Tendangan Garuda

seri televisi Indonesia tahun 2018

Tendangan Garuda merupakan sebuah sinetron yang ditayangkan perdana pada tanggal 23 April 2018 dan sekarang disiarkan MNCTV. sinetron ini diproduksi oleh MNC Pictures. sinetron ini disiarkan Setiap Hari pukul 20.00 WIB.[2]

Tendangan Garuda
GenreDrama
Olahraga
Komedi
PembuatMNC Pictures
SutradaraRiko Dewantoro
PemeranKiesha Alvaro
Jefan Nathanio
Shanty Cagur
Tati Cuek
Wesley Andrew
Shanty Widihastuti
Eman 4 Sekawan
Amank Linggos
Tigor
Negara asal Indonesia
Bahasa asliBahasa Indonesia
Jmlh. musim1
Jmlh. episode15 (07 Mei 2018)[1]
Produksi
Lokasi produksiJakarta, Indonesia
Durasi60 menit (20.00 - 21.00 WIB)
Rumah produksiMNC Pictures
DistributorMedia Nusantara Citra
Rilis asli
JaringanMNCTV
Format audioStereo
Dolby Digital 5.1
RilisSenin, 23 April 2018 –
Sekarang

Sinopsis

IQBAL bercita-cita menjadi pemain sepak bola terkenal, seperti idolanya Cristian Ronaldo. Cita-cita ini didukung penuh oleh sang NENEK yang memang sangat hobi pada sepak bola. Namun, trauma di masa lalu (Ayah Iqbal pemain bola dan meninggalkan ibu Iqbal yang pada akhirnya meningggal saat melahirkan Iqbal) membuat KAKEK Iqbal tak setuju kalau Iqbal menjadi pemain sepak bola.

Cita-cita Iqbal pun semakin jauh panggang dari api karena setiap hari di lingkungan rumahnya yang berada di perkampungan, ia hanya bermain sepak bola dengan teman-temannya di lapangan ala kadarnya, gawangnya hanya terbuat dari bambu. Mereka bermain dengan bola plastik dan tanpa sepatu.

Satu-satunya lawan tanding mereka adalah kesebelasan anak kompleks yang dimotori oleh RIO. Sayangnya, mereka tak pernah menang melawan anak-anak kompleks itu. Pertama, karena anak-anak kompleks bermain memakai sepatu. Kedua, tim anak kompleks memiliki pelatih sehingga permainan mereka lebih rapi dan terorganisasi. Perseteruan kedua tim ini selalu panas sehingga seringkali pertandingan berakhir dengan perkelahian massal (tracknya tetap dibuat light dan comedy).

Iqbal cs selalu dibantai habis-habisan dalam pertandingan bola melawan Rio cs. Ini membuat anggota tim Iqbal cs banyak yang mengundurkan diri. Termasuk kiper, dan striker. Tapi Bona yang saat itu sedang membantu Tigor (ayahnya) mencari penumpang di ankot tiba-tiba saja ia dikejutkan dengan Titus, seorang pengamen jalanan asal Papua yang dikejar Satpol PP ketika ia hendak bekerja. Kecepatan Titus dalam berlari memukau, tanpa banyak bicara Bona langsung memberitahu Iqbal, Iqbal pun memutuskan untuk mendekati Titus dan mengajaknya bergabung dalam tim sepak bola, dengan alasan Titus sangat gesit saat berlari dan cocok untuk posisi penyerang. Namun saat diajak, Titus malah bilang dia lebih baik mengamen daripada bermain bola karena menghasilkan duit. Tetapi disanggah oleh Iqbal yang bilang jika bermain bola juga bisa menghasilkan prestasi. mendengarnya, Titus pun berpikir sebentar dan menyetujui permintaan Iqbal yaitu bergabung dengan Iqbal Cs. Setelahnya, Iqbal pun melanjutkan perjalanan Iqbal terpaksa mencari kiper lagi. Akhirnya mereka berhasil menemukan calon kiper. Yaitu Meilani anak tukang bakpao yang memiliki tangan yang sangat cepat dan kokoh karena tangannya terlatih akibat sering membuat adonan bakpao yang tebal dan berat. Walaupun awalnya Meilani menolak untuk bergabung, tetapi akhirnya Meilani bergabung karena ditolong oleh Iqbal cs saat mau dipalak preman. Sejak saat itu, Meilani jadi mencintai sepak bola dan suka bermain dengan Iqbal cs meskipun ayahnya tidak setuju.

Iqbal cs masih saja kalah oleh Rio cs meskipun ada perkembangan dengan adanya kiper baru. Iqbal cs menyimpulkan bahwa mereka membutuhkan seorang pelatih. Di saat bingung mencari pelatih, Iqbal tanpa sengaja menemukan bahwa Wak Jum, warga kampung yang terkenal kurang waras dan menakutkan ternyata memiliki kemampuan sepak bola yang sangat hebat. Iqbal memutuskan bahwa yang bisa melatih mereka adalah Wak Jum. Iqbal meyakinkan teman-temannya bahwa Wak Jum adalah pelatih yang tepat. Namun Iqbal cs masih harus berusaha meyakinkan Wak Jum untuk melatih mereka. Setelah berbagai usaha dan kejadian yang membuat Iqbal cs membantu Wak Jum seperti Wak Jum disangka mencopet dan hampir digebuki massa. Tapi untung Iqbal mencegah dan bilang ke orang-orang kalau Wak Jum bukan pencopet. Wak Jum berterimakasih dan akhirnya mau melatih Iqbal Cs.

Hari pertama latihan, Iqbal cs dibuat bingung dan kembali ragu. Pasalnya, Wak Jum bukannya melatih sepak bola tetapi malah menyuruh Iqbal cs melakukan hal-hal yang aneh. Seperti, memanjat pohon, main bakiak beregu, dan sebagainya. Setiap hari, menu latihannya selalu aneh. Iqbal cs pun berpikir untuk mundur saja dan berhenti latihan dengan Wak Jum. Namun, Iqbal memberi motivasi pada timnya supaya mereka tetap semangat pantang menyerah.

Ternyata, pada akhirnya, Iqbal cs dibuat terhenyak ketika latihan mereka selama ini mulai menampakkan hasilnya. Kini mereka menjadi pesepak bola yang memiliki kemampuan luar biasa. Ini membuat mereka percaya diri dan semakin bersemangat untuk mengikuti turnamen tahunan yang ada di kampungnya, yaitu Domba cup!

Kini, mereka pun menatap masa depan! Turnamen demi turnamen mereka ikuti. Namun tak jarang menemui hambatan karena ternyata “di luar” sana, banyak tim dengan kemampuan yang lebih hebat dari mereka. Akhirnya, dengan kerja sama dan kombinasi kemampuan masing-masing, Iqbal cs selalu bisa mengalahkan lawan-lawan mereka.

Tapi jalan Iqbal Cs untuk menjadi pemain bola yang bisa mengharumkan nama bangsa ternyata tidak mudah. Lawah yang lebih tangguh berdatangan menghadang mereka. Tapi dengan kesederhanaan dan tekad kuat serta kerja keras, mereka selalu bisa mengatasi setiap hambatan. Meskipun mereka tidak selalu menang di setiap pertandingan sepak bola.

Dan halangan yang lebih berat ternyata bisa datang dari permasalahan kehidupan sehari-hari. Seperti saat iqbal harus bertanding tetapi neneknya sedang sakit, dan ketika titus ditangkap satpol-pp padahal ia harus bertanding. Namun itu semua bisa di atasi Iqbal Cs tidak hanya kompak di lapangan. Tapi mereka saling bahu-membahu memecahkan setiap permasalahan teman se-Tim-nya. Dalam olahraga sepakbola Iqbal Cs tidak hanya menemukan kebahagiaan dan teknik bermain yang cantik, tapi lebih jauh dari itu mereka menemukan arti sesungguhnya sportivitas dan nilai-nilai kehidupan.. Seperti yang di ajarkan oleh Wak Jum!..

Apakah nantinya Iqbal bisa menjadi pemain bola yang handal? Dan apakah pada akhirnya Iqbal juga bisa meluluhkan hati kakeknya yang mengizinkan dia bermain bola, tanpa perlu kucing-kucingan?

Pemeran

Referensi