Kapal induk pesawat laut Jepang Akitsushima

Kapal induk pesawat amfibi Jepang
Revisi sejak 25 Maret 2018 07.15 oleh Veracious (bicara | kontrib) (Menghapus Kategori:Kapal 1941; Menambah Kategori:Kapal tahun 1941 menggunakan HotCat)

Akitsushima (秋津洲) adalah sebuah kapal induk pesawat laut milik Angkatan Laut Kekaisaran Jepang (IJN), dia melayani selama Perang Dunia II dari tahun 1942 sampai tenggelam pada bulan September 1944.

Akitsushima pada 18 April 1942
Sejarah
Kekaisaran Jepang
Nama Akitsushima
Pembangun Kawasaki Shipbuilding Corporation
Pasang lunas 29 Oktober 1940
Diluncurkan 25 Juli 1941
Selesai 29 April 1942
Mulai berlayar 29 April 1942
Dipensiunkan 10 November 1944
Pelayaran perdana 29 April 1942
Beroperasi 1942 - 1944
Diperbarui 1 Agustus 1944
Nasib Tenggelam 24 September 1944
Ciri-ciri umum
Jenis Kapal induk pesawat laut
Berat benaman
  • 4.650 ton panjang (4.725 t) (standar)
  • 5.000 ton panjang (5.080 t) (percobaan)
Panjang
  • 1.148 m (3.766 ft 5 in) (keseluruhan)
  • 1.130 m (3.707 ft 4 in) (garis air)
  • Lebar 158 m (518 ft 4 in)
    Daya muat 54 m (177 ft 2 in)
    Tenaga 8,000 bhp (5,966 kW)
    Pendorong 4 × Kampon diesel Mk.22 Model 10 , 2 poros
    Kecepatan 190 knot (350 km/h; 220 mph)
    Jangkauan 8.000 nmi (15.000 km; 9.200 mi) pada 14 kn (26 km/h; 16 mph)
    Kapasitas
    • 689 ton bensin
    • 36 × Torpedo Tipe 91
    • 30 buah bom 800 kg
    • 15 buah bom 500 kg
    • 100 buah bom 250 kg
    • 100 buah bom 60 kg
    Awak kapal 545 orang
    Senjata
    Pesawat yang
    diangkut
    1 × kapal boat terbang (hanya di pelabuhan)
    Fasilitas penerbangan Geladak dan derek

    Desain

    Pada tahun 1938, IJN ingin menggunakan kapal terbang berukuran besar mereka dengan lebih efektif, karena Kawanishi H6K adalah satu-satunya pesawat yang mampu menghantam Pearl Harbor langsung dari Kepulauan Marshall. Namun, di Kepulauan Marshall tidak terdapat fasilitas perahu terbang pada waktu itu. Di awal tahun 1939, IJN mengkonversi kapal pengisian bahan bakar Kamoi ke menjadi kapal induk pesawat laut. Namun, dia tidak mampu memperbaiki pesawat laut.

    Oleh karena itu Angkatan Laut Kekaisaran Jepang merencanakan dua jenis kapal induk pesawat laut yang termasuk dalam Program Lingkaran Empat. Salah satunya adalah kelas pembawa kapal amfibi 10.000 ton, yang satu lagi adalah kelas perawat perahu amfibi 2.400 ton. Rencana ini tidak lolos penilaian oleh Kementerian Keuangan. Rencana ini dihidupkan kembali dengan Program Lingkaran Lima pada tahun 1941. Namun, pembangunan tidak langsung dimulai. Oleh karena itu, Angkatan Laut Kekaisaran Jepang merencanakan kelas 3.500 ton, yang setara dengan model kelas 2.400 ton. Kapal harus mampu memelihara, memperbaiki dan memberi suplai kepada pesawat amfibi. Angkatan Laut Kekaisaran Jepang awalnya ingin membuat landasan pacunya miring ke atas, memanjang dari buritan. Namun rencana ini dibatalkan dan desainnya sering diubah. Dia tidak lagi memiliki landasan pacu, hanya landasan pendaratan biasa, karena kapal boat terbang dapat meluncur di atas permukaan air. Lalu ia ditambahkan derek untuk memindahkan kapal boat terbang ke geladak kapal dan sebaliknya. Hingga pada akhirnya berat benamannya meningkat sebesar 1.000 ton.

    Rencananya, ia akan diubah menjadi kapal perbaikan bila Akashi gugur dalam pertempuran. Hal ini dikarenakan dereknya mampu mengangkat 35 ton, dibandingkan Akashi yang hanya mampu menahan 23 ton; Ditambah lagi dengan peralatan perbaikan yang ia miliki.

    Operasional pelayanan

    Akitsushima itu tugaskan pada 29 April 1942 dan dimasukkan ke Divisi Udara ke-11. Dua minggu kemudian, dia berlayar ke Saipan dan Rabaul. Setelah AS invasi Guadalcanal, Akitsushima tiba di Kepulauan Shortland pada 16 Agustus 1942. Dia rusak oleh terkena bom yang dijatuhkan Boeing B-17 Flying Fortress di Pulau Buka dua minggu kemudian.

    Akitsushima juga terkenal dengan teknik spesialnya. Caranya dengan menurunkan jangkar salah satu sisi kapal sampai ketika jangkarnya menyentuh dasar laut, lalu ia langsung tancap gas, sehingga ia berputar dengan tajam. Hal ini dilakukan untuk menghindari serangan musuh. Tekniknya tersebut dilakukan saat Pengeboman Rabaul. Ilustrasinya kira-kira seperti adegan ini dalam film Battleship.

    Nasib

    Pada bulan Agustus 1944, dia berlayar ke Kure dan Imari, kemudian ke Kaohsiung dan Manila. Akhirnya Ia tiba di Coron Bay pada 23 September 1944. Di sini dia tenggelam oleh sebuah pesawat dari Satuan Tugas 38 pada esok harinya. Akitsushima resmi diberhentikan pada tanggal 10 November 1944.

    Kapal dalam kelas

    No. kapal Nama kapal Pembangun Mulai dibangun Diujicoba Selesai dibangun Nasib
    131 Akitsushima (秋津州)[1] Kawasaki Shipbuilding, Kōbe Shipyard 29 Oktober 1940 25 Juli 1941 29 April 1942 Tenggelam karena diserang pesawat, di Teluk Coron 11°59′N 120°02′E / 11.983°N 120.033°E / 11.983; 120.033, pada 24 September 1944.
    303 Chihaya (千早) Kawasaki Shipbuilding, Kōbe Shipyard 25 Juli 1941 Pembangunan dihentikan pada musim gugur tahun 1942. Lalu dibongkar nantinya.
    5031

    5032 5033

    Dibatalkan pada 5 Mei 1944.

    Daftar pustaka

    1. ^ Meanings are the another name of the Japan in the Kojiki and the Man'yōshū.
    • "Rekishi Gunzō". , Sejarah Perang Pasifik Vol.62, kapal-Kapal Kekaisaran Jepang, Gakken (Jepang), januari 2008, ISBN 978-4-05-605008-0
    • Model Seni Tambahan No. 537, Gambar Kekaisaran Jepang angkatan Laut Kapal Bagian-3, "Model Art Co. Ltd".  (Jepang), Mungkin 1999
    • Kumpulan tulisan oleh Sizuo Awara Vol.7, Cerita Jepang Induk, "Kōjinsha".  (Jepang), agustus 1996, ISBN 4-7698-0655-8
    • Kapal-kapal dari Dunia edisi khusus Vol.40, Sejarah kapal Induk Jepang, "Kaijinsha". , (Jepang), Mungkin 1994
    • Maru Khusus, angkatan Laut Jepang Pembuluh No. 25 Jepang seaplane tender, "Ushio Shobō".  (Jepang), Maret 1979