Kebandaran, Bodeh, Pemalang
Silsilah JOKOWI sampai kepada SYEKH MAULANA MAGHRIBI ?
Posted by Ahmad Yanuana Samantho on Juli 17, 2016 in Biografi Hukama & Arifin, Hikmah
Silsilah JOKOWI sampai kepada SYEKH MAULANA MAGHRIBI ?
[…] Sumber: Diposkan oleh Aksisoft Media di 17.15 http://kakusfan.blogspot.co.id/2012/12/silsilah-jokowi-sampai-kepada-syekh.htmlPantesan sejiwa dan sehati, Ternyata masih saudara dengan Ahmad Yanuana Samantho https://ahmadsamantho.wordpress.com/2014/03/11/silsilah-ahmad-yanuana-samantho-via-maulana-malik-ibr… […]
Bagaimana runtutan silsilahnya ?Quote:1. Berdasarkan keterangan Politisi senior, Zaenal Maarif, Joko Widodo (Jokowi) yang saat ini merupakan walikota Solo, adalah keturunan dariKiai Yahya, salah seorang Pengawal Pangeran Diponegoro.
Kiai Yahya sendiri adalah Putera dari Kiai Abdul Jalal, seorang ulama yang menjadi pendiri tanah perdikan di Kalioso (daerah sebelah utara Solo).
Sumber :
Joko Widodo Keturunan Pengawal Pangeran Diponegoro?
http://www.jakartabagus.com/read/201…an-Diponegoro-
Quote:2. Kiai Abdul Jalil, selain dikenal sebagai tokoh masyarakat yang disegani, beliau adalah keturunan dari Kiai Wonosobo (Ki Ageng Wanasaba).Sumber :
Kyai Abdul Jalal Penguasa Kaliyoso
http://www.geni.com/people/Kyai-abdu…00014579298229
Quote:3. Kiai Wonosobo adalah putera dari Raden Bondan Kejawen, sementara ibunya bernamaDewi Nawangsih. Dan Dewi Nawangsih adalah puteri dari Jaka Tarub (Raden Kidang Telakas).
Jaka Tarub sendiri adalah putera dari Syekh Maulana Maghribi, penyebar Islam di daerah Jawa Timur
Sumber :
WISATA ZIARAH KE SYEKH MAULANA MAGHRIBI PARANGTRITIS
http://yuningsihpurwoastuti.blogspot…-maghribi.html
R. Kidang Telangkas (Jaka Tarub)
http://id.rodovid.org/wk/Orang:354656
Quote:
Syekh Maulana Maghribi
V
V
V
Raden Kidang Telakas
(Jaka Tarub)
V
V
V
Dewi Nawangsih
V
V
V
Kiai Wonosobo
V
.
.
V
V
Kiai Abdul Jalal
V
V
V
Kiai Yahya
V
.
.
V
V
Joko Widodo
Catatan :
1. Ada yang berpendapat, bahwa Syekh Maulana Maghribi adalah juga Maulana Malik Ibrahim. Namun berdasarkan penyelusuran genealogy, Syekh Maulana Maghribi adalah putera Thobiroh (Tabira), sedangkan Thobiroh adalah Puteri Syekh Jamaluddin Husein Akbar.
Sementara Maulana Malik Ibrahim, adalah putera Syekh Jamaluddin Husein Akbar. Dengan demikian Syekh Maulana Maghribi adalah keponakan Maulana Malik Ibrahim.
2. Ada juga pendapat yang mengatakan, Syekh Maulana Maghribi adalah Syekh Maulana Ishaq, yang juga ayah dari Sunan Giri. Namun berdasarkan penyelusuran genealogy, Syekh Maulana Ishaq adalah putera Syekh Ibrahim Asmoro (Syekh Ibrahim Asmarakandi atau Syekh Ibrahim Zainuddin Al Akbar). Syekh Ibrahim Asmoro sendiri adalah putera Syaikh Jamaluddin Husein Akbar.
Artinya hubungan antara Syekh Maulana Maghribi dengan Syekh Maulana Ishaq, adalahsaudara sepupu.
buat referensi :
Dinasti Giri Kedaton dan Silsilah Presiden Indonesia : Sukarno, Suharto, BJ.Habibie, Gusdur, Megawati serta Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Silsilah Letjen (Purn) Prabowo Subianto
Satrio Piningit adalah Konsep, bukan Ramalan
Tambahan :
1. Dari blog,http://sejarahkusrahadi.blogspot.com, kami mendapat informasi silsilah lengkap dari Kiai Abdul Jalal (Pendiri Tanah Perdikan Kaliyoso, Solo) sampai kepada Syekh Maulana Maghribi, adalah sebagai berikut :
Quote:
Syaikh Jamaluddin Husein Akbar
V
V
V
Thobiroh (Tabira)
V
V
V
Syekh Maulana Maghribi
V
V
V
Raden Kidang Telakas
(Jaka Tarub)
V
V
V
Dewi Nawangsih
(isteri dari Raden Bondan Kejawan)
V
V
V
Kiai Wonosobo
V
V
V
Pangeran Made Pandan/Pandanaran I
V
V
V
Ki Ageng Djuru Martani
(Maha Patih Mataram Kotagedhe)
V
V
V
Pangeran Adipati Manduraredjo
(Ki Djuru Wiroprobo I)
V
V
V
RM Tmg Karto Nagoro
(Bupati Grobogan /Ki Ageng Ketib Laweyan)
V
V
V
Kyai Gulu
V
V
V
Kyai Honggowongso
V
V
V
Kyai Niti Manggolo
(Kyai Kerti Manggolo I)
V
V
V
Kyai Abdul Jalal I
(Pendiri Perdikan Kalioso)
V
V
V
Kiai Yahya
V
.
.
V
V
Joko Widodo
2. Berdasarkan penyelusuran genealogy, terdapat versi lain yang menyebutkan, Ki Ageng Djuru Mertani [leluhur Kiai Abdul Jalal (Pendiri Tanah Perdikan Kaliyoso, Solo)], adalah keturunan Sunan Giri.
Sumber :
DUA VERSI MAKAM KI AGENG MANDARAKA (KI JURU MERTANI)
http://www.tembi.net/id/news/museum/…ani–1387.html
Sunan Giri, Pendidik yang Ahli Fiqih
https://kanzunqalam.wordpress.com/20…ng-ahli-fiqih/
Quote:
Syaikh Jamaluddin Husein Akbar
V
V
V
Syekh Ibrahim Asmoro/Syekh Ibrahim Asmarakandi
(Syekh Ibrahim Zainuddin Al Akbar)
V
V
V
Syekh Maulana Ishaq
(Sepupu Syekh Maulana Maghribi)
V
V
V
Sunan Giri
(Maulana Muhammad ‘Ainul Yaqin)
V
V
V
Sunan Giri II
(Sunan Dalem Wetan)
V
V
V
Ki Ageng Saba
(Pangeran Made Pandan/Pandanaran I)
V
V
V
Ki Ageng Djuru Martani
(Maha Patih Mataram Kotagedhe)
V
V
V
Pangeran Adipati Manduraredjo
(Ki Djuru Wiroprobo I)
V
V
V
RM Tmg Karto Nagoro
(Bupati Grobogan /Ki Ageng Ketib Laweyan)
V
V
V
Kyai Gulu
V
V
V
Kyai Honggowongso
V
V
V
Kyai Niti Manggolo
(Kyai Kerti Manggolo I)
V
V
V
Kyai Abdul Jalal I
(Pendiri Perdikan Kalioso)
V
V
V
Kiai Yahya
V
.
.
V
V
Joko Widodo
3. Dari kedua versi di atas, ada yang mencoba mengambil “jalan tengah”, sehingga muncul versi ke-3, sebagai berikut :
Sumber :
Jalur Mirza ke Rasulullah kerajaan Mataram dan pecahannya (Solo&Yogya
http://www.facebook.com/groups/18975…0315565706909/
Quote:
Syaikh Jamaluddin Husein Akbar
V
V
V
Syekh Ibrahim Asmoro/Syekh Ibrahim Asmarakandi
(Syekh Ibrahim Zainuddin Al Akbar)
V
V
V
Syekh Maulana Ishaq
(Sepupu Syekh Maulana Maghribi)
V
V
V
Sunan Giri
(Maulana Muhammad ‘Ainul Yaqin)
V
V
V
Sunan Giri II
(Sunan Dalem Wetan)
V
V
V
Nyai Pangeran Made Pandan
(isteri dari Pangeran Made Pandan bin Kiai Wonosobo bin Dewi Nawangsih
binti Raden Kidang Telakas (Jaka Tarub) bin Syekh Maulana Maghribi)
V
V
V
Ki Ageng Saba
V
V
V
Ki Ageng Djuru Martani
(Maha Patih Mataram Kotagedhe)
V
V
V
Pangeran Adipati Manduraredjo
(Ki Djuru Wiroprobo I)
V
V
V
RM Tmg Karto Nagoro
(Bupati Grobogan /Ki Ageng Ketib Laweyan)
V
V
V
Kyai Gulu
V
V
V
Kyai Honggowongso
V
V
V
Kyai Niti Manggolo
(Kyai Kerti Manggolo I)
V
V
V
Kyai Abdul Jalal I
(Pendiri Perdikan Kalioso)
V
V
V
Kiai Yahya
V
.
.
V
V
Joko Widodo
4. Masih ada satu versi lagi, yang menyatakan Ki Ageng Djuru Mertani [leluhur Kiai Abdul Jalal (Pendiri Tanah Perdikan Kaliyoso, Solo)], adalah keturunan Sunan Ampel.
Sumber :
Dinasti Giri Kedaton dan Silsilah Presiden Indonesia : Sukarno, Suharto, BJ.Habibie, Gusdur, Megawati serta Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
http://www.facebook.com/groups/18975…0315563991909/
Quote:
Syaikh Jamaluddin Husein Akbar
V
V
V
Syekh Ibrahim Asmoro/Syekh Ibrahim Asmarakandi
(Syekh Ibrahim Zainuddin Al Akbar)
V
V
V
Maulana Rahmatullah/Sunan Ampel
(saudara Syekh Maulana Ishaq)
V
V
V
Pangeran Tumapel/Raden Amir Hamzah
(menantu Brawijaya V dgn Ratna Mundri)
V
V
V
Pangeran Madepandan II
(menantu Ki Ageng Wonosobo)
V
V
V
Ki Ageng Saba
(Kyai Ageng Pakiringan)
V
V
V
Ki Ageng Djuru Martani
(Maha Patih Mataram Kotagedhe)
V
V
V
Pangeran Adipati Manduraredjo
(Ki Djuru Wiroprobo I)
V
V
V
RM Tmg Karto Nagoro
(Bupati Grobogan /Ki Ageng Ketib Laweyan)
V
V
V
Kyai Gulu
V
V
V
Kyai Honggowongso
V
V
V
Kyai Niti Manggolo
(Kyai Kerti Manggolo I)
V
V
V
Kyai Abdul Jalal I
(Pendiri Perdikan Kalioso)
V
V
V
Kiai Yahya
V
.
.
V
V
Joko Widodo
5. Versi lainnya, yang menyatakan Ki Ageng Djuru Mertani [leluhur Kiai Abdul Jalal (Pendiri Tanah Perdikan Kaliyoso, Solo)], adalah keturunan Sunan Tembayat.
Sumber :
SEJARAH & NASAB SUNAN BAYAT & SUNAN PANDANARAN
http://www.facebook.com/note.php?not…8725992813775#
Silsilah Keluarga R.DP.Bimo Sasongko
http://www.jatiningjati.com/2008/12/…-sasongko.html
Quote:
Syaikh Jamaluddin Husein Akbar
V
V
V
Syekh Ibrahim Asmoro/Syekh Ibrahim Asmarakandi
(Syekh Ibrahim Zainuddin Al Akbar)
V
V
V
Syekh Maulana Ishaq
(Sepupu Syekh Maulana Maghribi)
V
V
V
Pangeran Madepandan I/Pandanaran I/Maulana Islam
(menantu Raden Muhammad Yunus)
V
V
V
Pangeran Madepandan II/Pandanaran II/Sunan Tembayat
(menantu Sunan Katong bin Prabu Brawijaya V)
V
V
V
Ki Ageng Saba
(Kyai Ageng Pakiringan)
V
V
V
Ki Ageng Djuru Martani
(Maha Patih Mataram Kotagedhe)
V
V
V
Pangeran Adipati Manduraredjo
(Ki Djuru Wiroprobo I)
V
V
V
RM Tmg Karto Nagoro
(Bupati Grobogan /Ki Ageng Ketib Laweyan)
V
V
V
Kyai Gulu
V
V
V
Kyai Honggowongso
V
V
V
Kyai Niti Manggolo
(Kyai Kerti Manggolo I)
V
V
V
Kyai Abdul Jalal I
(Pendiri Perdikan Kalioso)
V
V
V
Kiai Yahya
V[1]
.
.
V
V
Joko Widodo
Longkeyang, Bodeh, Pemalang
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Longkeyang
Desa
Negara
Indonesia
Provinsi
Jawa Tengah
Kabupaten
Pemalang
Kecamatan
Bodeh
Pemerintahan
• Kepala desa
-
Kodepos
52365
Luas -
Jumlah penduduk -
Kepadatan -
Longkeyang adalah sebuah desa di kecamatan Bodeh, Pemalang, Jawa Tengah, Indonesia. Desa ini memiliki perjalanan panjang dari zaman Hindu - Budhha sampai dengan zaman modern.
Daftar isi
• 1 Asal-usul
• 2 Para Pemimpin Babad Awal Desa
• 3 Generasi Pemimpin Zaman Kerajaan Islam sampai Modern
• 4 Lurah Zaman Belanda
• 5 Lurah Zaman Jepang dan Agresi Militer I
• 6 Kades Zaman Kemerdekaan
• 7 Kades Zaman Modern
• 8 Perbatasan Majapahit - Padjajaran
• 9 Rangkaian Keluarga Besar Di Kab.Pemalang dan Pekalongan serta Banjarnegara
o 9.1 A.Kecamatan Bantarbolang
o 9.2 B.Kecamatan Bodeh
o 9.3 C.Kecamatan Belik
o 9.4 E.Kecamatan Watukumpul
o 9.5 Wilayah Kab.Banjarnegara bag.Utara
o 9.6 Jawa - Barat
9.6.1
o 9.7 Sumatera
• 10 Sumber
Asal-usul
Ada banyak Versi mengenai asal mula desa Longkeyang beberapa sesepuh menceritakan Longkeyang berasal dari kata Lo sejenis pohon ara atau Loa (ficus glomerata) yang banyak tumbuh di sebuah sungai kecil bernama "Kali Keyang" dinamakan demikian sebab jika musim hujan maka sungai tersebut akan tampak seperti melayang ( Kleyang - Kleyang ) diatas atap rumah jika dilihat dari bukit barat desa sehingga disebut desa LO - NG - KEYANG
Pada versi lain disebutkan bahwa Long berasal dari kata Kalong yang berarti berkurang ( bahasa Jawa : tidak dimaksudkan Hewan Kalong / sejenis kelelawar besar) dan Kleyang artinya melayang barang siapa yang masuk wilayah ini dengan angkuh dan berniat jahat maka berkurang dan melayang kekuatannya
Jika menurut sejarah masa lalu maka ada sebuah istiadat yang telah lama ditinggalkan adalah UJUNGAN yaitu keharusan bagi siapapun yang baru pertama kali memasuki desa tersebut maka harus melakukan ritual adu kaki yang di pukul dengan bambu sekeras mungkin, jika bambu tersebut patah atau pecah maka menandakan orang tersebut bukanlah orang jahat dan boleh memasuki desa, tapi orang tersebut berniat jahat maka sesakti apapun pasti berkurang atau Kalong dan kleyang kasektene seketika itu menjadi orang biasa dan dijamin patah kakinya serta dilarang memasuki desa, Untuk melakukan ritual tersebut harus dilakukan oleh sesepuh desa yang juga sakti dan mumpuni, meski Ilmu tersebut sudah punah namun cerita itu masih ada.
Sebagai contoh adalah ada seorang pemuda bernama Sumadhi yang datang dari desa Pagelaran untuk berkunjung ke rumah kakeknya di Longkeyang, ketika itu para pemuda antar desa setempat belum saling mengenal maka dia harus menjalani UJUNGAN adapun prosesnya adalah sebagai berikut :
Pertama-tama Kakinya diletakkan diatas dua buah batu, kemudian batu pertama digunakan untuk menyanggga mata kaki dan batu kedua diletakan di bawah tulang persendian dengkul sehingga bagian tengah kaki yaitu tulang kering mudah untuk dipatahkan sebab tidak ada penyangganya, setelah itu sesepuh desa membaca mantra tertentu dan mengambil tongkat bambu sebesar lengan anak - anak kemudian dipukulkan ke kakinya dengan sekuat tenaga, jika bambunya yang patah atau pecah maka orang tersebut boleh lewat, tapi jika kakinya yang patah atau luka maka dia orang jahat dan tidak boleh lewat, tentu saja setelah disembuhkan oleh sesepuh desa dengan kesaktianya dapat sembuh seketika. Pada waktu itu Sumadhi lolos dan tidak mengalami cidera apapun sehingga dibiarkan lewat kerumah kakeknya lalu menikah dengan anak gadis Ki Lurah Cartiban dan menjadi Lurah Longkeyang dikemudian hari
Menurut catatan beberapa tokoh sepuh yang diceritakan secara turun temurun dan arsip catatan didesa serta dihubungkan dengan riwayat atau legenda kejadian lampau dapat disimpulkan bahwa desa tersebut pernah mengalami beberapa zaman yaitu:
Para Pemimpin Babad Awal Desa
• 1.Kyai Pelabuhan
• 2.Nyai Rantansari
• 3.Kyai Tengkurak
• 4.Singa Maruta
• 5.Kyai Polos
Generasi Pemimpin Zaman Kerajaan Islam sampai Modern
• 6.Ki Ageng Natas Angin
• 7.Ki Ageng Lurah Longkeyang / Ki Belondho
• 8.Ki Lurah Minten
• 9.Ki Lurah salam
• 10.Ki Lurah jaya merta / Jaga Mertha
• 11.Ki Lurah Sutha Mertha
Lurah Zaman Belanda
• 12.Ki Lurah Mertha Sutha
• 13.Ki Lurah Cartiban
• 14.Ki Lurah Wersan Katidjjah
Lurah Zaman Jepang dan Agresi Militer I
• 15.Ki Lurah Ngali Sastro Pramudja
• 16.Ki Lurah Muharram
• 17.Ki Lurah Recchomb
Kades Zaman Kemerdekaan
• 18.Sumadhi
• 19.Sumardjo
• 20.Ki Wakil Mulap
Kades Zaman Modern
• 21.Edy Suwarto
• 22.Pjs. Suparto
• 23.Sunarto
• 24.Sunarto ( Periode Ke II )
• 25.Pjs. Musoleh
• 26.Sony Herdiyan Drayudjati
Perbatasan Majapahit - Padjajaran
Menurut Hikayat pada saat Rombongan Dyah Pitaloka putri kerajaan Pajajaran diantar ke Majapahit telah terjadi Peperangan di Lapangan Bubat yang mengakibatkan Gugurnya seluruh Rombongan terkecuali beberapa senapati yang berhasil meloloskan diri dari kepungan prajurit majapahit di antara yang lolos tersebut adalah Senapati Singa Maruta
Setelah berhari hari berjalan melalui darat akhirnya dia sampai di perbatasan wilayah kerajaan Majapahit - Pajajaran di sebuah desa bernama Ujung Negoro ( di wilayah Kec.Kesesi - Kab. Pekalongan )
Kemudian dia melanjutkan perjalanan sampai di desa Longkeyang ( Kec. Bodeh - Kab. Pemalang ) dan disebut sebut sebagai salah satu sesepuh desa itu.
Istilah Longkeyang Sendiri ada sebuah desa di Kab.Sumedang - Jawa Barat yang menggunakan nama Longkeyang
Ada beberapa indikasi yang mengarah bahwa wilayah tersebut merupakan perbatasan dua kerajaan besar dengan banyaknya istilah bahasa sunda yang terdapat di wilayah tersebut misalnya :
• 1.Sarangkadu = Sarang = tempat. Kadu = Durian ( sekarang masuk wilayah desa Longkeyang ) Yang jelas di wilayah tersebut masih terdapat Istilah Wong Pejajaran ( Orang Pajajaran ) hingga sekarang. Ada beberapa peninggalan Purba Berupa Gamelan Batu dan Cap Telapak Kaki yang sekarang sudah memprihatinkan akibat di jarah warga.
• 2.Desa Cikadu Kec. Watukumpul - Kab.Pemalang, berasal dari bahasa sunda Ci = air, Kadu = durian
• 3.Desa Luragung Kec.Kandang serang memiliki nama yang sama dengan Luragung di wilayah Kuningan
• 4.Pesahangan ( dari bahasa sunda, Pe = tempat, sahang = lada ) sekarang masuk wilayah desa Medayu Kec.Watukumpul
• 5.Desa Bodas dari bahasa sunda = Putih ( di desa tersebut banyak tanah kaolin berwarna putih ) - Kec.Watukumpul Kab.Pemalang dan ada satu lagi desa Bodas disekitar Kec.Kalibening Kab. Banjarnegara yang berbatasan dengan Kab.Pekalongan
• 6.Desa Cibiyuk Kec. Petarukan - Kab Pemalang dan masih banyak lagi
Dengan demikian ada besar kemungkinan bahwa wilayah perbatasan antara kerajaan Pajajaran dan Majapahit wilayah utara terdapat di sekitar Kab. Pemalang dan Kab.Pekalongan
Rangkaian Keluarga Besar Di Kab.Pemalang dan Pekalongan serta Banjarnegara
Desa Longkeyang tidak pernah bisa dipisahkan dari ketiga kabupaten tersebut sebab para leluhur mereka berasal dari sana, meski peranan daerah lain juga tidak kalah penting, seperti disebutkan bahwa salah satu tokoh di desa tersebut adalah seorang perwira zaman perang Diponegoro, yang ketika dia ditawan belanda maka para prajuritnya menyebar ke berbagai wilayah, salah satunya singgah di desa Longkeyang, akan tetapi dominasi keturunan dari Banjarnegara, Pekalongan Selatan dan Pemalang lebih banyak
Rangkaian keluarga besar membentang di daerah Pemalang selatan dan sampai sekarang banyak yang menjabat sebagai Kepala Desa secara turun temurun meskipun melalui Pemilihan atau Kodrah Lurah yaitu:
A.Kecamatan Bantarbolang
• 1.Purana
• 2.Pedagung
• 3.Suru
• 4.Wanarata
• 5.Buaran
• 6.Karanganyar
B.Kecamatan Bodeh
• 1.Karangbrai
• 2.Kwasen
• 3.Pasir
• 4.Gunungbatu
• 5.Jatingarang
• 6.Longkeyang
C.Kecamatan Belik
• Desa Kalisaleh
• Desa Gombong
E.Kecamatan Watukumpul
• 1.Bodas
• 2.Pagelaran
• 3.Medayu
• 4.Cawet
• 5.Telagasana
• 6.Bongas
• 7.Tundagan
• 8.Jojogan
• 9.Majalangu
• 10.Majakerta
• 11.Cikadu
Untuk wilayah Pemalang utara baru ditemukan satu desa di Kecamatan Petarukan yaitu Desa Tegal Melati, yang diturunkan dari Seorang Jawara dimasa lalu bernama Sobrang Barang sedangkan di Kecamatan maupun desa lain tetap[2] ada keluarga besar tersebut meski secara politis tidak banyak berperan.
Wilayah Kab.Banjarnegara bag.Utara
Kec. Kalibening dan sekitarnya
Kab.Pekalongan bag. selatan dan barat tersebar di bererapa wilayah seperti Desa Doro, Kajen, Linggo Asri, Kandangserang, Bubak, Loragung,Lambur, Bojongkoneng, Natawarih, Garung, Garung Wiyara, Paninggaran, Bodas Krikil,
Jawa - Barat
• Kab. Subang : Desa Tegal Koneng Kec.Patok Beusi, adalah lebih dari 40% warganya berasal dari Desa Longkeyang
• Kab.Ciamis, Pangandaran dan Banjar Patroman dibawah 2 %
Sumatera
• Lampung Selatan : Desa Pugung Raharjo dan Kemiling Kec. Gunung Sugih - lebih dari 30 % warganya bersal dari Longkeyang
• Bengkulu : Wilayah Sukaraja dibawah 2 %
Sumber
Sumber :
• Moenawar Alm.
• Edy Suwarto Alm.
• H.M Yunus Alm.
• Duryat Alm
• Sudjo Marjuki
• Sumaryo ( Bengkulu )
- ^ "Gmail". gmail.com (dalam bahasa in). Diakses tanggal 2018-03-02.
- ^ "Gmail". gmail.com (dalam bahasa in). Diakses tanggal 2018-03-02.
• Sumitro
• Calim
• Sony Herdiyan Drayudjati