Drs. Abdul Chalik (lahir Kayu Agung, 17 Juli 1925) adalah Gubernur Bengkulu kedua, menjabat dari tahun 1974-1979.

Berkas:015 edited.jpg
Drs. Abdul Chalik didampingi istri dan keluarga besar pada perayaan ulang tahun ke-82

Masa Kecil dan Pendidikan

Abdul Chalik dilahirkan di Kayu Agung, ibukota Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatra Selatan pada tanggal 17 Juli 1925. Ia adalah anak kelima dari pasangan Haji Achmad dan Mariatul Koptia. Sebagai anak seorang demang, Abdul Chalik banyak menghabiskan masa kecilnya dengan berkeliling dari satu daerah ke daerah lain di Sumatra Selatan, mengikuti tugas ayahnya. Pendidikan masa kecilnya didapat di Lubuklinggau, kemudian melanjutkan sekolah menengah di MULO Fort de Kock yang terdapat di kota Bukittinggi.

Abdul Chalik kemudian melanjutkan pendidikan di Universitas Gadjah Mada (UGM) di kota Yogyakarta sebagai mahasiswa tugas belajar. Ia mengambil jurusan Ilmu Pemerintahan dan lulus pada tahun 1957.

Karir

Abdul Chalik meniti karir dari jalur birokrasi pemerintahan.

Pemerintahan

Setelah menamatkan studi S1 di UGM, Abdul Chalik kembali sebagai birokrat di Pemprov Sumatera Selatan. Ia pernah ditugaskan sebagai Sekretaris DPRD Provinsi Sumatra Selatan. Pada tahun 1969, ketika sedang menjabat sebagai Sekretaris Daerah Sumatra Selatan, ia mendapat penugasan untuk studi banding pemerintahan ke 4 negara Eropa, yaitu Belanda, Jerman, Inggris, dan Swedia. Pada penugasan itu ia mendapat kesempatan untuk menyampaikan pidato di depan Menteri Dalam Negeri Belanda. Ia kemudian menjabat sebagai Kepala Biro Perencanaan di Departemen Dalam Negeri. Di jabatan ini, Abdul Chalik dipercaya oleh Menteri Dalam Negeri Amirmachmud sebagai penanggung jawab proyek gedung baru Departemen Dalam Negeri yang saat ini beralamat di Jalan Medan Merdeka Utara.

Gubernur Bengkulu

Pada tahun 1974, Abdul Chalik ditugaskan sebagai Gubernur Bengkulu menggantikan M. Ali Amin. Program-programnya antara lain membuka isolasi Bengkulu dan meningkatkan pendapatan per kapita rakyat. Pada masa pemerintahannya, pembangunan infrastruktur digalakkan. Transportasi darat berupa jalan dan jembatan diperbaiki dan disempurnakan. Bandar Udara Padang Kemiling (sekarang menjadi Bandar Udara Fatmawati Soekarno) diresmikan. Inisiatif pembangunan Pelabuhan Pulau Baai juga datang dari Abdul Chalik, walaupun kemudian diresmikan pada masa pemerintahan Gubernur Suprapto.

Abdul Chalik menolak untuk dicalonkan kembali sebagai Gubernur Bengkulu pada tahun 1979. Ia kemudian ditugaskan sebagai Staf Ahli Mendagri.

Anggota DPR

Pada tahun 1982, Abdul Chalik terpilih sebagai anggota DPR mewakili Provinsi Sumatra Selatan. Jabatan anggota DPR ini diemban hingga tahun 1987. Abdul Chalik kembali menolak untuk dicalonkan kembali sebagai anggota DPR.

Pensiun dan Kehidupan Keluarga

Setelah tidak aktif dalam kegiatan pemerintahan, Abdul Chalik banyak mengisi waktunya dengan berkumpul bersama keluarga. Saat ini ia beserta keluarga besarnya tinggal di Jakarta. Abdul Chalik menikah dengan Istati Chalik pada tanggal 18 April 1954. Dari pernikahan itu, ia dikaruniai 4 orang anak (3 perempuan dan 1 laki-laki) dan saat ini sebagai kakek dari 9 cucu. Salah satu cucunya bernama Fika Rahma Wulandari, saat ini tinggal di Sydney.

Didahului oleh:
M. Ali Amin
Gubernur Bengkulu
1974-1979
Diteruskan oleh:
Suprapto