SMA Negeri 5 Surabaya
SMA Negeri 5 Surabaya, yang kadang juga dikenal dengan SMU Negeri 5 Surabaya atau Smalabaya, adalah sebuah sekolah menengah atas negeri favorit di Surabaya. Berbagai prestasi telah ditelurkan oleh siswa-siswinya, termasuk prosentasi tertinggi dalam penerimaan Sipenmaru, UMPTN, dan SPMB. Tidak hanya itu, nilai masuk minimal untuk masuk senantiasa menjadi yang tertinggi di Surabaya.
Sekolah ini berlokasi di pusat kota tepatnya Jalan Kusumabangsa no. 21 dan juga dikenal luas dengan istilah SMA kompleks, bersama SMA Negeri 1 Surabaya, SMA Negeri 2 Surabaya, dan SMA Negeri 9 Surabaya.
Sejarah
Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Surabaya (SMA Negeri 5 Surabaya) dibuka pada tanggal 1 Agustus 1957 sebagai pecahan dari SMA II/B berdasarkan Surat Keputusan Menteri PP. & K tanggal 18 Desember 1956 no. 6738/B III yang pada waktu itu masih bernama SMA V/B (Jurusan Pasti/Alam) ditempatkan pada gedung yang sama dengan SMA I/A dan SMA II/B. Kemudian pada tanggal 12 Oktober 1957 terbentuklah persatuan pelajar yang sekarang disebut Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) yang sekaligus pada tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari kelahiran SMA Negeri 5 Surabaya.
Sejak dibukanya SMA V/B pada tanggal 1 Agustus 1957 dimulai 10 kelas yang terbagi atas 4 kelas I, 3 kelas II dan 3 kelas III dengan 25 orang guru dan karyawan. Tahun 1963 adalah awal dibukanya penjurusan Pasti/Alam dan Sosial Budaya sekaligus perubahan nama SMA V/B menjadi SMA Negeri 5 Surabaya sampai sekarang. Pada tahun 1974 SMA Negeri 5 Surabaya mendapat bantuan tambahan kelas sebanyak 4 lokal dari pemerintah. Dalam rentang waktu tahun 1978 hingga tahun 1983, dibuka kelas pagi dan siang karena jumlah siswa semakin bertambah.
Pada masa kepemimpinan Soehartojo, kepala SMAN 5 Surabaya periode 1983 - 1989, bentuk fisik SMA Negeri 5 Surabaya diubah, sehingga yang semula beralamat di Jalan Wijaya Kusuma 48 berubah menjadi Jalan Kusumabangsa 21.
Pada tahun 1994, SMA Negeri 5 Surabaya berhasil membangun 8 lokal baru, sehingga mulai saat itu sekolah bisa masuk pagi semua. Selain itu berhasil membangun Perpustakaan dan Masjid yang dananya mendapatkan bantuan dari pemerintah dan bekerja sama dengan BP3, dan juga membangun aula yang dananya dari bantuan Gubernur Jawa Timur.
Saat ini Teknologi Informasi dan Komunikasi mulai dikembangkan, mulai pemanfaatan Database, Sarana Prasarana Teknologi Informasi hingga Website Sekolah yang bertujuan untuk peningkatan pelayanan publik.
Visi dan Misi
Philosofi
Tuhan telah menganugerahkan kepada setiap manusia jenis kecerdasan dan potensinya masing-masing. Kewajiban kita semua untuk mengembangkannya.
Visi
Berkembangnya manusia unggul berwawasan luas dan mampu bersaing di era baru.
Misi
- Mengembangkan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
- Meningkatkan pembelajaran yang menghasilkan sumber daya manusia yang unggul, baik pengetahuan, sikap dan keterampilan.
- Mengembangkan dasar dan program belajar menuju belajar mandiri yang penuh kesadaran, bahwa belajar merupakan suatu kebutuhan.
- Mengembangkan life-skill melalui kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler.
- Memanfaatkan kemajuan Teknologi Informasi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni budaya untuk warga sekolah.
Berdasarkan Visi dan Misi tersebut, sekolah berusaha secara terus menerus untuk mewujudkannya melalui seluruh kegiatan sekolah, baik intrakurikuler maupaun ekstrakurikuler.
Performance Siswa SMA Negeri 5 Surabaya ( yang diharapkan )
No. | Aspek | Indikator |
---|---|---|
1. | Akademik | Prestasi Hasil Belajar |
2. | Non-Akademik |
1. Kepemimpinan (Leadership) |
3. | Vokasional | Salah satu keterampilan:
|
Selain itu , SMA Negeri 5 Surabaya sebagai Anggota Jaringan Proyek Sekolah Ber-Asosiasi dengan UNESCO (ASP-Net) secara konsisten akan menerapkan Strategi dan Rencana kerja ASP-Net (Dakar Framework of Action) yang menekankan kepada Life Long Education dengan memakai Empat Pilar Pendidikan untuk abad ke-21, yakni:
- Learning to Know
- Learning to Do
- Learning to Be
- Learning to Live Together
Untuk mencapai kearah itu, sekolah memilih 3 tema yang paling dimungkinkan untuk diimplementasikan dan disesuaikan dengan kondisi yang ada, yakni:
- Mengembangkan Budaya Damai (Develop Culture of Peace).
- Melestarikan Warisan Dunia (Preserving of World Heritage).
- Mengembangkan Budaya Hidup Sehat (Develop Culture of Healthy).
Pengembangan Budaya Damai yang dimaksud, disamping menanamkan Pengertian Internasional (International Understanding) juga menanamkan Pendidikan Nilai (Value Education) yang meliputi nilai-nilai inti yang terkait:
- Perdamaian
- Cinta Sesama
- Harmoni
- Toleransi
- Saling perhatian dan berbagi
- Interdependensi
- Spiritualitas
- Perasaan berterima kasih
- Demokrasi
- Penghormatan atas hukum dan ketertiban
- Kebebasan dan tanggung jawab
- Disiplin diri
- Berpikir keras
- Solidaritas
- Kewarganegaraan aktif bertanggung jawab
- Hak-Hak Asasi Manusia
- Kebenaran
- Kesamaan dan Keadilan
- Penghormatan atas Martabat Manusia
- Integritas
- Kejujuran
- Kerjasama
- Pembangunan Berkelanjutan
- Efisiensi
- Orientasi Masa Depan
- Perhatian pada Lingkungan
- Penglolaan Sumber Daya
- Kreatifitas
- Kesederhanaan
Disamping itu juga sekolah secara berkelanjutan mengajak seluruh siswa untuk melestarikan warisan budaya serta menghargai sesuatu yang mengandung nilai-nilai sejarah, termasuk kekayaan budaya bangsa yang telah menjadi Warisan Dunia dengan melakukan aktifitas yang bersifat aplikatif.
Kemudian yang tidak kalah penting adalah mengembangkan budaya hidup sehat. Untuk menanamkan hal tersebut sekolah melakukan kegiatan mulai dari yang sederhana sampai yang menantang misalnya mulai dari menjaga lingkungan bersih, membuat kawasan bebas merokok untuk seluruh area, sampai mengadakan seminar, penyuluhan tentang bebas narkoba dan HIV/AIDS serta bakti sosial kesehatan sampai donor darah.
Daftar Kepala Sekolah
Periode | Nama |
---|---|
1957 - 1966 | Ibnu Darmawan |
1966 - 1978 | Soepeno |
1978 - 1983 | Aris Moenandar |
1983 - 1989 | Soehartojo |
1989 - 1992 | Achmad Rohadi |
Januari - Juni 1992 | Soeparto (PLH) |
1992 - 1997 | I.K. Trioka Adnjana. |
1997 - Juli 2002 | H. Abdul Mukti |
Juli - Oktober 2002 | Abdul Latif (PLH) |
Oktober 2002 - sekarang | Drs. H. Wahid Abdul Rachman, M.Si |