Mesjid Ki Merogan

Revisi sejak 5 September 2018 06.53 oleh Keumala Hayati (bicara | kontrib) (Menghapus Kategori:Mesjid menggunakan HotCat)

Mesjid Ki Merogan merupakan salah satu mesjid tertua di Palembang, Sumater Selatan, didirikan pada tahun 1870 di masa penjajahan belanda. Penamaan mesjid ini sendiri diambil dari nama julukan ulama besar Palembang yaitu Kiai Haji Masagus Abdul Hamid bin Mahmud (Ki Merogan).

Sejarah

Mesjid Ki Merogan awalnya bernama Mesjid Jami Kiai Abdul Hamid bin Mahmud, namun lebih dikenal dengan sebutan Mesjid Kiai Muara Ogan, sehingga berubah menjadi Mesjid Ki Merogan.[1]

Ki Muara Ogan adalah julukan yang diberikan untuk Kiai Haji Masagus Abdul Hamid bin Mahmud. Namun di kalangan masyarakat Palembang, sebutan Ki Muara Ogan sering disebut dengan Ki Merogan.

Pada masa penjajahan Belanda, Kiai Merogan terkenal gigih memperjuangkan islam di Kota Palembang. Sebagai penguasa sukses, pada tahun 1871 M, Kiai Merogan mendirikan mesjid di lokasi pertemuan antara Sungai Musi dan Sungai Ogan.

Mesjid Ki Merogan yang semula milik pribadi, lalu diwakafkan pada tanggal 6 Syawal 1310 H.

Referensi

  1. ^ "Kisah Berliku Masjid Ki Muara Ogan Palembang, Dua Kali Digusur Penjajah". Tribunnews.com. 09 Juni 2015. Diakses tanggal 05 September 2018.