Letto

grup musik asal Indonesia
Revisi sejak 28 Mei 2018 09.50 oleh 120.188.85.64 (bicara) (Penambahan konten)

Letto merupakan sebuah grup musik legendaris Indonesia yang pertama kali dibentuk tahun 2004. Grup musik asal Yogyakarta ini beranggotakan Noe (Sabrang Mowo Damar Panuluh, Yogyakarta 10 Juni 1979) sebagai vokalis, Patub (Agus Riyono, Yogyakarta, 2 Agustus 1979) sebagai gitaris, Arian (Ari Prastowo, Bantul, 27 Maret 1979) sebagai bassis, Dhedot (Dedi Riyono, Yogyakarta, 23 Januari 1987) sebagai drummer, Cornel sebagai gitaris dan Widi sebagai Keyboardist. Vokalis Letto, Noe, adalah putra penyair Emha Ainun Nadjib. Anggota grup musik ini telah bersahabat sejak masih sekolah di SMU 7 Yogyakarta. Setelah berpisah akibat kesibukan kuliah, mereka akhirnya bertemu kembali dan berkarya bersama.[1]

Letto
Berkas:Logo-letto.png
Informasi latar belakang
GenrePop, Rock, Etnik
Tahun aktif2004 - sekarang
LabelArka Music Indonesia (2012-sekarang)
Musica Studio's (2005-2012)
Situs webwww.lettolink.com

Album

Album pertama mereka bertajuk "Truth, Cry, and Lie" yang dirilis pada 2005. Namun sebelumnya Letto juga pernah merilis album PILIH 2004, namun saat itu nama grupnya masih Leto (satu T). Album perdana mereka meraih penghargaan kategori 'Album Pendatang Baru' pada ajang SCTV Music Award 2007.

Tak hanya di Indonesia, kepopuleran Letto juga merambah ke Malaysia. Letto meluncurkan album Truth, Cry & Lie di pasar musik Malaysia tanggal 23 Juli 2007. Mereka memutuskan untuk ikut meramaikan dunia musik Malaysia setelah lagu-lagu mereka seperti, "Ruang Rindu" dan "Sandaran Hati" berhasil menduduki tangga teratas di beberapa stasiun radio Malaysia. Album Letto yang pertama ini sebelumnya juga mendapatkan anugerah 'Planet Muzik 2007' sebagai grup musik terbaik di Singapura pada 8 Juni 2007.

Sukses dengan album pertama, Letto meluncurkan album kedua bertajuk "Don't Make Me Sad" yang dirilis pada tanggal 16 Agustus 2007. Dalam album ini, Letto menjagokan lagu "Sebelum Cahaya". Bukan hanya lagunya yang unik, video klipnya juga dibintangi Amanda, seorang model yang tuna rungu. Lirik lagunya berkisah tentang seseorang yang merasa kesepian karena ditinggalkan teman. Sebagian hasil dari penjualan album ini, Letto akan mendedikasikan untuk membuat buku huruf Braille. Musica akan mempromosikan album ini ke Malaysia. Lagu-lagu lain yang menarik untuk disimak dalam album ini di antaranya lagu berbahasa Inggris "Ephemera", "Bunga di malam itu" yang bertutur tentang indahnya pertemuan dengan Sang Nabi Muhammad SAW, dan "Permintaan Hati" yang berirama lebih rancak menghentak.

Album ini hanya mengeluarkan 3 Single, yaitu, Lubang Di Hati, Senyumanmu, dan, Kepada Hati itu. Setelah itu Letto Vakum selam kurang lebih 1 tahun. Album ini terbilang unik karena masih berisi ciri khas dari Letto

Album ke-empat ini diberi judul "Cinta, Bersabarlah...". Secara berseloroh personel Letto mengartikan judul tadi sebagai ungkapan kepada penggemarnya yang mau bersabar karena Letto cukup lama menghilang. "Jadi, kalau mereka mencintai Letto, mereka harusnya bisa bersabar," kata Patub, bercanda.

"Cinta, Bersabarlah..." menjadi album pertama di mana Letto tidak lagi mempersembahkan komposisi berlirik bahasa Inggris, yang sudah menjadi semacam tradisi di tiga album pertamanya. Kebiasaan macam itu bukan disengaja oleh Letto (sekadar sok-sokan dengan alasan untuk modal 'go international', misalnya), namun karena kebutuhan akan keutuhan keseluruhan presentasi di tiga album pertama memang demikian.[1]

Songlit

Kepopuleran lagu-lagu Letto menginspirasi beberapa orang untuk membuatnya menjadi novel atau yang disebut songlit (lagu yang dinovelkan). Lagu pertama Letto yang dijadikan novel adalah "Ruang Rindu" yang pernah menjadi soundtrack sinetron Intan. Novel Ruang Rindu ditulis oleh Andi Eriawan dan diterbitkan oleh Gagas Media pada bulan Agustus 2007.

Diskografi

Letto memulai debut kariernya sebagai band pada tahun 2003, dan pada tahun 2005 mereka meluncurkan album Truth, Cry, and Lie dengan lima singel yaitu Sampai Nanti, Sampai Mati (2005), Sandaran Hati (2005), Ruang Rindu (2005), Sebenarnya Cinta (2005), dan Truth, Cry, and Lie (2005). Pada tahun 2007, mereka kembali membuat album bertajuk Don't Make Me Sad dengan lima singel yaitu Sebelum Cahaya (2007), Permintaan Hati (2008), Memiliki Kehilangan (2008), Hantui Aku (2008), dan Bunga di Malam Itu (2008). Dan tahun ini pada bulan Februari kemarin mereka kembali merilis album ketiga mereka, yang bertajuk Lethologica dengan dua singel sejauh ini yaitu Lubang di Hati (2009), Senyumanmu (2009), dan Kepada Hati Itu (2009). Letto juga mendapat sertifikat Platinum untuk lagu-lagunya. By Khairul Umam

Album studio

Tahun Judul Posisi Angka Penjualan Album
2005 Truth, Cry, and Lie 1 510.000 kopi
2007 Don't Make Me Sad 2 397.000 kopi
2009 Lethologica 1 100.050 kopi
2011 Cinta... Bersabarlah 3 100.075 Kopi

Lagu studio

Tahun Judul Album
2005 Sampai Nanti, Sampai Mati Truth, Cry, and Lie
2005 Sandaran Hati Truth, Cry, and Lie
2005 Ruang Rindu Truth, Cry, and Lie
2005 Sebenarnya Cinta Truth, Cry, and Lie
2005 Truth, Cry, and Lie Truth, Cry, and Lie
2007 Sebelum Cahaya Don't Make Me Sad
2007 Permintaan Hati Don't Make Me Sad
2008 Memiliki Kehilangan Don't Make Me Sad
2008 Hantui Aku Don't Make Me Sad
2008 Bunga di Malam Itu Don't Make Me Sad
2009 Lubang di Hati Lethologica
2009 Senyumanmu Lethologica
2009 Kepada Hati Itu Lethologica

Referensi

  1. ^ a b History of LE(t)TO, Letto on Wiki. Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "test" didefinisikan berulang dengan isi berbeda

Pranala luar