Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional IV/Biak atau (Kosek Hanudnas IV/Biak) merupakan Komando Pertahanan Udara Nasional Indonesia. Kosekhanudnas bertugas menyelenggarakan dan mengendalikan Operasi pertahanan udara di wilayahnya sesuai pembagian tanggung jawab geografis wilayah Hanudnas untuk mendukung tugas Kohanudnas Kosekhanudnas IV dipimpin oleh seorang Panglima yang bertanggung jawab kepada Panglima Kohanudnas.[1][2]

Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional IV
Komando Pertahanan Udara Nasional
Berkas:Lambang Kosekhanudnas IV.png
Dibentuk24 Maret 2004
Negara Indonesia
Cabang Tentara Nasional Indonesia
Tipe unitKomando Pertahanan Nasional
Bagian dariTentara Nasional Indonesia
Moto"Labda Yudha Gegana"
Situs webwww.kohanudnas.mil.id

Kosekhanudnas IV Biak dibentuk sebagai upaya untuk meningkatkan pertahanan udara di wilayah Indonesia Timur, karena di wilayah ini sering terjadi penerbangan gelap “black flight” oleh pesawat –pesawat spil dan militer asing. Selain itu, keberadaan Kosekhanudnas IV Biak untuk mengawal dan mengamankan ALKI III yang sering dilintasi oleh Armada Laut dan Pesawat Terbang. Kosekhanudnas IV bertugas menyelenggarakan dan mengendalikan operasi pertahanan udara di wilayahnya, sesuai pembagian tanggung jawab geografis wilayah pertahanan udara Nasional untuk mendukung tugas Kohanudnas.

Tugas

Untuk mendukung tugas tersebut, maka Kosekhanudnas IV melaksanakan tugas-tugas sebagai berikut:

  1. Melaksanakan Sishanudnas baik Hanud aktif maupun pasif.
  2. Melaksanakan kegiatan operasional unsur siap maupun cadangan yang ditempatkan di bawah Komando Operasi Kosekhanudnas IV.
  3. Memonitor kesiapan kekuatan pertahanan udara lainnya yang mungkin dilibatkan dalam upaya Hanudnas.
  4. Meningkatkan kemampuan integrasi satuan radar di bawah jajaran Kosekhanudnas IV dengan Posek hanudnas IV.
  5. Meningkatkan kemampuan sistem K3I dengan satuan bawah jajaran Kosekhanudnas IV dan satuan atas serta satuan samping.
  6. Meningkatkan kemampuan masing-masing personel Kosekhanudnas IV sesuai dengan profesi tugasnya.
  7. Meningkatkan kesiapan operasional Kosekhanudnas IV dan satuan di bawah jajarannya.
  8. Meningkatkan kesiapsiagaan operasional Kosekhanudnas IV dan satuan di bawah jajarannya.

Fungsi

Fungsi yang diselenggarakannya adalah :

  • Menyelenggarakan operasi pertahanan udara aktif yang meliputi kegiatan deteksi, Identifikasi penyergapan/intersepsi dan penindakan sasaran di udara dalam rangka pengawasan dan penegakkan kedaulatan NKRI.
  • Menyelenggarakan dan mengkoordinasikan operasi udara aktif.
  • Menyusun dan mengembangkan sistem pertahan udara aktif maupun pasif.
  • Membina, memonitor dan meningkatkan kesiapan operasional segenap unsur utama (TNI AU, TNI AD, TNI AL), cadangan dan pendukung sistem pertahanan udara di wilayah.
  • Mengkoordinasikan pembinaan potensi dirgantara di wilayahnya guna mendukung upaya pertahan Negara di udara.
  • Menyelenggarakan dan mengkoordinasikan kerja sama Hanud terkordinasi dengan Negara tetangga.
  • Mengarahkan dan mengkoordinasikan potensi pertahanan udara non militer di wilayahnya, guna mendukung upaya pertahan udara di wilayahnya.

Sejarah

Seiring dengan meningkatnya eskalasi ancaman dan kerawanan di wilayah Timur Indonesia, pemerintah berinisiatif mendirikan perisai Negara di tanah Papua melalui keputusan Menhankam/Panglima TNI nomor : Kep/14/P/X/ 1999 tanggal 14 Oktober 1999 tentang Pokok-pokok organisasi dan prosedur Kohanudnas yang kemudian ditindak lanjuti dengan instruksi Kasau nomor : Ins/2/111/04, tanggal 24 Maret 2004 tentang Pembentukan Kosekhanudnas IV sebagai Komando Pelaksana Operasi Pertahanan Udara di wilayah Timur Indonesia yang berada langsung di bawah kendali Kohanudnas. Tanggal 24 Maret inilah yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Lahir Kosekhanudnas IV yang diperingati pada setiap tahun.

Pada tanggal 25 Maret 2004, di Aula Mabesau Cilangkap Jakarta, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Chappy Hakim meresmikan berdirinya organisasi baru yaitu Kosekhanudnas IV yang terletak di Biak Numfor, Papua. Pada peresmian ini Kasau sekaligus melantik Panglima Kosekhanudnas yang pertama yaitu Kolonel Pnb Rodi Suprasodjo S.Ip. dan menyerahkan Pataka Kosekhanudnas IV kepada Pangkosekhanudnas IV. Awal pengoperasian Kosekhanudnas IV ditandai dengan pengalihan Komando Satuan Radar 251 Buraen dari Pangkosekhanudnas II kepada Pangkosekhanudnas IV di Buraen, Kupang pada tanggal 10 Mei 2004. Dengqan demikian maka, Satuan Radar 251 Buraen (kemudian berubah nama menjadi satuan radar 241) merupakan anak sulung Kosekhanudnas IV dari sembilan satuan radar yang direncanakan akan di gelar di wilayah Timur Indonesia. Secara fisik pembangunan gedung Kosekhanudnas IV dimulai pada tanggal 22 Agustus 2001. Dalam waktu kurang lebih dua tahun, akhirnya kantor Kosekhanudnas IV berdiri dengan megahnya sebagai kantor paling modern di Biak Numfor, Papua. Gedung, kantor dan fasilitas pendukungnya ini menempati lahan seluas 20 hektar dan terletak berhadapan langsung dengan gedung DPRD kabupaten Biak Numfor.

Wilayah Kosekhanudnas IV/Biak

Wilayah Kosekhanudnas IV meliputi lima propinsi (Papua, Papua Barat, Maluku, dan Maluku Utara) dan berbatasan langsung dengan beberapa Negara dengan batas-batas sebagai berikut :

Satuan

KosekhanudnasIV membawahi empat Satuan Radar untuk mengcover wilayah udara Timur Indonesia yaitu :

  1. Satuan Radar 242/Tanjung Warari, Biak
  2. Satuan Radar 243/Timika
  3. Satuan Radar 244/Merauke
  4. Satuan Radar 245/Saumlaki

Komandan

  1. Marsekal Pertama TNI Rodi Suprasodjo, S.Ip. (2004-2006)
  2. Marsekal Pertama TNI Djubaedi, S.Ip. (2006-2007)
  3. Marsekal Pertama TNI Ignatius Basuki (2007-2008)
  4. Marsekal Pertama TNI Harsono, S.Sos (2008-2009)
  5. Marsekal Pertama TNI Hadiyan Sumintaatmadja (2009-2010)
  6. Marsekal Pertama TNI Ida Bagus Putu Dunia (2010-2010)
  7. Marsekal Pertama TNI Muhammad Syaugi, S. Sos. (2010-2011)
  8. Marsekal Pertama TNI Dedy Nitakomara, SE (2011-2013)
  9. Marsekal Pertama TNI Asnam Muhidir (2013-2015)
  10. Marsekal Pertama TNI Fachri Adamy (2015-2015)
  11. Marsekal Pertama TNI Nanang Santoso (2015-2015)
  12. Marsekal Pertama TNI Tamsil Gustari Malik (2015-2017)
  13. Marsekal Pertama TNI H. Dumex Dharma, S.AP, M.Si (Han) (2017-2017)
  14. Marsekal Pertama TNI Jorry S. Koloay (2017-Sekarang)

Referensi