OpenAI
openAI[1]
Dalam sebuah penelitian berjudul “An Introduction to Artificial Intelligence” karya Staffan Persson, pada 1964 ia mengatakan bahwa AI setidaknya terbagi ke dalam 5 jenis. Pertama ialah AI berjenis “Game-Playing Programs.” Di jenis ini, AI “Samuel's checkers-playing program” mencuat menjadi yang pertama. AlphaGo juga bisa dikatakan AI jenis ini.
Berikutnya ialah AI [2]berjenis “Problem-Solving Machines.” Di jenis ini, The Logic Theory Machine dari Newell, Shaw, dan Simon merupakan pelopor. Kemudian, ada pula AI berjenis “Inductive Machines.” SAD SAM, mesin yang berhasil menjawab teka-teki perihal garis keturunan, merupakan AI pertama berjenis ini.
Kemudian, ada pula AI berjenis “Question-Answering-Machines.” Jika kita perhatikan, WolframAlpha yang merupakan mesin pencari, termasuk ke dalam kategori ini. Terakhir, ada AI berjenis “Simulation of Cognitive Processes.” The Elementary Perceiver and Memorizer yang sukses bertingkah laku selayaknya manusia merupakan capaian pertama AI jenis ini.
Di bulan Mei 2016, AlphaGo, sebuah artificial intelligence buatan DeepMind, anak usaha Google, sukses mengalahkan pemain catur Go profesional bernama Ke Jie. Menurut tulisan Ars Technica, Ke Jie kalah setengah poin atas AlphaGo.
Selepas kesuksesan AlphaGo itu, pada Agustus 2017 ini, sebuah bot yang dikendalikan oleh kecerdasan buatan OpenAI yang didukung penuh oleh Elon Musk, sukses mengalahkan gamer profesional bernama samaran Dendi dalam permainan game online bernama Dota 2, dengan tempo kurang dari 10 menit.
CEO Tesla, Elon Musk kembali mendirikan perusahaan baru, namun kali ini sebagai lembaga non-profit untuk penelitian AI (artificial intelligence). Elon Musk bersama dengan Sam Altman CEO dari Y Combinator mendirikan OpenAI. Elon Musk, Stepehen Hawking, dan Steve Wozniak memang pernah menyatakan akan ketakutannya akan penggunaan AI sebagai robot pembunuh di masa depan. OpenAI ini didirikan untuk mengembangkan AI yang dapat bermanfaat bagi kepentingan umat manusia.
Sekelompok pendukung OpenAI telah berkomitmen untuk mendanai proyek ini senilai $1 miliar, mereka adalah Reid Hoffman, co-founder dan CEO dari LinkeIn, Jessica Livingston, founding partner Y Combinator, Peter Thiel, co-founder PayPal, Greg Brockman, CTO Stripe, dan Sam Altman turut memberikan pendanaan.
Open AI menyatakan “kami berharap untuk mengembangkan OpenAI menjadi lembaga seperti itu. Sebagai non-profit, tujuan kami adalah untuk membangun nilai bagi semua orang dan bukan pemegang saham. Para peneliti akan sangat dianjurkan untuk mempublikasikan karya mereka, apakah sebagai paper, postingan blog, atau kode, dan paten kami (jika ada) akan dibagi dengan dunia. Kami terbuka untuk berkolaborasi dengan orang lain di berbagai institusi dan berharap untuk bekerja dengan perusahaan untuk penelitian dan menyebarkan teknologi baru.”
- ^ https://bitnesia.com/elon-musk-mendirikan-perusahaan-non-profit-openai.html
- ^ januari, ahmad (8 September 2018). "ai". tirto. yori. Diakses tanggal 8 September 2018.