Sampoerna Telekomunikasi Indonesia

PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia atau dikenal dengan nama STI atau Sampoerna Telekom (sebelumnya bernama PT Rajasa Hazanah Perkasa, PT Mobile Seluler Indonesia dan PT Mandara Selular Indonesia) merupakan penyedia jasa telekomunikasi seluler mobilitas penuh di Indonesia. STI adalah bagian dari Sampoerna Strategic Group. STI diluncurkan kembali dengan nama Net1 Indonesia sebagai kelanjutan dari PT Mobile Seluler Indonesia (Mobisel) dan PT Mandara Seluler Indonesia (Mandara) yang telah beroperasi sejak 1986 dengan nama Neon.

PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia
Publik
IndustriOperator telekomunikasi seluler
Didirikan1984 (sebagai Rajasa Hazanah Perkasa)
1986 (sebagai Mobile Seluler Indonesia)
2004 (sebagai Mandara Selular Indonesia)
2006 (sebagai Sampoerna Telekomunikasi Indonesia)
Kantor pusatIndonesia Indonesia
ProdukNet1 Indonesia
IndukTelkom (1986-2005)
Sampoerna Strategic Group (2005-sekarang)
ICE Group (2015-sekarang)
Situs webwww.sampoernastrategic.com

STI merupakan satu-satunya operator telekomunikasi di Indonesia yang beroperasi pada frekuensi 450Mhz dengan menggunakan teknologi CDMA2000 1x. STI memiliki lisensi mobilitas penuh dengan jangkauan nasional. Dengan memanfaatkan jangkauan dan kapasitas superior CDMA450, STI mampu menyediakan layanan telekomunikasi berbiaya rendah di seluruh Indonesia.

Saat ini, jangkauan layanan STI meliputi pulau Sumatera, Jawa, Bali dan Lombok. Produknya beragam mulai dari layanan telepon hingga layanan broadband nirkabel. Pelanggan Net1 didukung penuh oleh kantor-kantor cabang STI dan jaringan distribusi di seluruh wilayah layanan.

Sejarah

MSI meruapakan satu-satunya operator yang CDMA yang beroperasi pada pita frekuensi 450 MHz dengan teknologi Nordic Mobile Telephone Systems (NMT) yang saat ini ditaksir merupakan teknologi yang telah usang.[1][2] Dahulunya perusahaan ini bernama Mobisel berkat akuisisi Mandara ke Mobisel. Produk seluler yang diperdagangkan bernama Neon.[3] MSI aktif bergerak di wilayah Lampung, Sumatra Selatan, dan Bangka.[3]

Selanjutnya, di tahun 2017 perusahaan ini memperoleh lisensi Broadband Wireless Access (BWA) dari pemerintah hingga akhirnya mereka memasarkan layanan 4G Long Term Evolution (LTE) sebuah internet nirkabel dengan merek dagang Net1 Dalam membangun teknologi, Sampoerna Telekomunikasi Indonesia bekerjasama dengan ICE Group dengan penanaman investasi sebesar 31 juta dolar.[4]

Pemegang saham

Pada tahun 2005, Sampoerna Telekomunikasi Indonesia mengakuisisi sekitar 58% saham MSI melalui anak usaha patungannya, Twinwood Venture Ltd, dengan harga Rp 382.2 miliar.[2] Twinwood adalah perusahaan yang berasal dari Seychelles, Afrika.[1] Selain itu, perusahaan Singapura, Polaris Mobile, mengakuisis 24.7% saham MSI dengan harga Rp 163 miliar.[1] Total akuisisi dua perusahaan asing tersebut berarti sebesar 82% atau berharga total Rp 545.2 miliar ($ 57.3 juta).[1]

Berkat akuisisi ini, STI menggunakan teknologi MSI untuk memperluas jangkauan layanan di daerah Lampung. Produk yang semula bernama Neon pun dirubah menjadi nama produk milik STI, Ceria.[5]

Unit usaha

Referensi

Pranala luar