Daftar puisi yang dikarang oleh Fadli Zon
Halaman ini sedang dipersiapkan dan dikembangkan sehingga mungkin terjadi perubahan besar. Anda dapat membantu dalam penyuntingan halaman ini. Halaman ini terakhir disunting oleh Hanamanteo (Kontrib • Log) 2487 hari 34 menit lalu. Jika Anda melihat halaman ini tidak disunting dalam beberapa hari, mohon hapus templat ini. |
Berikut ini adalah daftar puisi yang dikarang oleh Fadli Zon.
Puisi yang dibuat
2017
Judul | Penerbitan | Catatan | Ref. |
---|---|---|---|
"Diktator Kecil" | 26 Juli | Puisi ini menyindir pemimpin yang merasa sebagai diktator. Dalam puisi ini, Fadli tidak menyebut siapakah pemimpin yang disebut. | [1] |
"Kaos dan Sepeda" | 3 September | Puisi ini dibuat saat kunjungan kerja di Yerevan, Armenia. Puisi ini menyindir pemimpin yang kerap membagi-bagikan kaos dan sepeda, namun hal tersebut tak membuat hidup masyarakat semakin sejahtera. Dalam puisi ini, Fadli tidak menyebut siapakah pemimpin yang disebut, namun Tjahjo Kumolo menyebut bahwa pemimpin yang dimaksud adalah Joko Widodo dan Muhammad Jusuf Kalla | [2][3] |
"Tiga Tahun Kau Bertahta" | 13 Oktober | Puisi ini diciptakan untuk memperingati tiga tahun pemerintahan Joko Widodo. | [4] |
"Menonton Kedunguan" | 5 Desember | Puisi ini ditujukan kepada pihak yang berada di kubu yang berseberangan dengan Fadli. Dalam puisinya ini, Fadli menyindir maraknya berita bohong yang mengandung fitnah keji. Fadli juga melontarkan kritikan kepada pihak yang percaya diri meski keliru. | [5] |
"Paman Donald yang Mulia" | 17 Desember 2017 | Puisi ini merespons keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengakui yerusalem sebagai ibu kota Israel. Sebelum menulis puisi ini, Fadli ikut serta dalam Aksi Bela Palestina di Monumen Nasional. | [6] |
2018
Judul | Penerbitan | Catatan | Ref. |
---|---|---|---|
"Sajak Peluit Kartu Kuning" | 4 Februari | Puisi ini merupakan bentuk apresiasi terhadap Muhammad Zaadit Taqwa, ketua BEM Universitas Indonesia, yang memberikan "kartu kuning" kepada Joko Widodo. | [7] |
"Orang Gila" | 22 Februari | Puisi ini merespons penyerangan ulama yang dilakukan oleh "orang gila". Menurut Fadli, hanya pada saat pemerintahan Joko Widodo, banyak "orang gila" menyerang ustaz dan ulama. Fadli menambahkan, "masyarakat" marah melihat fenomena ini. | [8] |
Referensi
- ^ Toriq, Ahmad (26 Juli 2017). "Fadli Zon Tulis 'Sajak Diktator Kecil', untuk Siapa?". Dertik. Diakses tanggal 23 Februari 2018.
- ^ Ihsanuddin, Sabrina Asril (peny.) (4 September 2017). "Fadli Zon Bikin Puisi "Kaos dan Sepeda", Singgung Ikan Tongkol hingga Raisa". Kompas. Diakses tanggal 23 Februari 2018. templatestyles stripmarker di
|author=
pada posisi 27 (bantuan) - ^ Tambak, Ruslan (5 September 2017). "Tjahjo Sesalkan Puisi Politik Fadli Zon". Rakyat Merdeka Online. Diakses tanggal 23 Februari 2018.
- ^ Prasetia, Andhika (13 Oktober 2017). "Fadli Zon Tulis Puisi 'Tiga Tahun Kau Bertahta'". Detik. Diakses tanggal 23 Februari 2018.
- ^ Triyoga, Hardani (7 Desember 2017). "Puisi Sindiran Fadli Zon untuk 'Cebongers'". Viva. Diakses tanggal 23 Februari 2018.
- ^ Kami, Indah Mutiara (19 Desember 2017). "Fadli Zon Tulis Sajak untuk 'Paman Donald yang Mulia', Ini Isinya". Detik. Diakses tanggal 23 Februari 2018.
- ^ Ihsanuddin, Bayu Galih (peny.) (5 Februari 2018). "Fadli Zon Bikin Puisi "Sajak Peluit Kartu Kuning"". Kompas. Diakses tanggal 23 Februari 2018. templatestyles stripmarker di
|author=
pada posisi 24 (bantuan) - ^ Ibrahim, Gibran Maulana (22 Februari 2018). "Sajak Fadli Zon: Orang Gila". Detik. Diakses tanggal 23 Februari 2018.
Daftar pustaka
- Patji, Abdul Rachman (2015). ""Puisi Politik" dalam Kampanye Pilpres RI 2014". 17 (1). Masyarakat & Budaya.