Gerhana bulan Juli 2018

Gerhana bulan
Gerhana bulan Total
28 juli 2018
Ekliptika utara

Bulan akan melewati pusat bayangan Bumi.
Siklus Saros 129 (38 71)
Gamma +0.1168
Durasi (jam:menit:detik)
Totalitas 1:42:57
Parsial 3:54:32
Penumbra 6:13:48
Kontak (WIB)
P1 00:14:49
U1 01:24:27
U2 02:30:15
Puncak 03:21:44
U3 04:13:12
U4 05:19:00
P4 06:28:37

Sebuah gerhana bulan total akan terjadi pada 28 Juli 2018(27 Juli 2018 sesuai Waktu Greenwich). Bulan akan melewati pusat dari bayangan Bumi. Gerhana ini akan menjadi gerhana bulan sentral yang pertama sejak 15 Juni 2011.

Karena gerhana akan terjadi saat bulan berada didekat apogeenya, maka gerhana ini juga akan menjadi gerhana bulan total yang terpanjang di abad ke-21. Totalitas akan berlangsung selama sekitar 103 menit.[1] Dalam pada itu, gerhana bulan ini dapatlah disaksikan di seluruh Indonesia. Gerhana akan dimulai selepas tengah malam hingga sesa setelah waktu Matahari terbit. Indonesia barat akan menyaksikan gerhana ini utuh. Di Indonesia timur akan nampak saat Bulan mulai terbenam, dan di Indonesia tengah terbenam seusai fase totalnya gerhana. Menurut dosen ITB, Moedji Raharto, gerhana bulan yang akan terjadi termasuk gerhana bulan sentral, yaitu piringan Bulan akan melintasi bayang bumi. Karena itu, "warna Bulan saat gerhana total terlihat merah dan lebih gelap dari biasanya."[2]

Gerhana ini akan menjadi gerhana bulan total kedua pada tahun 2018, setelah satu pada bulan januari. Gerhana akan terjadi bersamaan dengan oposisi perihelik dari Mars, sebuah peristiwa yang terjadi setiap 25.000 tahun sekali.[3]

Visibilitas

Gerhana akan benar-benar terlihat dari Afrika Timur dan Asia Tengah; terlihat saat bulan baru terbit dari Amerika Selatan, Afrika Barat, dan Eropa; dan terlihat saat bulan akan terbenam dari Asia Timur, dan Australia.

 
Pemandangan Bumi dari Bulan saat puncak gerhana
 
Peta visibilitas

Latar belakang

Gerhana Bulan total terjadi ketika Bulan memasuki umbra (bayangan gelap) Bumi. Gerhana bermula ketika Bulan perlahan memasuki umbra, sehingga permukaannya akan sedikit tergigit dan perlahan-lahan gigitannya mulai membesar. Selanjutnya, ketika Bulan benar-benar berada di tengah umbra Bumi, ia akan merona dengan warna merah kecokelatan. Rona merah kecokelatan pada Bulan tersebut disebabkan oleh hamburan rayleigh (efek atmosfer yang serupa dengan efek yang menyebabkan langit memerah saat Matahari terbenam) pada atmosfer Bumi yang sampai ke bayangan umbranya.

Berikut simulasi menunjukkan perkiraan munculnya Bulan melewati bayangan Bumi. Bulan kecerahan yang berlebihan dalam bayangan umbral. Bagian utara dari Bulan berada paling dekat dengan pusat bayangan, sehingga yang paling gelap, dan yang paling merah dalam penampilan.

 

Gerhana yang berkaitan

Gerhana Bulan 28 Juli 2018 memiliki kemiripan dengan gerhana yang terjadi pada tahun 2000 dan 2036. Ini juga merupakan bagian dari siklus Saros 129.

Lihat juga

Catatan

  1. ^ https://earth-chronicles.com/space/in-2018-the-longest-lunar-eclipse-will-take-place-in-100-years.html
  2. ^ Wahyudi, M Zaki (25 Juli 2018). "Gerhana Bulan Total Terlama di Abad ke-21". Kompas. Hlm.14
  3. ^ "Два редких астрономических явления можно будет наблюдать 27 июля" (dalam bahasa Russian). TASS. 26 July 2018. Diakses tanggal 26 July 2018. 

Fred Espenak2018 Jul 27 diagram: Prediksi Gerhana oleh Fred Espenak, NASA/GSFC