Harry Moekti
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Harry Moekti atau Harry Mukti (25 Maret 1957 – 24 Juni 2018) adalah mantan rocker Indonesia yang kemudian berhijrah menjadi dai (pendakwah agama Islam). Penyanyi dengan nama asli Hariadi Wibowo ini, berubah namanya menjadi Harry Moekti ketika banyak yang menanyakan dirinya Harrry yang mana dan yang dijawab "Harry yang kakaknya Moekti", jadilah dia dipanggil Harry Moekti.
Harry Moekti | |
---|---|
Pekerjaan | Rocker (1980-1987) Pendakwah Agama Islam |
Artikel ini membahas seorang tokoh yang baru saja meninggal. Beberapa informasi, terutama seputar sebab kematian dan pemakamannya, dapat berubah sewaktu-waktu. |
Sejak kecil hingga menamatkan studinya di SMA, hari-hari Harrry Moekti dihabiskan di Cimahi dan Bandung. Kemudian sebagai anak tentara, Harry mengikuti orang tuanya yang pindah tugas ke Semarang. Di kota Semarang, Harry pernah menjadi room boy di Hotel Patra Jasa Semarang selama satu tahun. Dari kota Semarang pula karier Hari Moekti dalam bidang musik dimulai. Harry dan beberapa kawannya membentuk grup band Darodox (dari bahasa jawa yang berarti nderedeg atau gemetar).[1]
Tahun 1980 sesudah ayahnya meninggal, Harry kembali ke Bandung. Di Bandung, Harry bergabung dengan Orbit band, Primas band bersama Tommy Kasmiri, kemudian New Bloodly band. Perjalanan musik Harry kemudian dilanjutkan di kota Jakarta dengan bergabung bersama Makara dari tahun 1982 sampai tahun 1985. Namun ketika Harry melakukan rekaman solo, grup ini bubar. Suatu hal yang dianggap mengangkat kariernya adalah ketika dirinya bergabung dengan Krakatau pada tahun 1985.
Beberapa rekaman Harry Moekti yang meledak di pasaran antara lain adalah Lintas Melawai pada tahun 1987, Ada Kamu, Aku Suka Kamu Suka dan Satu Kata bersama grup band Adegan. Selama kariernya Harry telah membuat tujuh album rekaman, albumnya yang terakhir adalah Di Sini. Album terakhir itu dibuat ketika Harry mulai menekuni agama Islam lebih mendalam, sehingga Harry tidak melakukan promosi dengan mengadakan show seperti yang dilakukan setiap penyanyi ketika albumnya muncul. Akibatnya album terakhir itu kurang laku di pasaran.
Dunia yang dekat petualangan alam adalah dunia Harry yang lainnya ketika masih menjadi penyanyi. Ia sempat membuat klub panjat tebing di Sukabumi, juga menjadi anggota SAR, aktif dalam olahraga Arung Jeram (search and Rescue), kemudian mengikuti kursus terjun payung di Australia. Semua itu dilakukannya dari tahun 1990 sampai 1996.
Kematian
Harry Moekti meninggal dunia akibat serangan jantung yang di deritanya pada hari Minggu, 24 Juni 2018, pada pukul 20:49 WIB, dalam usia 61 tahun. Jenazah Harry Moekti akan dimakamkan di Bogor pada hari Senin pagi, 25 Juni 2018.