Kapal penjelajah Jepang Sendai

kapal perang
Revisi sejak 12 Agustus 2018 07.40 oleh Veracious (bicara | kontrib) (clean up, removed: Kategori:Kapal perang Jepang using AWB)

Sendai (川内, Sendai) merupakan kapal dari kapal penjelajah kelas-Sendaimilik Angkatan Laut Kekaisaran Jepang. Dia dinamai dari Sungai Sendai (di selatan Kyūshū). Sendai merupakan kapal pemimpin dari kelasnya. Seperti saudarinya, dia awalnya ditujukan untuk menjadi kapal bendera untuk armada kapal perusak kecil.

Sendai sedang berlayar.
Sejarah
Kekaisaran Jepang
Nama Sendai
Asal nama Sungai Sendai
Dipesan 1920 (Tahun Fiskal)
Pasang lunas 16 Februari 1922
Diluncurkan 30 Oktober 1923
Mulai berlayar 29 April 1924[1]
Dicoret 5 Januari 1944
Nasib Tenggelam 3 November 1943 saat Pertempuran Teluk Empress Augusta, Laut Solomon 06°10′S 154°20′E / 6.167°S 154.333°E / -6.167; 154.333
Ciri-ciri umum
Kelas dan jenis kapal penjelajah kelas-Sendai
Berat benaman 5.195 ton panjang (5.278 t) (standar)
Panjang 152,4 m (500 ft 0 in)
Lebar 14,2 m (46 ft 7 in)
Sarat air 4,9 m (16 ft 1 in)
Tenaga 90.000 shp (67.000 kW)
Pendorong
  • 4 × Turbin bergir Parsons
  • 10 × Pendidih Kampon
  • 4 poros
Kecepatan 353 kn (653,8 km/h; 406,2 mph)
Jangkauan 5.000 nmi (9.000 km; 6.000 mi) pada 14 kn (26 km/h; 16 mph)
Awak kapal 452
Senjata
Pelindung
  • Sabuk: 64 mm (2,5 in)
  • Geladak: 29 mm (1,1 in)
  • Pesawat yang
    diangkut
    1 × Pesawat apung
    Fasilitas penerbangan 1 × Ketapel pesawat terbang

    Karier

    Sendai dibangun oleh Mitsubishi di galangan kapal Nagasaki pada 29 April 1924. Segera setelah selesai dibangun, dia langsung ditugaskan untuk berpatroli di Sungai Yangtze, China. Dia memainkan peranan penting dalam Pertempuran Shanghai, Perang Tiongkok-Jepang Kedua, dan membantu mengamankan pendaratan pasukan Jepang di bagian selatan China. Sendai dicoret dari daftar kapal pada 5 Januari 1944.

    Referensi

    Catatan kaki

    1. ^ Lacroix, Japanese Cruisers, hal. 794.

    Buku

    • Brown, David (1990). Warship Losses of World War Two. Naval Institute Press. ISBN 1-55750-914-X. 
    • D'Albas, Andrieu (1965). Death of a Navy: Japanese Naval Action in World War II. Devin-Adair Pub. ISBN 0-8159-5302-X. 
    • Dull, Paul S. (1978). A Battle History of the Imperial Japanese Navy, 1941-1945. Naval Institute Press. ISBN 0-87021-097-1. 
    • Evans, David (1979). Kaigun : Strategy, Tactics, and Technology in the Imperial Japanese Navy, 1887-1941. Naval Institute Press. ISBN 0-87021-192-7. 
    • Howarth, Stephen (1983). The Fighting Ships of the Rising Sun: The drama of the Imperial Japanese Navy, 1895-1945. Atheneum. ISBN 0-689-11402-8. 
    • Jentsura, Hansgeorg (1976). Warships of the Imperial Japanese Navy, 1869-1945. Naval Institute Press. ISBN 0-87021-893-X. 
    • Lacroix, Eric; Linton Wells (1997). Japanese Cruisers of the Pacific War. Naval Institute Press. ISBN 0-87021-311-3. 
    • Whitley, M.J. (1995). Cruisers of World War Two: An International Encyclopedia. Naval Institute Press. ISBN 1-55750-141-6. 

    Pranala luar