Bajaj
tuktuk (Dilafalkan "ba-jai") merupakan kendaraan bermotor yang beroda tiga yang banyak digunakan di Jakarta. Selain di Jakarta, bajaj juga ditemukan di kota Banjarmasin dan Pekanbaru serta beberapa ibu kota kabupaten di Indonesia yang umumnya difungsikan sebagai modal transportasi umum.
Kendaraan ini di-ekspor dari India ke Indonesia yang diproduksi oleh PT Bajaj Auto dan sekarang juga dari TVS Motor dan Piagio. Sejak 40 tahun, PT Bajaj Auto yang meng-ekspor kendaraan ini, dan setelah diperkenalkan Bajai menggunakan Gas (CNG) di Jakarta, maka perusahaan TVS Motor juga mulai mengirim ke Indonesia terutama untuk di Jakarta dari India.
Sejarah
Bajaj berasal dari India[1] yang pertama diekspor oleh PT Bajaj Auto ke Indonesia terutama ke Jakarta sejak tahun 70an. Nama bajaj sendiri sebenarnya merupakan merek salah satu perusahaan otomotif di India, "Bajaj" Auto. Ada juga serial komedi lawak drama di TV yaitu Bajaj Bajuri, serial komedi yang bercerita tentang seorang sopir bajaj. Faktanya juga, bajaj ini juga merupakan kendaraan yang diluncurkan dari Bajaj Auto yang mengeluarkan sepeda motor Bajaj seperti Bajaj pulsar, dll juga merupakan dari satu asal merek kendaraan India.
Fisik
Bajaj beroda tiga, satu di depan dan dua di belakang, dengan bentuk kemudi mirip seperti kemudi sepeda motor daripada kemudi mobil. Untuk di Jakarta, warna bajaj ada dua, yaitu biru dan oranye. Di pintu depan bajaj, biasanya tertulis daerah operasi bajaj, yang biasanya terbatas pada satu kotamadya saja.
Kapasitas penumpang bajaj adalah dua orang, atau ditambah satu anak kecil, yang semuanya akan duduk di belakang sopir bajaj. Suara mesin 2 langkah bajaj sangatlah memekakkan telinga. Namun, karena fisiknya yang relatif kecil, bajaj dapat diandalkan untuk menerobos kemacetan ibu kota.
Galeri gambar
-
Bajaj berbahan bakar gas.
-
Sebuah bajaj di Jakarta.
-
Perspektif penumpang di dalam Bajaj.
-
Bajaj di Jakarta
Referensi
Pranala luar
- (Inggris) Bajaj di Bajajauto.com