Antropologi sosial

cabang ilmu antropologi

Social anthropology (antropologi sosial) mulai dipakai sebagai cabang ilmu antropologi pada awal abad 20. Saat digunakan, contohnya oleh James George Frazer, Antropologi sosial mendeskripsikan proyek evolusionis. Hal ini dilakukan gunanya untuk merekonstruksi masyarakat primitif asli dan mencatat perkembangnnya melalui berbagai tingkat peradaban. Pada tahun 1920-an di bawah pengaruh Bronislaw Malinowski dan A.R Radecliffe-Brown, penekanan pada Antropologi sosial Inggris (sekolah dominan) bergerak menjadi studi komparatif masyarakat kontemporer. Radecliffe-Brown menyatakan bahwa inilah yang secara mendasar disebut sebagai sosiologi komparatif. Antropologi sosial sekarang sangat berbeda dengan antropologi kultural, seperti yang dipraktekkan khususnya di Amerika Serikat, yang menunjukkan etnohistori, difusi kultural, bahasa dan kemudian isu-isu budaya dan kepribadian.[1]

Aliran Inggris atau dikenal dengan istilah British School sebenarnya tertarik secara khusus pada ilmu sosiologi. Durkheim dan Mauss, yang menjadi pelopor aplikasi sistematis teori sosiologi samapai pada laporan etnogarfis masyarakat non-barat. Garis batas antara sosiologi dan antropologi sosial dapat ditempuh, dan ketika akhirnya sosiologi ditetapkan sebagai sebuah disiplin ilmu universitas di Inggris, beberapa posisi penting beralih ke para ilmuwan Antropologi Sosial. Beberapa figur modern seperti Pierre Bourdieu, Fredrik Barth dan Ernest Gellner bergerak melampui batas-batas disiplin ilmu.

Referensi

  1. ^ Kuper, Adam (2008). Ensiklopedi Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada Jakarta. hlm. 971. ISBN 979 - 421 - 731 - x Periksa nilai: invalid character |isbn= (bantuan).