Bentor

jenis moda transportasi umum di Indonesia
Revisi sejak 4 Juni 2018 14.24 oleh 120.188.67.242 (bicara) (Ejaan)

Bentor adalah singkatan dari Becak Motor yang merupakan kendaraan roda tiga asal Gorontalo. kendaraan ini adalah ruang muatan seperti becak yang dirakit dengan menambahkan kendaraan bermotor jenis sepeda motor di bagian belakangnya.. Sistem perakitan dan kondisi laik jalan kendaraan ini berdasarkan UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, tidak sesuai peruntukan. Dengannya pihak berwajib (DLLAJR) provinsi Gorontalo tidak memberikan izin beroperasinya kendaraan ini, Meski begitu jumlah kendaraan ini dari hari ke hari makin bertambah.

Berkas:Bentor.jpg
Sebuah Bentor

Sekitar tahun 2000 Bentor masuk ke wilayah Kota Kotamobagu, yang saat ini merupakan kota dengan populasi bentor terbanyak di Sulawesi Utara. Bermula hanya sebagai kendaraan pengangkut barang di pasar tradisional, hanya berkisar setahun Bentor menjelma menjadi angkutan yang diminati warga.

Di Kota Kotamobagu sendiri, kendaraan angkutan kota jenis mini bus yang beroperasi mulai berkurang lantaran kalah populer dengan bentor, sebap kemampuan memasuki jalan sempit menjadi salah satu keunggulan Bentor dibanding angkutan kota. Bahkan sekitar tahun 2004 sudah tidak ada lagi minimi bus yang beroperasi, kalau pun ada hanya rute yang sulit ditempuh bentor seperti jalur Kotamobagu-Modayag.

Perkembangan bentor di Kota Kotamobagu begitu pesat, tidak hanya jumlahnya saja, namun desain rangka becaknya hingga aksesoris seperti tambahan perangkat audio menjadi ciri khas paling menonjol dari bentor rakitan sejumlah bengkel di Kotamobagu. Bahkan tidak jarang para pemilik bentor rela mengeluarkan biaya perakitan dan paket audionya mencapai 20-an juta rupiah.

Bentor juga banyak di temukan di sekitar permukiman Kota Makassar. Sejak tahun 2010, Bentor masuk ke kota Makassar dan perkembangannya pun sangat pesat, dan dapat di temukan di dalam kompleks kompleks. Dengan jarak 3 KM anda hanya membayar Rp.8,000.00 saja. Bentor ini pernah di tuding sebagai biang kemacetan kota makassar karena jumlahnya puluhan ribu, dan bentor ini juga pernah di anggap kendaraan yang berbahaya karena letak pengendara berada di belakang penumpang yang bisa menghalang pandangan si pengendara bentor tersebut.

Referensi