Leksikostatistik adalah suatu metode perbandingan bahasa yang ditemukan oleh seorang ahli bahasa Maurice Swadesh, yang mempergunakan 'perbendaharaan kata-kata dasar universal' (basic vocabulary) sebagai obyek analisanya.[1] Kata-kata dasar yang universal pada setiap bahasa contohnya nama-nama anggota badan; berbagai banda alam seperti langit, bumi, hujan, awan, matahari, bulan; nama-nama bilangan, dan lain-lainnya. Jumlah kata-kata dasar ini ditentukan oleh Swadesh sebanyak kira-kira 200 kata, yang kemudian diringkas lagi menjadi 100 kata.

Swadesh kemudian menemukan pula bahwa apabila suatu bahasa terpisah menjadi dua, kedua anak bahaso itu masing-masing berubah dengan lambat, termasuk pada kata-kata dasarnya. Lama-kelamaan banyak dari kata-kata dasar itu yang menjadi berbeda, sedangkan kecepatan proses perubahan yang terjadi secara universal kira-kira sama untuk semua bahasa di dunia. Artinya bahaw setiap beberapa ribu tahun, sekian persen dari kata-kata dasar itu akan berubah. Oleh karenanya, ia memakai teknik-teknik statistik untuk mengembangkan rumus yang menghitung kapan waktu terpisahnya dua bahasa yang dulunya berasal dari satu induk,yaitu sbb:[2][3]

t =

Di mana: t = waktu, C = jumlah kata yang sama, r = indeks retensi

Referensi

  1. ^ Bernal, Martin (1987). Black Athena: The Linguistic Evidence. hlm. 44. ISBN 0813536553, 9780813536552. 
  2. ^ Badudu, Yus (2003). Kamus kata-kata serapan asing dalam bahasa Indonesia. Penerbit Buku Kompas. ISBN 9797090639, 9789797090630. 
  3. ^ Gudschinsky, Sarah C. The ABC's of Lexicostatistics (Glottochronology) (PDF). in Hymes, Dell (1964). "Language in Culture and Society: A Reader in Linguistics and Anthropology". New York: Harper & Row. hlm. 612-623. 

Pranala luar