A. Waris Husain
politisi Indonesia
Drs. H. Abdul Waris Husain (10 Juni 1944 – 26 Juli 2018) adalah Wali Kota Samarinda keenam yang menjabat selama dua periode, yakni antara tahun 1985-1990 dan 1990-1995. Pada masa kepemimpinannya, Samarinda meraih Aga Khan Award atas prestasi membangun pusat perdagangan rakyat Citra Niaga. Ia juga pernah menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur periode 2009-2014 dari Partai Patriot.[1][2][3][4][5][6][7][8][9][10][11]
Drs. H. Abdul Waris Husain | |
---|---|
Wali Kota Samarinda 6 | |
Masa jabatan 1985–1990 | |
Pengganti Petahana | |
Masa jabatan 1990–1995 | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Muara Badak, Wilayah Kolonial Jepang | 10 Juni 1944
Meninggal | 26 Juli 2018 Samarinda | (umur 74)
Pekerjaan | Politisi |
Sunting kotak info • L • B |
Waris Husain meninggal dunia pada 26 Juli 2018 pukul 23.30 waktu setempat di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda dalam usia 74 tahun.[12] Almarhum dikebumikan pada keesokan harinya di Taman Makam Pahlawan Kesuma Bangsa Samarinda.[13]
Referensi
- ^ Daftar Anggota DPRD Kaltim 2009-2014. Diakses pada 16 Juni 2012
- ^ Tribun Kaltim: Pedagang Kaki Lima Citra Niaga Datangi Waris Husain - Tribun Kaltim, diakses pada tanggal 20 Juni 2016
- ^ Berita Kaltara: [1], diakses pada tanggal 21 Juni 2016
- ^ DPRD Kaltim Prov: [2], diakses pada tanggal 21 Juni 2016.
- ^ Zailani, Akhmad (2001), Wali kota Samarinda, dari masa ke masa. Metro,. ISBN 961-32-6972-6
- ^ Perpustakaan Komnas HAM: [3], diakses pada tanggal 21 Juni 2016.
- ^ Antara Kaltim HAM: [4], diakses pada tanggal 21 Juni 2016.
- ^ Kaltim Prokal: [5], dikases pada tanggal 21 Juni 2016.
- ^ Kaltim Prokal: [6], 21 Juni 2016.
- ^ Books Google: [7], 21 Juni 2016.
- ^ Unmul: [8], 21 Juni 2016.
- ^ "Waris Husain Mangkat". Samarinda Pos Online. 28 Juli 2018. Diakses tanggal 30 Juli 2018.
- ^ "Waris Husain Dikenal Sebagai Wali Kota Fenomenal". korankaltim.com. 28 Juli 2018. Diakses tanggal 30 Juli 2018.
Pranala luar
Didahului oleh: Iswanto Rukin |
Wali kota Samarinda 1985–1990 1990–1995 |
Diteruskan oleh: Lukman Said |