Najelaa Shihab

Pendidik

Najelaa Shihab lahir di Kota Surakarta, 11 September 1976, mempunyai panggilan akrab Elaa[1], adalah seorang pendidik yang telah mendirikan dan menginisiasi organisasi pendidikan sebagai bentuk kontribusi dalam reformasi pendidikan Indonesia yang utuh melalui karya-karya nyatanya.

Di tengah perubahan cepat yang terjadi di dunia saat ini, dalam berbagai forum nasional maupun internasional, Najelaa kerap menyampaikan bahwa pendidikan di Indonesia memerlukan akselerasi akses, peningkatan kualitas dan kesetaraan. Untuk mewujudkannya, kolaborasi antara pemerintah, pendidik/guru, orangtua, keluarga mutlak diperlukan karena pendidikan bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau guru saja, tapi tanggung jawab bersama. Najelaa menggambarkannya dalam kalimat yang selalu dijadikan dorongan semangat baginya untuk terus berkarya, “Pendidikan adalah belajar, bergerak, dan bermakna. "Pendidik adalah kita, semua murid semua guru."

Berangkat dari situlah, gagasan Semua Murid Semua Guru menjadi sebuah gerakan bersama yang dilakukan oleh publik yang berdaya untuk pendidikan Indonesia. Menyelenggarakan kegiatan, baik luring, seperti Ngobrol Publik dan Janji Publik, tempat bertemunya komunitas dan organisasi juga semua pihak yang peduli pendidikan sehingga dapat membina jaringan dan mencari kesempatan akselerasi kolaborasi untuk pendidikan Indonesia. Sedangkan secara daring dibuatnya sebuah kanal YouTube Semua Murid Semua Guru untuk menjangkau masyarakat lebih luas dengan menyajikan isi yang berkaitan isu-isu terkini terkait kondisi pendidikan Indonesia, juga kolaborasi dengan ayahnya, yaitu M. Quraish Shihab sebagai narasumber yang membahas Hidup bersama Alquran dengan tema beragam setiap minggunya.

Tidak hanya menjadi pemrakarsa dengan menggalakkan banyak kegiatan pendidikan yang menginspirasi masyarakat agar melek akan darurat pendidikan Indonesia, Najelaa juga menuangkan buah pemikiran-pemikirannya dalam tulisan yang sampai tahun 2017 telah menerbitkan empat buah judul buku:

  1. Diferensiasi; Memahami Pelajar untuk Pembelajaran yang Menyenangkan dan Bermakna
  2. Keluarga Kita; Mencintai dengan Lebih Baik
  3. Merdeka Belajar dalam Ruang Kelas
  4. Semua Murid Semua Guru 1

Kehidupan Awal dan Pendidikan

Najelaa dibesarkan dalam keluarga yang memiliki catatan penting dalam kontribusi terhadap masyarakat luas. Najelaa adalah putri sulung dari M. Quraish Shihab seorang cendekia Muslim Indonesia dalam ilmu-ilmu Alquran, seorang penulis, seorang ulama, dan mantan Menteri Agama di Kabinet Pembangunan VII (1998). Abi, panggilan Najelaa kepada ayahnya, telah memberikan pengaruh besar dalam perjalanannya selama ini dan banyak nilai positif keluarga yang membentuk Najelaa seperti sekarang. Empat saudara kandung Najelaa lainnya adalah Najwa Shihab, Nasywa Shihab, Ahmad Shihab, dan Nahla Shihab.

Menikah di usia belia, 19 tahun, dengan Ahmad Fikri Assegaf, seorang pengacara korporat yang sukses dengan firma hukumnya, Assegaf Hamzah & Partners (AHP) dan dikaruniai tiga orang anak: Fathi Ahmad Assegaf, Nishrin Assegaf, dan Nihlah Assegaf.

Sejak usia sembilan tahun, Najelaa mempunyai mimpi mendirikan sekolah dan bekerja di dunia pendidikan. Najelaa mewujudkan mimpi tersebut pada tahun 1999 ketika berusia 23 tahun dengan mendirikan Cikal sebagai sekolah dengan standar di mana tujuan pendidikan tidak melulu mengenai nilai, tapi anak diajarkan untuk berkompetisi dengan dirinya sendiri, menjadi pelajar seumur hidup agar sukses dalam kehidupan nyata, lebih dari sekadar di sekolah.

Najelaa menjalani masa-masa sekolah di berbagai tempat, prasekolah di Kairo, Mesir, sewaktu mengikuti ayahnya mengenyam studi S3 di sana. Kemudian pindah ke Makasar dan melanjutkan sekolah dasar di SDN 01 Malombasang, Kota Makassar, kelas 3-4 di Madrasah Pembangunan, dan kelas 5-6 di Madrasah Nurul Hidayah. Sedangkan SMP dan SMA, Najelaa bersekolah di Jakarta, yaitu SMP Negeri 212 dan SMA Negeri 28. Selama mengenyam pendidikan tersebut, Najelaa sudah mulai terlibat dan aktif di organisasi-organisasi sekolah, misalnya dengan menjadi wakil ketua OSIS, kelompok ilmiah remaja, mengikuti ekstrakurikuler PMR, dan lain-lain. Setelah itu, Najelaa Shihab menyelesaikan studi S1 dan S2 di Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia [2].

Karier dan Organisasi

1998-2002

Memulai karier sebagai staf pengajar di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dengan menjadi anggota tim dosen untuk mata kuliah Psikologi Perkembangan, Kognitif dan Belajar pada Anak, Perkembangan Keluarga, Metode Respons Skala Psikologi, dan seminar skripsi.

1999–saat ini

Najelaa memantapkan langkah untuk mendirikan Rumah Main Cikal di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, sebagai penyelenggara pendidikan prasekolah dan Sekolah Cikal yang sekarang telah berkembang sampai tingkat sekolah menengah atas dengan mengusung filosofi Cikal 5 Stars Competencies, yang saat ini telah beroperasi di 10 lokasi di berbagai kota di Indonesia.

Masih di tahun yang sama, kecintaan dan kecanduannya pada membaca dan menulis, Najelaa mendirikan Lentera Hati yang merupakan penerbit dari berbagai materi yang dapat dipercaya dan menginspirasi melalui buku-buku bertopik Agama Islam, dan bertopik umum di Literati.

2007–saat ini

Usaha meningkatkan kualitas pendidikan tidak berhenti di sekolah saja, Najelaa melihat pendidikan anak dimulai dari kehidupan awal, yakni dari rahim ibu dan bayi sebagai cikal bakal kehidupan yang sangat penting. Najelaa bersama para perempuan lainnya mendirikan Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) sebagai perkumpulan ibu yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan informasi mengenai menyusui serta meningkatkan persentase ibu menyusui di Indonesia.

2010–saat ini

Semangat Najelaa melihat pendidikan agama sebagai pendidikan fundamental yang seharusnya diajarkan dengan cara menyenangkan dan membuka wawasan anak agar tumbuh kesadaran pentingnya peranan agama dalam kehidupan. Hal itu yang membuat Najelaa mempunyai peranan penting dengan menjadi Dewan Kurikulum: Islamedu - Pusat Studi Alquran untuk merancang dan mengaplikasikan kurikulum alternatif pendidikan Islam serta pelatihan guru dengan semangat moderasi, membumikan Alquran di masyarakat Indonesia yang plural.

2012–saat ini

Melihat ketimpangan dan keterbatasan bahan ajar yang tidak merata di Indonesia, Najelaa mengambil langkah dengan mendirikan Inibudi.org untuk membuat dan mendistribusikan secara daring dan luring video pembelajaran untuk berbagai bidang studi, profesi, dan jenjang pendidikan. Memprakarsai partisipasi masyarakat melalui Program Guru Berbudi, Teman Belajar, Dukung Belajar, dan Sahabat Inibudi.

Selain itu, peranan keluarga merupakan pendidikan awal anak yang harus mendapatkan perhatian serius, mempersiapkan orangtua yang terus belajar mencintai dengan lebih baik terhadap keluarga sebagai modal terjun ke masyarakat luas. Itulah yang mendasari Najelaa untuk mendirikan Keluarga Kita dengan menyediakan materi pendidikan keluarga serta pembekalan bagi Relawan Keluarga Kita (Rangkul) yang mengorganisasi Sesi Berbagi Cerita dan Sesi Nonton Bareng mengenai pengasuhan di lingkungan masing-masing di 64 kota/kabupaten di Indonesia.

2015–saat ini

Meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia diperlukan riset sehingga kebijakan yang diambil dan diterapkan akan tepat sasaran dan berdampak. Najelaa bersama teman-teman sepemikiran mencari solusi dengan mendirikan sekaligus menjadi Dewan Pembina Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK) sebagai institusi independen yang melakukan penelitian, advokasi, dan publikasi berkait kebijakan pendidikan.

2014–saat ini

Pendidikan sudah pasti tidak lepas dari sosok guru. Untuk meningkatkan kualitas dan memperdayakan guru, diperlukan wadah belajar antarsesama guru, maka Najelaa membentuk Kampus Guru Cikal dan menggagas Komunitas Guru Belajar sebagai sarana pengembangan kemerdekaan, kompetensi, kolaborasi, dan karier melalui Pelatihan Guru Belajar, Penerbitan Surat Kabar Guru Belajar, dan Temu Pendidik. Saat ini Komunitas Guru Belajar telah berkegiatan di 125 kota/kabupaten di Indonesia.

2016–saat ini

Najelaa sangat yakin bahwa film dapat dijadikan sebagai salah satu media untuk belajar yang menyenangkan dan bermakna juga dapat menumbuhkan penonton yang cerdas di Indonesia. Kemudian Najelaa melakukan kolaborasi dengan insan perfilman dan pegiat pendidikan dengan tujuan meningkatkan literasi dan apresiasi film sebagai sumber pembelajaran dalam konteks sekolah dengan membentuk Sinedu.id.

Di tahun ini jugalah, dibentuknya Youthmanual.com sebagai platform daring yang menyediakan database dan penilaian bagi semua pelajar untuk mengeksplorasi tujuan masa depan, minat dan pilihan kuliah serta karir Untuk mempersiapkan generasl muda Indonesia yang berkompeten dibidangnya.

Gebrakan lain yang dilakukan Najelaa pada tahun 2016 adalah memprakarsai satu kegiatan besar dan berdampak, yaitu Pesta Pendidikan sebagai sebuah jaringan dari ratusan organisasi dan komunitas dari berbagai pemangku kepentingan pendidikan Indonesia. Melakukan akselerasi kolaborasi di berbagai inisiatif Janji Publik untuk meningkatkan pelibatan publik dalam perubahan pendidikan. Kegiatan yang menjadi cikal bakal jaringan organisasi pendidikan Semua Murid Semua Guru ini telah berhasil mempertemukan ratusan organisasi dari semua pemangku kepentingan, mulai dari komunitas, korporasi, sekolah, serta pemerintah dan lembaga negara yang bersama-sama berdaya untuk mempercepat kemajuan pendidikan Indonesia.

Referensi

  1. ^ Najelaa Shihab: Banyak Cinta Saja Tak CukupParenting Indonesia: Najelaa Shihab, Banyak Cinta Saja Tak Cukup
  2. ^ [1]Majalah Kartini: Najelaa Shihab, Perempuan Penggagas Pesta Pendidikan


Lihat Pula

  1. kumparan, Najelaa Shibab
  2. forbesindonesia.com: Najelaa Shihab, 10 Juni 2015
  3. koran.tempo.co: Umpan Balik untuk Lima Hari Sekolah, 22 Juni 2017
  4. beritagar.id: Najelaa Shihab, romantika sang pegiat pendidikan 14 Juli 2017
  5. www.eatforum.org: Najelaa Shihab
  6. M. Quraish Shihab
  7. Najwa Shihab