Emitologi

Nama Perambatan diambil dari nama Dusun Perambatan, Desa Tasikmadu yang merupakan tetangga Kelurahan Panyuran, Palang, Tuban yang menjadi letak sebenarnya lokasi Halte Panyuran.

Sejarah

Hingga tahun 1944 dalam peta kolonial Hindia Belanda koleksi Universiteit Leiden, Belanda tertulis bahwa halte ini masih menggunakan nama Perambatan.[1] Berbanding terbalik dengan data dalam buku Officieele Reisgids Spoor- EN Tramwegen Aansluitende Automobieldiensten op Java en Madoera yang dicetak tahun 1926 oleh N. V. Sie Dhian Ho-Solo, disebutkan bahwa nama halte ini tidak menggunakan nama Perambatan lagi melainkan sudah menggunakan nama Panjoeran (baca: Panyuran) sesuai dengan nama desa tempat halte ini berada.

Dalam buku Officieele Reisgids Spoor- EN Tramwegen Aansluitende Automobieldiensten op Java en Madoera terbitan 1931 yang hampir sama isinya dengan buku Officieele Reisgids Spoor- EN Tramwegen Aansluitende Automobieldiensten op Java en Madoera terbitan tahun 1926. Menariknya disini, di antara Stasiun Tuban dan Halte Panyuran terdapat satu pemberhentian kereta api lagi bernama Halte Trosobo. Tetapi dalam buku Officieele Reisgids Spoor- EN Tramwegen Aansluitende Automobieldiensten op Java en Madoera terbitan tahun 1932 nama Halte Trosobo sudah tidak ada lagi. Kemungkinan Halte Trosobo telah dinonaktifkan sebelum tahun 1932. Sedangkan untuk lokasi Halte Trosobo ini sendiri belum pasti, tetapi untuk Trosobo sendiri adalah nama sebuah perkampungan dan merk tempe yang diproduksi oleh salah satu home industri di Kelurahan Kebonsari, Tuban yang berjarak kurang lebih 1,5 km di Timur Stasiun Tuban.[2][a]

Catatan Kaki

  1. ^ Nama Trosobo digunakan sebagai merk produk olahan oleh salah satu home industri di Tuban.

Referensi

Galat Lua: unknown error.

Daftar Pustaka