Stasiun Tuntang

stasiun kereta api di Indonesia

Stasiun Tuntang (TTG) merupakan stasiun kereta api yang terletak di kecamatan Tuntang dan berada di daerah perbatasan antara Salatiga dan kabupaten Semarang. Stasiun yang terletak pada ketinggian ±464 m ini terletak di Daerah Operasi IV Semarang.

Stasiun Tuntang
Berkas:St.Tuntang.JPG
Stasiun Tuntang
Lokasi
Koordinat7°15′39.557″S 110°27′14.710″E / 7.26098806°S 110.45408611°E / -7.26098806; 110.45408611
Ketinggian±464 m
Operator
Jumlah jalur3
LayananKhusus untuk Kereta wisata Ambarawa-Tuntang dan Lori wisata Ambarawa-Tuntang
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
Sejarah
Dibuka1871-1873
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir 
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun ini dahulu dibangun pada tahun 1871 dan pada 21 Mei 1873 dioperasikan. Stasiun Tuntang merupakan stasiun kelas III di jalur ini. Namun semenjak jalur yang menghubungkan Yogyakararta dan Kedungjati pada tanggal 1 Juni 1970 ini ditutup, stasiun ini dijadikan museum. Stasiun ini waktu baru ditutup sempat melayani kereta wisata Ambarawa-Tuntang namun itu tak berlangsung lama karena faktor rel yang rusak. Sebelumnya jalur sempat mangkrak ketika layanan kereta wisata ke Tuntang dihentikan, tetapi jalur kembali dibuka tahun 2002 setelah direnovasi. Mulanya, stasiun ini hanya dapat melayani lori Ambarawa-Tuntang. Namun pada tahun 2009 dimulailah renovasi dan stasiun ini melayani kereta uap wisata lagi.

Stasiun Tuntang pada tahun 1910-an

Direncanakan jalur menuju Kedungjati akan dihidupkan kembali dan hal ini terwujud dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) atau Penandatanganan Kesepakatan Bersama antara Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo serta PT Kereta Api Indonesia (Persero) di Stasiun Ambarawa, hari Senin 14 Januari 2013. Rencananya jalur ini akan digunakan untuk angkutan penumpang dan wisata. Direncanakan kereta api komuter akan melayani pengguna kereta api di Jalur Ambarawa, Tuntang dan Kedungjati hingga Semarang.

Ke arah utara, rel masih ada. Namun hanya 300 meter setelah itu rel mulai timbul tenggelam. Saat ini Stasiun Tuntang mempunyai 2 jalur kereta api dan 1 jalur kereta api baru yang sedang dibangun disebelah gudang. Saat ini juga ada dipo lokomotif yang baru dibangun. Rencananya dipo lokomotif yang terletak disebelah timur Stasiun Tuntang ini akan menyimpan berberapa lokomotif diesel. Direncanakan Stasiun Tuntang akan dijadikan museum lokomotif diesel, mengingat lokomotif diesel hidraulik sudah hampir semuanya pensiun beroperasi dan mulai dipreservasi. Saat ini bangunan stasiun ini sedang dirombak, karena Jalur kereta api Kedungjati-Ambarawa sedang dibangun kembali. Rencananya stasiun dan jalur ini sudah bisa dioperasikan kembali dan dilewati kereta api lagi setelah 40 tahun mati suri.

Sejarah

Tahun 1876, penyair asal Perancis Arthur Rimbaud datang ke Jawa Tengah lewat stasiun Tuntang untuk bergabung dengan KNIL di Salatiga.

Pranala luar

Galat Lua: unknown error.

  1. ^ Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020.