Tahlilullah

Sultan Banjar
Revisi sejak 22 Agustus 2018 01.23 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)

Sultan Soeria Angsa (juga ditulis Surya Angsa) bergelar Tuan Kebawah Duli Yang Maha Mulia Paduka Seri Sultan Tahlilullah bin Sultan Saidullah adalah Sultan Banjar yang memerintah tahun 1660-1700/12.[2][3]

Tuan Yang Maha Mulia Paduka Seri Sultan Tahlil-Lullah / Amrullah Bagus Kasuma bin Sultan Saidullah
Berkuasa1660-1700
Penobatan1660
SultanLihat daftar
KelahiranRaden Bagus (Sultan Amrullah Bagus Kasuma)
Pemakaman
KeturunanSultan Tahmidullah I
WangsaDinasti Banjarmasin
AyahSultan Ratu Anom
AgamaIslam Sunni


Terlahir dengan nama Raden Bagus. Setelah mangkatnya ayahnya, ia sebagai Putera Mahkota yang belum dewasa, sehingga antara tahun 1660-1663 ia diwakili oleh Pangeran Dipati Mangkubumi/Pangeran Tapesana/Raden Halit (anak Sultan Mustain Billah) yang menjadi Wali Sultan bergelar Pangeran Ratu/Sultan Rakyatullah. Mulai tahun 1663 sampai tahun 1679, Jabatan Wali Sultan diambil paksa oleh Pangeran Dipati Anom (ke-2)/Sultan Dipati Anom (anak Sultan Inayatullah) yang kemudian bergelar Sultan Agung/Pangeran Suria Nata (ke-2).[4] Namun sebelumnya dalam keadaan krisis politik tersebut, Pangeran Ratu/Sultan Rakyatullah dan Dewan Mahkota Kesultanan Banjar masih sempat melantik Raden Bagus dengan gelar Sultan Amrullah Bagus Kasuma. Selanjutnya pada tahun 1679 Pangeran Suria Angsa/Raden Bagus dan Pangeran Suria Negara/Raden Basus (keduanya putera Sultan Ratu Anom/Sultan Saidullah) berhasil membinasakan Sultan Agung/Pangeran Suria Nata (ke-2) dan Pangeran Dipati (anak Sultan Agung). Sejak itu Pangeran Suria Angsa menjadi Kepala Negara Kesultanan Banjar hingga mangkatnya tahun 1700.[5]

Pada masa kekuasaan Sultan ini sekitar tahun 1685, Portugis mengirim seorang pastur bernama Ventigmilia.[6]

Sultan Tahlilullah mangkat dan dimakamkan di Kampung Dalam Pagar, Martapura.

Surat tanggal 2 September 1682

Sebuah surat dikirim ke Batavia oleh Sultan Tahlillullah dari Mindanao (Maguindanao), suatu tempat yang sangat jauh dari kerajaannya sendiri.[7]

Bagan Silsilah

Salah satu versi silsilah Sultan Tahlilullah.[8]

SultanTahlilillah
Sultan Tahmidillah 1
Sultan Kemuning
(il-Hamidullah)
Sultan TamjidullahPangeran Mangku Dalaga/Pangeran Sepuh
Pangeran IsaPangeran Mangku DilagaSultan Tahmidillah 2
Pangeran Nata
Pangeran Nata Dilaga
Pangeran Wira Nata
Pangeran Mangku NegaraPangeran Ibrahim


Adapun Silsilah Sultan Tahlillullah versi hikayat Tutur Candi.[9][10]

Maka Sultan Hidayatullah pun matilah, maka ditanam di Kuin dekat dengan kubur Rakhamtillah. Adapun Sultan Musta'inbillah berputra Sultan Indallah, dan Sultan Indallah berputra Sultan Sa'idillah, berputra Sultan Tahlilillah, berputra enam orang, yang tuha Sultan Tamjidillah dan Pangeran Nullah jadi mangkubumi, dan Pangeran Dipati dan Pangeran Mas dan Pangeran Istana Dipati dan Pangeran Wira Kusuma.[9]


♂ Sultan Saidullah
♂ ♂ Sultan Tahlillullah
Sultan Tamjidullah Pangeran Nullah
(P. Mangkubumi)
♂ Pangeran Mas♂Pangeran Dipati
(Pangeran Dipati Tuha)
♂Pangeran Istana Dipati♂Pangeran Wira Kasuma
Didahului oleh:
Pangeran Suryanata (ke-2)
Sultan Banjar
1660-1700
Diteruskan oleh:
Panembahan Kasuma Dilaga

Referensi

  1. ^ http://www.tribunnews.com/regional/2017/11/14/makam-keramat-di-desa-telok-selong-jadi-perhatian-arkeolog
  2. ^ Regnal Chronologies Southeast Asia: the Islands
  3. ^ (Belanda) J. M. C. E. Le Rutte (1863). Episode uit den Banjermasingschen oorlog. A.W. Sythoff. hlm. 12. 
  4. ^ (Melayu)Ras, Johannes Jacobus (1990). Hikayat Banjar diterjemahkan oleh Siti Hawa Salleh. Malaysia: Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka. ISBN 9789836212405. ISBN 983621240X
  5. ^ (Inggris)Souza, George Bryan (2004). The Survival of Empire: Portuguese Trade and Society in China and the South China Sea 1630-1754. Cambridge University Press. hlm. 126. ISBN 0-521-53135-7. ISBN 9780521531351
  6. ^ (Indonesia)J. U. Lontaan (1985). Menjelajah Kalimantan. Penerbit Baru. hlm. 91. 
  7. ^ https://sejarah-nusantara.anri.go.id/id/search_letters/?ruler=Sultan%20Tahlilullah
  8. ^ https://sinarbulannews.files.wordpress.com/2011/01/silsilah-sultan-adam.jpg
  9. ^ a b (Indonesia) Mohamad Idwar Saleh; Tutur Candi, sebuah karya sastra sejarah Banjarmasin, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah, 1986
  10. ^ http://bubuhanbanjar-bakisah.blogspot.com/2008/12/makam-raja-raja-banjar-di-martapura.html

Pranala luar