Frase murid yang Yesus kasihi (bahasa Yunani: ὁ μαθητὴς ὃν ἠγάπα ὁ Ἰησοῦς, ho mathētēs hon ēgapā ho Iēsous) atau, dalam Yohanes 20:2, murid yang dikasihi Yesus (bahasa Yunani: ὃν ἐφίλει ὁ Ἰησοῦς, hon efilei ho Iēsous) disebutkan enam kali dalam Injil Yohanes,[1] namun tidak dalam catatan Perjanjian Baru. Yohanes 21:24 menyatakan bahwa Injil Yohanes mendasarkan pada pernyataan tertulis dari murid ini.

Sejak akhir abad ke-1, murid yang dikasihi umum diidentifikasikan dengan Yohanes Penginjil.[2] Para cendekiawan mendebatkan kepengarangan dari Sastra Yohanes (Injil Yohanes, Surat-surat Yohanes Pertama, Kedua dan Ketiga dan Kitab Wahyu) sejak sekitar abad ketiga, namun secara khusus sejak Zaman Pencerahan, para cendekiawan modern cenderung menolak identifikasi ini meskipun tidak bisa memberikan identitas pasti.[3]

Catatan Alkitab

 
"Murid yang dikasihi" (Santo Yohanes) sampai di kubur Yesus mendahului Santo Petrus; lukisan James Tissot ca. 1886–94

"Murid yang Yesus kasihi" secara khusus disebutkan enam kali dalam Injil Yohanes, dan tidak disebutkan dalam kitab-kitab Perjanjian Baru lainnya.

  • Yohanes 13:23: Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya, yaitu pada Perjamuan Malam Terakhir.
  • Yohanes 20:1-10: Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur. Ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus, dan berkata kepada mereka: "Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan." Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur. Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat dari pada Petrus sehingga lebih dahulu sampai di kubur. Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kapan terletak di tanah; akan tetapi ia tidak masuk ke dalam. Maka datanglah Simon Petrus juga menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan terletak di tanah, sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain dan sudah tergulung. Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu dan ia melihatnya dan percaya.[4]

Referensi

  1. ^ Yohanes 13:23, Yohanes 19:26, Yohanes 20:2, Yohanes 21:7, Yohanes 21:20
  2. ^ Eusebius dari Kaisarea, Ecclesiastical History Book iii. Chapter xxiii.
  3. ^ Harris, Stephen L. (1985). Understanding the Bible: a Reader's Introduction (edisi ke-2nd). Palo Alto: Mayfield. hlm. 355. ISBN 978-0-87484-696-6. Although ancient traditions attributed to the Apostle John the Fourth Gospel, the Book of Revelation, and the three Epistles of John, modern scholars believe that he wrote none of them. 
  4. ^ Templat:Bibleref2c

Pustaka

  • Baltz, Frederick W. The Mystery of the Beloved Disciple: New Evidence, Complete Answer. Infinity Publishing, 2010. ISBN 0-7414-6205-2.
  • Charlesworth, James H. The Beloved Disciple: Whose Witness Validates the Gospel of John?. Trinity Press, 1995. ISBN 1-56338-135-4.
  • Smith, Edward R. The Disciple Whom Jesus Loved: Unveiling the Author of John's Gospel. Steiner Books/Anthroposophic Press, 2000. ISBN 0-88010-486-4.