Pengeboman Surabaya (2018)

Revisi sejak 13 Mei 2018 08.42 oleh Conanda (bicara | kontrib) (GPPS Sawahan: menambahkan kesaksian/keterangan lain; dan mengubah nama GPPS Sawahan menjadi GPPS Jemaat Sawahan (sesuai nama resmi))

Bom Surabaya 2018 adalah peristiwa meledaknya bom di tiga tempat ibadah di Surabaya, Jawa Timur pada Minggu, 13 Mei 2018, tepatnya di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, GKI Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Jemaat Sawahan.[6][7]

Bom Surabaya 2018
LokasiSurabaya, Jawa Timur
TanggalMinggu, 13 Mei 2018
07:07, 07:35, dan 07:50 WIB[1][2][3]
SasaranGereja
Jenis serangan
Pengeboman bunuh diri
SenjataBom bunuh diri; Bom mobil (GPPS Jemaat Sawahan) dan Bom motor (Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela)[4]
Korban tewas
Sepuluh orang (termasuk pelaku; hingga 13:35 WIB)
Korban luka
41 orang (dua orang diantaranya anggota Polisi; hingga 13:35 WIB)[5]
MotifTerorisme

Kronologi

GKI Diponegoro

Menurut saksi mata Tardianto, sebelum terjadi pengeboman, tiga orang perempuan bercadar, satu orang dewasa, satu anak kecil, dan satu lagi anak remaja, masuk ke area parkiran GKI Surabaya.[8] Saksi mata lain, juruparkir Mulyanto, melihat ketiganya mengenakkan rompi[9] dan satpam Antonius melihat ketiganya berjalan berjajar di pinggir jalan depan GKI, masuk ke pintu halaman gereja, dihadang oleh seorang satpam[10] yang kemudian ia peluk sebelum akhirnya terjadi ledakan.[11]

GPPS Jemaat Sawahan

Menurut Kepala Rumah Tangga Gereja Pantekosta Pusat Surabaya, Suhendro, peristiwa terjadi saat suatu mobil merangsek masuk ke halaman gereja dan kemudian melemparkan sebuah bom.[12]

Dalam keterangan yang berbeda, Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Kapolrestabes) Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan menyebutkan bahwa bom di GPPS Jemaat Sawahan merupakan bom mobil. Diketahui bahwa bom dibawa menggunakan mobil Avanza menerobos masuk dengan kecepatan tinggi, menabrak pintu, merangsek ke teras dan lobi gereja kemudian meledak dan membakar gereja.[13][14]

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela

Berdasarkan rekaman CCTV, ledakan terjadi saat suatu sepeda motor yang ditumpangi satu orang memasuki kompleks gereja dan nyaris menabrak seorang jemaat sebelum akhirnya meledak persis di antara para jemaat yang sedang berjalan kaki.[15]

Reaksi Keamanan dan Akibat Tidak Langsung

  • Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, membatalkan acara Festival Rujak Uleg di Jalan Kembang Jepun dalam rangka Hari Ulang Tahun Kota Surabaya yang rencananya digelar pada 13 Mei siang hari. Pembatalan ini merupakan atas pertimbangan keamanan dari pihak kepolisian.[16]
  • Kapolda Metro Jakarta Raya, Irjen Idham Aziz, menerbitkan sebuah telegram rahasia (TR) mengenai kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) pasca insiden bom Surabaya pada hari yang sama. Dalam telegram rahasia tersebut menyatakan bahwa 13 Mei 2018 pukul 08.00 WIB status kesiagaan seluruh jajaran Polda Metro Jaya dinyatakan dalam status Siaga 1 hingga batas waktu yang belum ditentukan.[17]
  • Polda Bali dan jajarannya menyatakan memperketat keamanan di Bali terutama memperketat penjagaan di gereja-gereja yang melaksanakan kebaktian, meski telah mengadakan status siaga satu sejak Jumat, 11 Mei 2018, pasca insiden di Mako Brimob. Polda Bali melakukan penambahan personel dari Ditsabhara dan Brimob serta jadwal patroli.[18]

Tanggapan dan Kecaman

  • Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI), Golmar Gultom, berharap seluruh elit politik untuk tidak menggunakan insiden ini sebagai alat politik sesaat dan masyarakat untuk menghentikan komentar yang justru memperkeruh keadaan. Ia mengatakan bahwa kekerasan tidak akan mampu menyelesaikan masalah dan hanya akan melahirkan lingkaran kekerasan yang berakhir pada kehancuran dan meyakini bahwa tidak ada agama yang mengajarkan ajaran kekerasan maupun pembunuhan.[19][20]
  • Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Nafis menyatakan bahwa Islam melarang aksi bom membunuh orang yang tak berdosa dan tidak membenarkan aksi pengeboman. Terorisme juga dikatakan sebagai produk dari kebencian, kesesatan berpikir dan berkeyakitan serta pelampiasan dari kecongkakan orang sombong.[21]
  • Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) mengecam dan mengutuk keras ledakan bom di tiga gereja di Surabaya. Dalam pernyataannya PBNU menyatakan bahwa segala macam tindakan yang menggunakan kekerasan yang mengatasnamakan agama dengan cara menebarkan teror, kebencian dan kekerasan bukanlah ciri ajaran Islam. PBNU juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan mendukung penuh langkah aparat keamanan mengusut insiden ini.[22]
  • Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengutuk, mengecam, dan menyesalkan atas terjadinya aksi bom bunuh diri di gereja Surabaya.
  • Dalam siaran persnya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mengucapkan dukacita yang mendalam atas korban terorisme yang terjadi di Markas Komando Brigade Mobil (Mako Brimob) dan Bom Surabaya. PDI-P mengatakan bahwa negara berkewajiban melindungi rakyat dan berhak menggunakan seluruh instrumen negara untuk melawan terorisme.[23]
  • Partai Gerakan Indonesia Raya (Partai Gerindra) melalui akun twitter-nya mengutuk aksi Bom Gereja di Surabaya dan semua bentuk teror yang terjadi di manapun. Partai Gerindra meminta aparat keamanan dan kepolisian untuk mengusut tuntas aksi teror dan kekerasan yang terjadi sehingga kejadian seperti ini dapat dicegah dan tidak terjadi lagi.[24][25]
  • Wakil Sekjen Partai Demokrat, Andi Arief, melalui rilis resminya mengecam keras terhadap kebiadaban pemboman yang terjadi di gereja-gereja Surabaya dan mengucapkan duka mendalam, ikut bersedih atas timbulnya korban tak berdosa.[26]
  • Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DPR RI, Reni Marlinawati, mengatakan bahwa evakuasi dan penyelamatan terhadap para korban menjadi prioritas utama aparat dan keselamatan masyarakat adalah prioritas utama.[27]
  • Kedutaan Besar dan Konsulat Amerika Serikat di Indonesia melalui pernyataan di situs resminya mengutuk keras serangan terhadap tiga gereja di Surabaya dan menganggap insiden tersebut telah mencederai toleransi dan keberagaman yang dijunjung oleh rakyat Indonesia.[28]

Referensi

  1. ^ Utomo, Deni Prastyo (13 Mei 2018). "Ada Bom Bunuh Diri di Depan Gereja Santa Maria Surabaya". Detik.com. Diakses tanggal 13 Mei 2018. 
  2. ^ Romadoni, Ahmad (13 Mei 2018). "Asap Hitam Mengepul Usai Bom Meledak di Gereja Surabaya". Kumparan. Diakses tanggal 13 Mei 2018. 
  3. ^ Margaretta, Yosia (13 Mei 2018). "BREAKING NEWS: Terdengar Tiga Kali Ledakan di GKI Diponegoro". Tribunnews Warta Kota. Diakses tanggal 13 Mei 2018. 
  4. ^ "Polisi: Pelaku Pakai Bom Mobil di Gereja Pantekosta Surabaya". CNN Indonesia. 13 Mei 2018. Diakses tanggal 13 Mei 2018. 
  5. ^ Hadi, Nur (13 Mei 2018). "Dua Personel Polisi Jadi Korban Bom Surabaya". Tempo. Diakses tanggal 13 Mei 2018. 
  6. ^ Habibi, Ikhwanul (13 Mei 2018). "Total 3 Gereja di Surabaya Dibom". kumparan. Diakses tanggal 13 Mei 2018. 
  7. ^ Lavinda (13 Mei 2018). "Ledakan Surabaya di Tiga Gereja, Pelaku Diduga Menyamar". CNN Indonesia. Diakses tanggal 13 Mei 2018. 
  8. ^ https://nasional.tempo.co/read/1088320/masih-ada-bom-aktif-di-gki-surabaya-saksi-sebut-3-perempuan
  9. ^ https://regional.kompas.com/read/2018/05/13/10545991/cerita-juru-parkir-gki-surabaya-lihat-wanita-dan-2-anak-pakai-rompi-sebelum.
  10. ^ https://news.detik.com/berita/4018006/saksi-bom-gki-surabaya-pelaku-peluk-satpam-dan-meledak
  11. ^ https://www.viva.co.id/berita/nasional/1035684-kesaksian-satpam-ibu-bawa-2-anak-memeluk-lalu-meledak
  12. ^ http://beritajatim.com/peristiwa/328435/mobil_pengebom_merangsek_masuk_dan_lemparkan_bom.html
  13. ^ "Diungkap Polisi, Ini Kronologi Bom Mobil Meledak di Halaman Gereja Pantekosta Pusat Surabaya - Tribun Timur". Tribun Timur. Diakses tanggal 2018-05-13. 
  14. ^ Media, Kompas Cyber (2018-05-13). "Ledakan di Gereja Pantekosta Diduga Bom Mobil - Kompas.com". KOMPAS.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-05-13. 
  15. ^ http://medan.tribunnews.com/2018/05/13/rekaman-cctv-saat-ledakkan-gereja-di-surabaya-puing-puing-bangunan-langsung-berserakkan
  16. ^ Agustina, Widiarsi (2018-05-13). "Bom Bunuh Diri di Surabaya, Risma Batalkan Festival Rujak Uleg". Tempo. Diakses tanggal 2018-05-13. 
  17. ^ Media, Kompas Cyber (2018-05-13). "Pascaledakan Bom di Surabaya, Kapolda Metro Tetapkan Jakarta dan Sekitarnya Siaga 1 - Kompas.com". KOMPAS.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-05-13. 
  18. ^ Post, Redaksi Portal Bali (2018-05-13). "Bali Perketat Pengamanan, Masyarakat Diminta Waspada | BALIPOST.com". BALIPOST.com. Diakses tanggal 2018-05-13. 
  19. ^ Kurniawati, Endri (2018-05-13). "Bom di Gereja Surabaya, KPI Ingatkan TV Tak Ekspos Gambar Korban". Tempo. Diakses tanggal 2018-05-13. 
  20. ^ "PGI on Twitter". Twitter. Diakses tanggal 2018-05-13. 
  21. ^ "MUI: Islam Tak Mengajarkan Bom Bunuh Diri". kumparan. Diakses tanggal 2018-05-13. 
  22. ^ Mazrieva, Eva. "PBNU dan PGI Kecam Keras Ledakan Bom di Tiga Gereja di Surabaya". VOA Indonesia. Diakses tanggal 2018-05-13. 
  23. ^ "Teror di Mako Brimob dan Bom Surabaya: Tidak Ada Toleransi bagi Terorisme, Negara Tidak Boleh Kalah". BUNG KARNO. Diakses tanggal 2018-05-13. 
  24. ^ "Partai Gerindra on Twitter". Twitter. Diakses tanggal 2018-05-13. 
  25. ^ "Partai Gerindra on Twitter". Twitter. Diakses tanggal 2018-05-13. 
  26. ^ "Demokrat Kecam Keras Kebiadaban Pemboman di Gereja-gereja Surabaya – Situs Resmi Partai Demokrat – Peduli & Beri Solusi". www.demokrat.or.id. Diakses tanggal 2018-05-13. 
  27. ^ "PPP Kecam Keras Aksi Terorisme di Surabaya - Tribunnews.com". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2018-05-13. 
  28. ^ "Amerika Serikat Mengutuk Serangan Gereja-gereja di Surabaya | Kedutaan Besar dan Konsulat AS di Indonesia". Kedutaan Besar dan Konsulat AS di Indonesia. 2018-05-13. Diakses tanggal 2018-05-13.