Hasan Aspahani
Hasan Aspahani (lahir 9 Maret 1971), adalah seorang penyair Indonesia, yang berasal dari Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Bukunya Pena Sudah Diangkat, Kertas Sudah Mengering mendapatkan penghargaan sebagai Buku Puisi Terbaik Anugerah Hari Puisi Indonesia 2016.
Hasan Asphani | |
---|---|
Berkas:Hasan Aspahani.jpg | |
Pekerjaan | Wartawan, sastrawan |
Kebangsaan | Indonesia |
Aspahani lahir pada sebuah keluarga sederhana petani kelapa.[1] Dia bersekolah di SMAN 2 Balikpapan, sambil bekerja sebagai kartunis lepas di Surat Kabar Manuntung (Sekarang Surat Kabar Harian Kaltim Post). Setelah lulus SMA melanjutkan kuliah melalui jalur Penelusuran Minat dan Bakat Keahlian (PMDK) di Institut Pertanian Bogor (IPB). Sambil kuliah dia terus menulis puisi.
Setelah lulus dan menjadi sarjana pertanian, dia sempat bekerja di beberapa perusahaan. Kemudian dia bekerja sebagai wartawan hingga menjabat sebagai Wakil Pemimpin Redaksi di Surat Kabar Harian Batam Pos. Istrinya bernama Dhiana, yang biasa disapanya Na' dan dan dua orang anak, Shiela dan Ikra.
Beberapa puisinya pernah terbit di Surat Kabar Jawa Pos (Surabaya), Surat Kabar Riau Pos (Pekanbaru), Surat Kabar Batam Pos (Batam), Sagang 2000 (Yayasan Sagang, Pekanbaru, 200) Antologi Puisi Digital Cyberpuitika (YMS, Jakarta 2002), dan Dian Sastro for President 2 #Reloaded (AKY, Yogyakarta, 2003). Puisi Huruf-huruf Hattater dipilih sebagai salah satu dari 10 puisi terbaik lomba puisi 100 Tahun Bung Hatta (KPSP, Padang, 2002), dan Les Cyberletress (YMS, 2005). Hasan Aspahani juga menjadi kartunis koran Pos Metro Balikpapan yakni sebuah kartun strip komik dengan tokoh utama "si Jeko" tukang ojek dengan kelucuannya.[2][3][4][5]