Amahai, Maluku Tengah
Amahai adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Indonesia.
Amahai | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Maluku | ||||
Kabupaten | Maluku Tengah | ||||
Pemerintahan | |||||
• Camat | Ph. Hallatu, S.Sos | ||||
Populasi | |||||
• Total | 48,630 jiwa jiwa | ||||
Kode Kemendagri | 81.01.01 | ||||
Kode BPS | 8103050 | ||||
Luas | - km² | ||||
Kepadatan | - jiwa/km² | ||||
Desa/kelurahan | 11/1 (12) | ||||
|
Sejarah Amahai
Asal nama negeri amahai
Amahai disebut dan ditulis juga Amahei. Tulisan ini berkaitan erat dengan sejarah yang tidak dapat dilepaskan dari bahasa dan artikulasi atau dasar ucapan yang berubah dari waktu ke waktu.
Amahai
Secara etimologi kata Amahai terdiri dari dua suku kata yaitu: Ama dan Maha. Ama yang artinya Bapak dan mahai yang artinya hidup. Sejarahnya: sejak zaman diaspora atau migrasi secara besar-besaran dari nunusaku, serombongan besar manusia dari suku wemale rumpun pata siwa berpindah atau keluar meninggalkan nunusaku mengambil jalan arah ke timur kemudian menyebar ke selatan, mereka terdiri dari beberapa soa atau hena yang masing-masing soa atau hena dipimpin oleh seorang upu. Rombongan ini menyebar pada suatu daerah yang luas, mulai dari uwe terus paurita (kepala wai ruata) di teluk elpaputi sampai hatumete. Maka maweng mengucap syukur pada upu lero dan upu lanite bahwa orang tua mereka yang adalah Ama atau Bapak masih tetap Mahai atau hidup.
Amahei
Kata amahei berasal dari kalimat “Ama Hei nama Namakala” yang berarti Bapak sejak dahulu kala. Sejarahnya: dalam persidangan amarale kecil (saniri kecil) dari Inama Halulepesia maka ucapan kalimat di atas disebutkan upu ama bagi orang tertua dan hidup sejak dari nunusaku sampai menyebar dari uwe paurita sampai hatumete.
Amahei
Ada sebagian orang berpendapat bahwa amahei berasal dari kata EMHEI yang artinya asing rasanya. Sejarahnya : Pada zaman Gubernur Arnold de Vlaming van Oudshorn melancarkan perang hongi (1652) maka Belanda menyerang kerajaan Iha yang tak mau takluk pada Belanda. Pusat kerajaan Iha berada di gunung Ama Iha yang sukar untuk ditaklukan. Menurut nasihat kapitan sasapone dari Tuhaha, bahwa Ama Iha dapat dilakukan bila ditembak dengan tulang babi. Kapal-kapal perang belanda mulai memasukan tulang babi bersama mesiu ke meriam mereka dan mereka menembak Ama Iha, maka Ama Iha runtuhlah dan kerajaan Iha pun takluk pada belanda.
Lokasi
Negeri amahai terletak di pulau seram bagian selatan pesisir pulau itu. Pulau seram adalah sebuah pulau yang terbesar di anatara pulau-pulau yang terdapat di kepulauaan Maluku ini.
Astronomi
Amahai secara astronomis terletak pada 182,560 bujur timur dan 3,2150 lintang selatan. Letak yang demikian menyebabkan suhu di amahai hampir sama seperti suhu pada negeri-negeri/desa-desa lain! di pulau Ambon dan pulau-pulau Lease. Amahai mengenal dua musim yaitu: musim timur pada bulan mei sampai bulan agustus dan musim barat dari bulan Desember sampai Februari
Geografis
Secara geografis Amahai terletak dalam sebuah teluk yang sangat indah, di peluk oleh dua buah tanjung yang mengajur ke laut, masing-masing tanjung Kuako dan tanjung Umuputi. Amahai berbatasan dengan :
- Sebelah barat dan selatan dengan laut banda
- Sebelah tmur dengan gunung kerai (karulaya)
- Sebelah utara dengan teluk elpaputi
Letak geografis seperti ini, membuat desa/negeri Amahai merupakan sebuah negeri yang terlindung dalam sebuah teluk yang permai dengan di latar belakangi oleh sebuah gunung yang bernama gunung kerai. Amahai merupakan pintu gerbang dan pelabuhan bagi kota masohi ibu kota kabupaten daerah tingkat II Maluku tengah. Pada tanggal 6 januari1898 di kota Ambon terjadi suatu gempa yang dasyat merusakan sebagian besar kota itu. Menilik tempat yang demikian maka Amahai pada tahun 1898 telah di pilih oleh pemerintah Hindia Belanda untuk menjadi Ibu Kota Residensi of molucas menggantikan kota Ambon yang rusak karena gempa bumi pada 6 januari 1898.