Logic of Confirmation (II)" Mind 54, 97-121, 1945.
  • Hempel, C. G. "Studies in the Logic of Confirmation". In Marguerite H. Foster and Michael L. Martin, eds. Probability, Confirmation, and Simplicity. New York: Odyssey Press, 1966. 145-183.
  • Whiteley, C. H. (1945). "Hempel's Paradoxes of Confirmation". Mind. 54: 156–158. doi:10.1093/mind/liv.214.156. 

Pranala luar