Pendidih
Ketel Uap (bahasa Inggris:boiler) adalah alat untuk menghasilkan uap air, yang akan digunakan untuk pemanasan atau tenaga gerak. Bahan bakar pendidih bermacam-macam dari yang populer batubara dan minyak bakar, sampai listrik, gas, biomasa, nuklir dan lain-lain. Pendidih merupakan bagian terpenting dari penemuan mesin uap yang merupakan pemicu lahirnya revolusi industri.
Material
Bejana pada suatu ketel uap biasanya terbuat dari baja (steel /alloy steel), atau awalnya dari besi tempa. Baja stainless sebenarnya tidak disarankan (oleh ASME Boiler Code) untuk digunakan pada bagian-bagian yang basah dari ketel uap modern, tetapi seringkali digunakan pada bagian super heater yang tidak akan terpapar ke cairan ketel uap.Tembaga atau kuningan sering digunakan karena lebih muddah di-pabrikasi untuk ketel uap ukuran kecil. Sejarahnya, tembaga sering digunakan untuk peti api (firebox)(terutama untuk lokomotif uap air, karena kemudahannya dibentuk dan pengantar panas yang tinggi; namun, saat ini, harga tembaga yang tinggi menjadi pilihan yang tidak ekonomis dan lebih murah menggunakan material pengganti (seperti baja)
Untuk kebanyakan ketel uap Victorian, hanya menggukaan besi tempa kualitas paling tinggi, yang dirakit menggunakan keling (rivet). Kualitas yang tinggi dari lembaran dan kecocokan untuk kehandalan yang tinggi digunakan pada aplikasi yang kritikal, seperti ketel uap tekanan tinggi. Pada abad 20, untuk praktisnya disain bergerak kearah penggunaan baja, di mana lebih kuat dan lebih murah, dengan konstruksi las, yang lebih cepat dan sedikit pekerja.
Besi tuang (cast iron)digunakan untuk bejana pemanas untuk pemanas air. Walaupun suatu pemanas biasanya disebut "pendidih" (boiler), karena tujuannya adalah untuk membuat air panas, bukan uap air, karena dioperasikan pada tekanan rendah dan menghindari pendidihan sebenarnya. Kerapuhan dari besi tuang menjadikannya tidak cocok untuk ketel uap tekanan tinggi
Peraturan yang berlaku
Sertifikasi bagi operator Ketel Uap dan Ketel Uap mengacu pada peraturan berikut:
- ASME sect. I, II, dan V
- Undang-Undang Uap Thn 1930
- Peraturan Uap thn 1930
- Undang- undang No.1 thn 1970
Pemeriksaan dilakukan oleh ahli Keselamatan Kerja Pesawat Uap dan bejana tekan, melalui badan yang ditunjuk oleh Depnaker. Operator harus mengikuti pelatihan boiler melalui pihak ke-3 yang ditunjuk oleh Depnaker utk menyelenggarakan pelatihan dan mengeluarkan sertifikatnya.
Klasifikasi Ketel Uap
Berdasarkan tekanannya, Ketel Uap terbagi menjadi:
- Ketel Uap tekanan rendah (Tekanan Kerja <= 0.5 kg/cm2 melebihi tekanan udara luar)
- Ketel Uap (Tekanan Kerja > 0.5 kg/cm2 melebihi tekanan udara luar)
Berdasarkan tempat pemakaiannya, Ketel Uap terbagi menjadi:
- Ketel Uap darat (uji berkala tiap 2 tahun)
- Ketel Uap kapal (uji berkala tiap 1 tahun)
- Ketel Uap lokomotif (uji berkala tiap 3 tahun)
Lihat pula
Referensi
- American Society of Mechanical Engineers: ASME Boiler and Pressure Vessel Code, Section I. Updated every 3 years.
- Association of Water Technologies: Association of Water Technologies (AWT).
- The Babcock & Wilcox Co. (1902): "Steam, its generation and use", New York-London, republished by Nabu Press, ISBN 978-1-147-61244-8 (2010)