Pembunuhan Gabriele Sandri

Pada pagi hari 11 November 2007, Gabriele Sandri, seorang DJ dan suporter Lazio berusia 26 tahun dari Roma terbunuh karena sebuah tembakan di lehernya ketika duduk di sebuah mobil, oleh seorang petugas polisi, setelah beberapa suporter Lazio melempari sekelompok ultras Juventus di tempat peristirahatan Badia al Pino di Arezzo, dalam area A1 Motorway. Laporan awal menunjukkan bahwa peluru nyasar ditembakkan dari pistol yang awalnya disiapkan untuk mengalihkan perhatian para ultras, tetapi justru melesat ke leher Sandri saat ia duduk di dalam mobil dan langsung membunuhnya. Sebuah rapat darurat antara presiden Lega Calcio Antonio Matarrese dan ketua polisi Antonio Manganelli memutuskan pertandingan antara Inter dan Lazio akan ditunda, tetapi pertandingan lain yang telah terjadwal sebelumnya akan tetap berlangsung tetapi dimundurkan waktunya sekitar 10 menit.

Koreografi penghormatan suporter Internazionale untuk Gabriele Sandri di San Siro pada 2 Mei 2009

Pertandingan Atalanta kontra Milan akhirnya ditunda menyusul kerusuhan yang disebabkan oleh ultras lokal yang mencoba untuk memecahkan kaca perlindungan untuk menyerang ke dalam lapangan dan menghentikan pertandingan. Kemudian pada sore harinya, Federasi Sepak Bola Italia memilih untuk menunda antara Roma dan Cagliari, yang dijadwalkan pada pukul 08:30 malam waktu setempat di Stadion Olimpico, Roma. Namun, penundaan ini tidak mencegah kerusuhan, saat ratusan perusuh bersenjata menyerang sebuah barak polisi dan kantor pusat CONI (Komite Nasional Olimpiade Italia) di Roma.

Meskipun kematian Sandri diangap sebagai kesalahan tragis oleh seorang polisi yang mengaku pistolnya meledak tidak terkontrol saat ia berlari, dan jaksa awalnya memilih untuk membuka penyelidikan pembunuhan terhadap sang polisi, namun sidang awal menyatakan bahwa kematian Sandri adalah sebuah pembunuhan, dan polisi yang terlibat (Luigi Spaccarotella) divonis 6 tahun penjara. Di tingkat banding, pengadilan yang lebih tinggi tidak hanya menegaskan kembali vonis awal, tetapi menambahkan hukuman sampai 9 tahun dan 4 bulan penjara karena ditemukannya unsur kesengajaan.