Sangiang, Banjaran, Majalengka

desa di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
Revisi sejak 28 Maret 2018 08.00 oleh 36.72.104.187 (bicara) (sistem kebudayaan)

Sangiang adalah desa di kecamatan Banjaran, Majalengka, Jawa Barat, Indonesia.

Sangiang
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Barat
KabupatenMajalengka
KecamatanBanjaran
Kode Kemendagri32.10.22.2010 Edit nilai pada Wikidata
Luas... km²
Jumlah penduduk... jiwa
Kepadatan... jiwa/km²


Situ Sangiang di kaki Gunung Ceremai (tahun 1918)

1.    Definisi Kebudayaan

Secara etimologi kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta, yaitu “budh” yang artinya “akal”. Dalam Kamuas Besar Bahasa Indonesia (2008) dinyatakan  bahwa budi adalah “bagian dari hati yang berupa padun akal dan perasaan dan yang dapat membedakan baik-buru sesuatu”(Juliardi 2014:29).

Yulianti mahasiswa Uneversitas Majalengka (UNMA) mengatakan “kebudayaan adalah sesuatau yang dihasilkan oleh akal pikiran manusia, sehingga menjadi kebiasaan dalam suatu lingkungan.

           Jadi kesimpulannya kebudayaan adalah sesuatu kegiatan yang dilakukan oleh kelompok tertentu secara terurus menerus dalam waktu tertentu.

2.    Unsur-unsur Kebudayaan Desa Sangiang

Adapun unsur-unsur kebudayaan di desa Sangiang dantaranya yaitu unsur bahasa, agama, sistem kemasyarakatan, ekonomi, teknologi, dan kesenan. Unsir-unsur tersebut akan di  ulas yaitu sebagai berikut: 

1.    Bahasa

Bahasa yang digunakan di desa Sangiang adalah bahasa Sunda. Bahsa sunda ini menurut bapak Dede aziz seorang keturunan kuncen Talaga Manggung menyebutkan bahwa “ bahasa Sunda di daerah sini itu adalah bahasa asli Sunda dari sejak dahulu” (13/03/2018). Namun ada beberpa perbedaan bahkan banyak dalam bahasa Sunda yang digunakan di desa Sangiang ini dengan bahasa Sunda yang digunakan oleh orang orang sunda yang terdapat di daerah lain pada umumnya.

Seperti kata “awak”(bahasa sunda) di desa Sangiang yang artinya “anda atau kamu” yaitu untuk memanggil orang lain. Akan tetapi, bahasa Sunda di daerah lainnya untuk memanggil orang lain itu dengan kata “dewek, anjen dan sorangan dan terkadang maneh, dll.”(bahasa sunda). Akan tetepi di daerah lainnya kata “awak” itu diartikan badan atau raga.

2.    Agama

Agama di desa sangiang pada jaman kerajaan pajajaran yang di kuasai oleh sunan talaga manggung yaitu agama hindu. Mulai adanya islam yaitu sejak adanya Raden Palembang Gunung yang bernama Saktia Wara seorang pangeran dari Pelembang. Yang datang utuk dengan menyebarkan agama islam dengan cara menikahi putri dari sunan Talaga Manggung Yaitu Dewi Simbar Kencana, akan tetapi karena raden Palembang Gunung ketahuan membunuh sunan Talaga Manggung, sehingga Dewi Simbar Kencana Pada saat Palembang Gunung duduk di pangkuan Dewi Simbar Kencana di tusuk atau dibunuh.

Adapun orang yang pertama mengumumkan islam ada dan hadir secara menyeluruh itu lewat Ki Pucuk Umum. Ia adalah orang islam yang menyiarkan agama islam si lingkungan jaman kerajaan Talaga manggung.

 Kegiatan atau keagamaan yang di lakukan di desa Sangiang itu tidak beda halnya dengan daerah islam lainnya. Karena di Indonesa ini Mayoritas Islam yang mengikuti Madzhab imam Syafi’i. Desa Sangiang pun melakuan tahlilan (mendoakan orang yang sudah mensinggal dunia), maulid nabi (memperingati kelahiran nabi Muhammad SAW), akikah (pemberiaan nama dan penyembelihan kambing jantan), babarit (mendoakan 7 bulananya orang hamil), jiarah kubur, maulid diba, jiarah kubur, atau hal lainnya.

3.     Sistem Kemasyarakatan

Adayanya gotong royong sesama masyarakat dalam berbagai hal, diantaranya. Pembangunan rumah warga, sarana prasarana desa dan pasilitas umum lainnya. Ikut serta memperlanca dalam resepsi pernikahan, menengok orang sakit.

Masyarakat desa Sangiang itu sling tolong-menolong dan tanpa pamrih untuk membantu warga yang sedang mempunyai hajat dan mereka sangan antusias dalam membantu sesama warga desa Sangiang sendiri.

Takhanya dengan masyarakat desa sangiang sendiri, dengan masyarakar luar desa merekapun sangant akrab dan tak pernah ada yang namanya konflik.

4.    Ekonomi

Daerahnya yang luas akan lahan pertanian, dan seluruh letak regionalnya yang disebut perbukitan sehingga masyarakat Desa sangian memanpaatkannya dengan cara becocok tanam atau juga disebut dengan pertanian. Sehingga mayoritan penduduk di Desa Sangiang berpropesi sebagai petani.

Selain itu juga, memanpaatkan adanya wisata-wisata alam seperti Situ Sangiang (danau), Curug Remis(air terjun), dan panorama alam yang dikelola oleh desa Sangiang sehingga halitu sebagai penghasilan Desa Sangiang.

5.    Kesenian

Sangiang menurut dongeng atau cerita dari para orang tua, adalah bekas atau dahulunya salah satu kejaraan yang berada di Indonesia bagian pulau jawa yaitu kerajaan Talaga Mangguang.  Salah satu kesenian atau kebudayaan yang berada di desa Sangiang ini yang masih dilestrikan dari jaman kerajaan tersebut yaitu yang dinamakan pareresan atau disebut juga “Pesta Panen”. Apabila jaman kerajaan itu dalm pesta panen itu didalam acarnya itu ada upacara dan kegiatan yang dinamakan “Ujungan” atau  pertarungan yang dailakukan oleh dua orang dengan menggunakan hoe atau jaman sekarang di sebutnya yaitu “adu jago”.

Pareresan menurut bapak maman kuwu desa Sanging Pareresan adalah berasal dari kata rere bahasa Sunda yaitu reres tatanen yang artinya Mensyukuri hasil pertanian. Pareresan ini adalah kegiatan yang dilakukan secara satu tahun sekali untuk mensyukuri hasil pertanian. Akan tetapi pada jaman sekarang ini pareresan di laksanakna satu tahun satu kali pada hari senin bertepatan pada bulan Rajab.

Adapun kegatan yang dilaksanakan pada acara Pareresan pada jam sekarang itu yaitu:

a.    Upacara pembukaan dan pelaksanaan yang di lakukan di bale desa Sangiang.

b.    Jiarah yang dilaksanakan di Situ Sangiang salah satu wisata keramat atau menurut para orang tua dan dongeng  adalah bekas kerajaan Talaga     Manggung dan disan terdapan makam Sunan parung.

c.    Adanya kegiatan keliling mobil yang dihiasi oleh sayuran sayuran hasil pertanian dari perwakilan tiap blok desa Sangang sendiri. Yang diiring oleh masyarakat dan menggunakan pakaian yang sama dari tiap Blok desa Sangiang tersebut.

d.    Adanya kegiatan wayang kulit pada malam hari.

e.    Mengadakan pentas silat.

f.     Mengadakan perlombaan voli ball.

6.    Teknologi

Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidup dan kenyamanan hidup manusia. Menurut Iskandar Alisyahbana seperti dikutip Yusufhadi Miarso (2007 : 131), teknologi adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal, sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat, atau mebuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra, dan otak manusia.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990 : 1158) Teknologi adalah ; 1) Metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis ilmu pengetahuan terapan 2) Keseluruhan sarana untuk menyediakan barang- barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.

Teknologi di tinjau dari segi waktunya itu terbagi menjadi 2 yatu teknilogi klasik pada tahun sebelum  1990 dan teknologi moderen.

1.    Teknologi Pada Jaman Kelasik di Desa Sangiang

Di desa Sangiang adapun teknologi yang digunaknnyan  pada era kelasik atau  jaman dahulu dan masih ada pada jaman sekarang ini yaitu:

a.    Teknologi Informasi

Teknologi informasi yang ada di desa Sangiang yaitu kentongan, kentongan adalah alat yang digunakan untuk komunikasi diantaranya untuk memberitahu adanya orang yang meninggal, alat untuk berjaga jaga dimalamhari ketika sedang dilaksanakannya ronda atau jaga malam.

Radio, alat ini sudah ada namun masih jarang orang yang mempunyainya. terkadang orang orang berkumpul di sorehari di dalam satu rumah warga untuk mendengarkan berita berita atau cerita wayang.

b.    Teknologi Konstruksi

Diantaranya teknologi kontruksi yang digunakan  di desa sangiang pada jaman kasik ialah pada saat pengolahan pembuatan tembok atau saat pencampuran bahan dasar tembok diantaranaya semen, pasir, air dan kapur Pengolahannya itu menggunakan cangkul. Cangkul juga selain digunakan untuk pengolahan bahan dasar tembok di gunakan untuk keperluan pertanian, karena di desa Sangiang mayoritas penduduknya adalah petani. Maka cangkul yaitu sebagai ala untuk membersihkan dan merapihkan tanah supaya dapat ditanami tumbuhan

Alat untuk menyeimbangkan bagunan atau menyamakan kedataran bangunan di bidang miring. yaitu menggunakan selang atau peralon yang elastis dan transparan yang diisi oleh air. Sehingga ketika air yang berada di dalam selang tersebut berhenti atau tidak bergerak naik turun lagi maka itu menunjukan bahwa bangunan itu datar.

c.    Teknologi Transportasi

Adapun teknologi transportasi yang digunakan di desa sagiang pada jaman kelasik sepertinya tidak ada alat transportasi pada jaman dahulu karena jauhnya dari jalan umum atau jan negara waktu itu ddan karana letak geograpisnya ituu berupa pegunungga sehinnga masyarakat desa Sangiang itu hanya bisa menempuh menuju suatu tempat itu dengan berjalan kaki.

Terkecuali apabila ingin menuju tempat yang sangan jauh contoh menuju lintas kabupaten itu sudah ada kendaraan, walaupun kendaraan itu sangan jarang dan hanya bisa di lihan tan di gunakan yaitu seitar 5 km dari desa Sangiang sendiri.

2.    Teknologi Pada Jaman modern di Desa Sangiang

apabila tadi sudah dibahas tenntang teknologi yang ada pada jaman kelasik di desa Sangiang. sekarang saatnya pembahasan tentang keadaan teknologi didesa Sangiang. diantaanya Sebagai Berikut:

a.    Teknologi Informasi

Teknologi Komunikasi modern yang ada di desa  Sangiang pada jaman modern ini yaitu:

Yang pertama handphone (HP). alat ini bisa kita sebut kebutuhan primer seseorang pada jaman sekarang ini. Kenapa di handphone di sebut kebutuhan prime? karena bisa kita lihar sekarang ini salian dari sandang pangan dan papan sebagai kebutuhan manusia, handphone ini sudah mulai sangant dibutuhkan oleh setiap manusia mulai dari kalangan orang kaya dan orang miskin yang masih mampu membeli, dari para ulama sampai orangawam yang tidak tau tentang agamanya sendiri.

Yang kedua yaitu kompyuter, laptop. Alat ini sangan berguna untuk kepentingan desa dan anak muda sekekarang untuk belajar, karena ddalam kurikulam pendidikan sekarang itu lebih menekankan untuk bisa menggunakan teknologi dan yang paling utama ini adalah teknologi komunikasi ini.

yang ke tiga, yaitu televisi. alat ini juga sebagai alat penghangant suasana kekeluargaan dan menemani mereka di malam hari dan alat ini juga memberitahu mereka tentang keadaan di luar lingkungan mereka.

yang ke empet, yaitu radio. alat ini sudah ada dari dahulu. alat ini jaman sekarang sudah jarang orang memilikinya darena masyarakat sudah beralih pada HP dan televisi.

b.    Tegnologi Konstruksi

Adapun teknologi konstruksi jaman sekarang di desa Sangiang contohnyya yaitu, mesin molen atau alat pengaduk bahan baku tembok/dinding. Alat ini sangan membantu mempercepat dan meringankan beban untuk pembuatan rumah, jaln, dan lain sebagainya. Semprotan mesin yang digunakan untuk menyemprot tanaman supaya tidak terkennahama.

c.    Teknologi Transportasi

Tentunya manusia jaman sekarang itu sangat memerlukan alat untuk memperdekat atau alat untuk meringankan dan mempercepat perjalanan. yakni adalah alat transporasi atau juga alat bermotor, diantaranya yang ada di desa Sangiang yaitu, motor, mobil, dan speda. alatini sangat digunakan  oleh masyarakat desa sangiang untuk membantu proses pertanian.