Lancaran (kapal)
Lancaran adalah jenis kapal yang digunakan di Nusantara. Meskipun dalam bentuknya mirip dengan galai Mediterania, lancaran adalah tulang punggung armada regional sebelum pengaruh Mediterania datang.[1]
Deskripsi
Lancaran adalah kapal yang cepat, yang digerakkan dengan dayung dan layar dengan dua kemudi di sisi buritan. Lancaran lebih tinggi dari galai tapi sama panjangnya.[2] Ia memiliki satu, dua, atau tiga tiang dengan layar tipe China atau layar tanja (layar persegi yang miring). Lancaran dapat membawa 150-200 kru. Dapat dilengkapi dengan beberapa lela (meriam medium setara dengan culverin) dan meriam putar dari jenis cetbang dan rentaka. Fitur yang membedakan dari galai adalah adanya panggung tempur yang disebut balai, di mana prajurit laut Asia Tenggara biasanya berdiri dan melakukan tindakan boarding.
Peran
Lancaran digunakan sebagai kapal perang dan kapal niaga. Lancaran kerajaan dari Lingga dikatakan membawa 200 orang dan seukuran galias besar (yaitu lebih besar dari galai biasa). Lancaran biasa dari Pasai dikatakan membawa 150 orang, dan berada di bawah komando kapten Jawa. Yang besar dengan 300 kru dikatakan merupakan kapal milik Jawa. Pada tahun 1520-an ada lancaran-lancaran kecil dari Bintan dan Pahang, dengan kru 50-60 orang, dipersenjatai 1 buah cetbang, tetapi memiliki panah, tombak dan galah kayu. Nicolau Pereira saat penyerbuan Malaka oleh Aceh tahun 1568 mengatakan bahwa di Aceh kapal yang ada merupakan lancaran. Ia memiliki dua baris pendayung dan sama panjang dengan galai.[3]
Lihat pula
Referensi
- ^ Reid, Anthony (2012). Anthony Reid and the Study of the Southeast Asian Past. Institute of Southeast Asian Studies. hlm. 150–151. ISBN 978-981-4311-96-0.
- ^ Roy, Kaushik (2014). Military Transition in Early Modern Asia, 1400-1750: Cavalry, Guns, Government and Ships. A&C Black. hlm. 156. ISBN 1780938136.
- ^ Wicki, Joseph (1971). Lista de moedas, pesos e embarcacoes do Oriente, composta por Nicolau Pereira S.J por 1582. hlm. 137.