Kemranjen, Banyumas
Kemranjen adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Kecamatan Kemranjen terletak di bagian selatan Kabupaten BanyumasKecamatan Kemranjen dilalui jalur selatan Jawa yang menghubungan sejumlah antar kota dan provinsi. Kecamatan Kemranjen berjarak 27 Km dari ibukota Kabupaten Banyumas yaitu Purwokerto melalui Kecamatan Patikraja. Pusat pemerintahan Kecamatan Kemranjen berada di Desa Kecila. Sementara pusat bisnis selain di Desa Kecila juga lebih berpusat di Desa Sidamulya yang merupakan persimpangan jalan nasional dan provinsi..
Kemranjen | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Tengah | ||||
Kabupaten | Banyumas | ||||
Pemerintahan | |||||
• Camat | M. Sunartono, SH | ||||
Populasi | |||||
• Total | ±60.000 jiwa jiwa | ||||
Kode Kemendagri | 33.02.06 | ||||
Kode BPS | 3302060 | ||||
Luas | 60.71 km² | ||||
Kepadatan | 934 jiwa/km² | ||||
Desa/kelurahan | 15 | ||||
|
Batas-batas Wilayah
- Utara: Kecamatan Banyumas dan Kecamatan Somagede
- Barat: Kecamatan Kebasen dan Kabupaten Cilacap
- Selatan: Kabupaten Cilacap
- Timur: Kecamatan Sumpiuh
Desa/kelurahan
Geografi
Kecamatan Kemranjen berada di selatan Pegunungan Serayu Selatan bagian barat. Topografi berupa perbukitan disebelah utara dan dataran rendah dibagian selatan. Ketinggian wilayah Kecamatan Kemranjen antara 30-460 meter di atas permukaan air laut (Mdpl) dengan rata rata 31 Mdpl dimana titik tertinggi berada di Bukit Gendeng (456 (Mdpl)) di Desa Karanggintung. Secara geoloi wilayah utara merupakan perbukitan antklin Sidura-Wagirjampang yang tersusun atas batuan breksi Formasi Halang seperti andesit, basalt dan batu gamping. Sedangkan dibagian tengah tersusun atas batuan Formasi Halang seperti perselingan batupasir, batulempung, napal dan tuff. Sementara bagian selatan berupa dataran aluvial berupa lempung, karakal, kerikil, lanau dan pasir. Sungai-sungai utama yang melintasi Kecamatan Kemranjen antara lain Sungai Bengawan, Sungai Situmang, Sungai Samarta dan Sungai Gatel.
Penduduk
Masyarakat Kemranjen biasa menggunakan bahasa jawa Dialek Banyumasan atau Ngapak sebagai bahasa sehari hari. Penduduk Kemranjen rata-rata bekerja sebagai petani. Umumnya penduduk usia produktif pergi merantaau atau bersekolah ke kota besar seperti Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi (Jabotabek), Kota Bandung, Kota Semarang, Kota Surabaya, Kota Yogyakarta, Kota Surakarta, Purwokerto dan sejumlah kota besar di luar pulau seperti Sumatera, Bali, dan Kalimantan. Mayoritas penduduk Kecamatan Kemranjen memeluk agama Islam dan terdapat juga yang beragama Kristen. Jenjang pendidikan yang dicapai penduduk di wilayah ini adalah hingga Universitas meski sebagiaan besar tamatan Sekolah menengah pertama dan Sekolah menengah atas
Potensi
Satu hal yang menonjol dari Kemranjen adalah adanya Bina Marga Pracetak Buntu. Sebagai penyedia komponen jembatan. Distribusinya hampir seluruh pulau Jawa. Di utara Kecamatan Kemranjen terdapat perkebunan karet Krumput. Kecamatan Kemranjen merupakan salah satu sentra buah Durian Unggul di Indonesia. Disini terdapat varietas buah Durian Unggul lokal yang tidak kalah dari Durian Monthong atau Cani baik dari bentuk rasa maupun ketebalan buahnya selain produksi Durian Monthong dan Cani itu sendiri.
Potensi pertanian yang cocok adalah Durian di Desa Pageralang, Desa Kebarongan, Desa Alasmalang, Desa Karangsalam dan Desa Karanggintung. Bahkan petani Desa Alasmalang pernah menjadi Juara Nasional dalam hal budidaya Durian. Rencana kedepan akan dikembangkan desa Agrowisata Durian di Kecamatan Kemranjen. Sementara itu pusat peternakan Bebek di Desa Sibalung dan Desa Sirau serta budidaya ikan air tawar di Desa Petarangan, Desa Kecila, Desa Kebarongan dan Desa Karangjati. Kecamatan Kemranjen juga memiliki potensi wisata alam yaitu Curug Minem yang berada di Desa Petarangan. Curug Minem memiliki ketinggian sekira 17 meter dan masih sangat alami.