Kora-kora
Kora-kora adalah perahu tradisional Kepulauan Maluku, Indonesia. Panjangnya kira-kira 10 meter dan sangat sempit, serta digunakan untuk perdagangan maupun peperangan.[1]. Kora-kora yang lebih besar digunakan sebagai kapal perang dalam peperangan dengan belanda di Kepulauan Banda pada abad ke-17. Armada kapal ini juga digunakan Belanda untuk pelayaran Hongi. Bentuk kora-kora mirip dengan perahu naga Cina, dan membutuhkan 40 orang pendayung.[2]
Menurut Robert Dick-Read, setiap pemimpin di daerah Maluku memiliki kapal sendiri, status sang pemimpin tergantung dari jumlah budak, yang berasal dari pulau yang jauh, yang ditangkap dan dikumpulkannya. Setiap kapal didayung oleh 300 pendayung, didukung prajurit bersenjata tombak, sumpit, panah, dan pedang yang berada di tempat yang lebih tinggi (disebut 'balai'). Kapal memiliki 2 buah kemudi di bagian samping, batang tinggi di buritan dan haluan dihiasi pita-pita. Pada masa lalu, batang ini dihiasi kepala-kepala musuh yang ditaklukkan.[3]
Galeri
-
Kora-kora besar dengan 6 meriam
-
Kora-kora dari Halmahera, kepulauan Maluku, sekitar tahun 1920
-
Ilustrasi kora-kora Maluku tahun 1863
-
Gambaran tahun 1726 tentang kora-kora besar dari Halmahera
Lihat pula
Referensi
- ^ (Belanda) National archive
- ^ (Inggris) Spice Islands voyage
- ^ Dick-Read, Robert (2008). Penjelajah Bahari: pengaruh peradaban Nusantara di Afrika. PT Mizan Publika.
3. (Youtube) Kora Kora Naga