Hardy Hartono

pemeran laki-laki asal Indonesia
Revisi sejak 14 Juli 2018 14.46 oleh CommonsDelinker (bicara | kontrib) (Berkas Hardy_Hartono_2.jpg dibuang karena dihapus dari Commons oleh Storkk)

Templat:Infobox artis indonesia Hardy Hartono (lahir di Barnet, London, Inggris, 16 November 1983) adalah seorang pemeran dari Indonesia. Hardy dikenal atas perannya sebagai Tantra dalam serial sinetron Fathiyah atau sebagai Wali dalam Kitab Cinta. Hardy memulai kariernya pada 2007 dengan membintangi serial televisi Aqso dan Madina. Selain membintangi beberapa serial televisi, ia juga tampil dalam beberapa film, seperti Negeri 5 Menara [1] (2011), dan Pengantin Topeng (2010).[1] [2]

Karier

Hardy lahir di London, Inggris, dan tumbuh serta besar di Barnet. Ia kemudian pindah ke Jakarta, Indonesia. Hardy lulus dari SMU Negeri 34 Jakarta dan menempuh pendidikan tinggi di Trisakti University dan Next Academy di mana di kedua kampus ini sedikit banyak berpengaruh terhadap jalan hidupnya.[3]

Hardy memulai kariernya sebagai model namun jauh sebelum pindah jalur sebagai aktor, ia tampil di serial sinetron Aqso dan Madina pada 2007. Pada 2009, setelah terlibat dalam beberapa proyek iklan komersial dan telemovie lokal, Hardy tampil dalam Not For Sale. Hardy kemudian tampil sebagai pemeran utama dalam film Pengantin Topeng. Setelah menyelesaikan film tersebut, ia kemudian bermain sebagai Wali dalam serial TV Malaysia Kitab Cinta. Ia kemudai tampil sebagai Tantra dalam serial Fathiyah pada 2010. Pada 2011, Hardy membintangi telemovie Malaysia Baju Raya Punya Pasal yang diputar di saluran Astro. Hardy kemudian menyegarkan penampilan karakter Wali dalam Kitab Cinta the Telemovie pada 2011. Di tahun ini juga, ia membintangi sebuah film yang dibuat dari novel laris Negeri 5 Menara[4] dan tampil dalam video klip Kilafairy, Pasti.[5]

Pada 2012, Hardy tampil dalam serial Indonesia Berbagi Cinta, bersama Bunga Citra Lestari. Tahun selanjutnya ia tampil dalam telemovie Malaysian yang diputar di TV3, Baju Raya Punya Pasal bersama Nora Danish. Ia kemudian membintangi sebuah serial televisi Indonesia bersama Chelsea Olivia dan Dinda Kanya Dewi, Cinta Itu Anugerah. Hardy juga tampil dalam viseo klip gorup band Ungu, Doa Untuk Ibu.[6]

Pada 2015, Hardy tampil dalam serial televisi Indonesia Taj Mahal 2[7] dan Cinta di Kampung Haji. Pada 2016, Hardy membintangi Net TV Drama Queen sebagai Pierre, and ttahun berikutnya membintangi film Malaysia Sindiket bersama Daphne Iking dan Shariah Amani yang disutradarai oleh Bade Hj. Azmi.[8]

Pada 2017, Hardy fokus mengerjakan proyek video dalam saluran YouTube dan vlog miliknya dengan berkolaborasi bersama Samuel Rizal dan Didi Riyadi.

Kehidupan pribadi

Berkas:Hardy Hartono 3.jpg
Hardy Hartono dalam sebuah acara peluncuran film.

Hardy adalah fan Arsenal Football Club di mana ia tumbuh dan besar di London Utara. Ia juga fan sejati klub bola basket New York Knicks. Setelah menyelesaikan kuliah, Hardy sebenarnya pindah ke Jepang dan tinggal di sana beberapa waktu.

Filmograpi

Film

Indonesia

  1. Not For Sale 2009
  2. Pengantin Topeng 2010
  3. Negeri 5 Menara 2011
  4. Air dan Api (cameo) 2012

Malaysia

  1. Sindiket

Televisi

Indonesia

  1. Kuterlanjur Jatuh Cinta
  2. Cintaku Terbagi Tiga
  3. CLBK
  4. 1 Cinta Beda Rasa
  5. Three Mas Jombloers
  6. Jodoh Gue Ustad Ganteng
  7. From Twitter with Love
  8. Cintaku Di Ujung Kartu Kredit
  9. Montir Delivery Cinta
  10. Kenapa Ibu Benci Sama Aku

Malaysia

  1. Kitab Cinta (Al Hijrah)
  2. Baju Raya Punya Pasal (TV3)
  3. Love is a Fairy Tale (Astro)

Sinetron/Serial

Indonesia

  1. Aqso dan Madina 2008
  2. Nikita
  3. Aura
  4. Fathiyah 2010
  5. Berbagi Cinta 2011
  6. Cinta Itu Anugrah 2013
  7. Cinta di Kampung Haji 2015
  8. Taj Mahal 2016
  9. Drama Queen (Net TV) 2016

Malaysia

  1. Kitab Cinta

Video klip

Indonesia

  1. Be3 (Cinta Sampai Mati) 2009
  2. Ungu (Doa untuk Ibu) 2011
  3. Winner (Kesaktianmu) 2011

Malaysia

  1. Kilafairy (Setia)

Iklan

Indonesia

  1. Frestea (2009)
  2. Vaseline Man (2010)
  3. Magnum Filter (2011)
  4. Bank Central Asia (2015)

Referensi