Arahmaiani

Revisi sejak 5 Maret 2018 14.20 oleh Yonathanalbert (bicara | kontrib) (Added texts)

Arahmaiani (Arahmayani Feisal, lahir 21 Mei 1961) adalah seniman Indonesia kelahiran Bandung yang berbasis di Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, Indonesia. Arahmaiani merupakan salah satu figur penting dalam perkembangan seni rupa kontemporeIndonesia. Ia merupakan salah satu pelopaa mdalaperkembann p "performance adir . Indonesia dan Asia Tenggara. Arahmaiani kerap kali menggunakan seni rupa sebagai media kritik terhadap isu sosial, agama, dan budaya.[1]

Arahmaiani
Stills from Arahmaiani's performance, His-Story, 2000/2001.
LahirArahmayani Feisal
May 21, 1961
Bandung, Indonesia
KebangsaanIndonesian

Latar Belakang Hidup

Arahmaiani lahir di Bandung, Indonesia pada tanggal 21 Mei 1961. Ayahnya adalah seorang ulama dan ibunya adalah seorang Muslim yang berasal dari latar belakang agama Hindu-Buddha. Dia menjelaskan bahwa namanya merupakan perwakilan bentuk sinkretisme atau percampuran dua budaya yang ia alami dalam asuhannya: "Arahma" berasal dari bahasa arab yang berarti "cinta" dan "iani/yani" berasal dari bahasa Hindi yang berarti "manusia".[2]

Pada saat sedang menempuh pendidikannya, sebagai mahasiswa seni rupa, Arahmaiani merasa dikecewakan dengan sistem pendidikan seni di negaranya, karena baginya pendidikan seni rupa saat itu sama sekali tidak berkaitan dengan realita kehidupan sehari-harinya. Ia lalu memutuskan untuk mencipta karya nya sendiri diluar institusi pendidikan seni, di jalanan, dan menjelajahi sendiri makna "performance art" secara intuitif.[3]

Arahmaiani menempuh pendidikan seninya di Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung dan lulus pada tahun 1992. Ia juga memperoleh pendidikan seni di Academie voor Beeldende Kunst, Enschede, the Netherlands pada tahun 1983 lalu di Paddington Art School, Sydney, Australia pada tahun 1985.[4]

Karir Kesenimanan

Meskipun cukup dikenal sebagai seniman "performance art",[5] Arahmaiani juga menggunakan berbagai media lainnya seperti lukisan, gambar, patung, puisi, tari, dan seni instalasi[6] (untuk membedakan diri dari istilah seni pertunjukan secara umum (Bahasa Inggris: performing arts) yang merujuk pada misalnya seni tari, teater, dan musik, seni "performance" dalam hal ini adalah seni aksi, satu kategori dalam seni rupa kontemporer dimana tubuh atau aksi tertentu dalam suatu ruang, waktu, dan situasi sosial tertentu menjadi media utama). Karyanya menyentuh isu-isu mengenai diskriminasi, kekerasan dan penindasan terhadap tubuh perempuan, feminisme, seksualitas, agama dalam masyarakat modern, kapitalisme dan industrialisasi.[3] Dari sejak awal tahun 1980-an, karya-karyanya banyak menuai reaksi yang keras dari sebagian pemimpin komunitas Islam and beberapa pemimpin politik yang berakibat dengan hukuman penjara dalam waktu singkat di tahun 1983.[7]

Salah satu lukisannya yang berjudul Lingga-Yoni 1993 dan salah satu karya instalasinya yang berjudul Etalase 1994 adalah satu contoh bagaimana dalam karya-karyanya Arahmaiani menggunakan dan mencampurkan berbagai simbol yang berkaitan dengan persoalan seksualitas, budaya barat, dan agama Islam. Karya Etalase terdiri dari beberapa benda temuan berupa kitab Al Quran, Patung Buddha, cermin, sebungkus kondom, botol Coca-Cola, sekotak tanah, kipas, rebana dan foto dirinya sendiri, semuanya disimpan di dalam kotak pajang dari kaca seperti yang biasa digunakan di dalam museum. Kata 'etalase' sendiri merujuk kepada kotak kaca panjang yang sering kita temukan di bagian depan toko-toko pusat perbelanjaan, sedangkan dalam karya ini Arahmaiani mempertentangkan banalitas etalase toko dengan bentuk kotak kaca museum yang biasa digunakan untuk menyimpan benda-benda penting. Karya ini merupakan bentuk kritik terhadap kapitalisme yang mulai berkembangan dan banalitas kehidupan modern yang pada saat pertama kali dihadirkan ke publik dalam bentuk pameran di tahun 1994, menuai protes dan kritik tajam dari beberapa anggota kelompok Muslim garis keras. Karya tersebut segera disensor dan dengan terpaksa diturunkan dari ruang pameran. Arahmaiani sendiri memperoleh beberapa bentuk ancaman yang berpotensi membahayakan nyawanya sehingga ia harus meninggalkan Indonesia untuk sementara waktu.[7][8] Pada tahun 2013, karena kondisinya yang sudah tidak baik, Arahmaiani melukis ulang Lingga-Yoni sebagai bagian dari persiapan pamerannya di Herbert F. Johnson Museum of Art.[8]

Referensi

  1. ^ "Arahmaiani: Fertility of the Mind". Asia Art Archive in America (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 4 Maret 2016. 
  2. ^ Haupt, Gerhart; Binder, Pat (August 2003). "Arahmaiani". Nafas Art Magazine. Institut für Auslandsbeziehungen. Diakses tanggal 5 Maret 2016.
  3. ^ a b Bollansee, Marc; Supriyanto, Enin (2007). Indonesian Contemporary Art Now. Singapore: SNP Editions. pp. 122–3. ISBN 9789812481429.
  4. ^ Feisal, Arahmaiani. "Arahmaiani: Shadow of the Past" (PDF). www.trfineart.com. Diakses 5 Februari 2018.
  5. ^ Robinson, Kathryn; Bessell, Sharon (2002). Women in Indonesia: Gender, Equity, and Development. Institute of Southeast Asian Studies  – via Questia (perlu berlangganan) . hlm. 120–121. 
  6. ^ "Arahmaiani". Tyler Rollins Fine Art. Diakses tanggal 26 April 2014. 
  7. ^ a b "Brooklyn Museum: Arahmaiani". www.brooklynmuseum.org. Diakses 5 Maret 2016.
  8. ^ a b Ulung, A. Kurniawan (7 September 2017). "Arahmaiani stays true to herself". Diakses 5 Februari 2018.