Carl Friedrich Gauss

Revisi sejak 20 April 2018 08.01 oleh Adeninasn (bicara | kontrib) (tambah box info)

Johann Carl Friedrich Gauß (juga dieja Gauss) (30 April 1777 – 23 Februari 1855) adalah matematikawan, astronom, dan fisikawan Jerman yang memberikan beragam kontribusi; ia dipandang sebagai salah satu matematikawan terbesar sepanjang masa selain Archimedes dan Isaac Newton.

Carl Friedrich Gauss
Carl Friedrich Gauß (1777–1855), dilukis oleh Christian Albrecht Jensen
LahirJohann Carl Friedrich Gauss
(1777-04-30)30 April 1777
Brunswick, Kerajaan Brunswick-Wolfenbüttel, Kekaisaran Romawi Suci
Meninggal23 Februari 1855(1855-02-23) (umur 77)
Göttingen, Kerajaan Hanover
Tempat tinggalKerajaan Hanover
KebangsaanJerman
AlmamaterCollegium Carolinum, Universitas Göttingen, Universitas Helmstedt
Dikenal atasLihat daftar penuh
PenghargaanLalande Prize (1810)
Medali Copley (1838)
Karier ilmiah
BidangMatematika dan fisika
InstitusiUniversitas Göttingen
DisertasiDemonstratio nova... (1799)
Pembimbing doktoralJohann Friedrich Pfaff
Pembimbing akademik lainJohann Christian Martin Bartels
Mahasiswa doktoralJohann Listing
Christian Ludwig Gerling
Richard Dedekind
Bernhard Riemann
Christian Peters
Moritz Cantor
Mahasiswa ternama lainJohann Encke
Christoph Gudermann
Peter Gustav Lejeune Dirichlet
Gotthold Eisenstein
Carl Wolfgang Benjamin Goldschmidt
Gustav Kirchhoff
Ernst Kummer
August Ferdinand Möbius
L. C. Schnürlein
Julius Weisbach
Friedrich Bessel (epistolary correspondent)
Sophie Germain (epistolary correspondent)
MenginspirasiFerdinand Minding
Tanda tangan

Dilahirkan di Braunschweig, Jerman, saat umurnya belum genap 3 tahun, ia telah mampu mengoreksi kesalahan daftar gaji tukang batu ayahnya. Menurut sebuah cerita, pada umur 10 tahun, ia membuat gurunya terkagum-kagum dengan memberikan rumus untuk menghitung jumlah suatu deret aritmetika berupa penghitungan deret 1+2+3+...+100. Di sekolahnya, Gauss dikenal merupakan anak yang dapat dikatakan seorang pembuat masalah, namun juga merupakan orang yang memiliki kemampuan memecahkan masalah. Pada saat itu, gurunya memberikan soal sulit pada anak muridnya yang juga termasuk Gauss di dalamnya. Saat itu Gauss terbilang masih muda untuk menyelesaikan soal perhitungan 1+2+3+4+...+100. Gurunya bermaksud memberikan soal ini agar sang guru tak perlu mengajar dan dapat beristirahat. Dia yakin bahwa intuk menyelesaikan soal tersebut, butuh waktu lama. Namun, ternyata Gauss berhasil memcahkannya dalam waktu yang cepat. Sang guru pun terkagum-kagum dengan hasil pemecahan Gauss yang cepat dan tepat.Gauss menciptakan cara untuk menghitung deret aritmetika. Cara yang Gauss ciptakan untuk menghitung deret aritmetika tersebut memang telah disederhanakan menjadi rumus " Dn= n/2(U1+Un)" yang lebih sederhana, namun tetap berdasarkan cara yang ditemukan Gauss sendiri .Meski cerita ini hampir sepenuhnya benar, soal yang diberikan gurunya sebenarnya lebih sulit dari itu. [1]

Gauss ialah ilmuwan dalam berbagai bidang: matematika, fisika, dan astronomi. Bidang analisis dan geometri menyumbang banyak sekali sumbangan-sumbangan pikiran Gauss dalam matematika. Kalkulus (termasuk limit) ialah salah satu bidang analisis yang juga menarik perhatiannya.

Gauss meninggal dunia di Göttingen.

Bacaan lebih lanjut

  • Simmons, J, The giant book of scientists -- The 100 greatest minds of all time, Sydney: The Book Company, (1996)
  • Dunnington, G. Waldo, Carl Friedrich Gauss: Titan of Science, The Mathematical Association of America; (June 2003)

Pranala luar