Persembahan curahan

Revisi sejak 10 September 2018 06.32 oleh Danu Widjajanto (bicara | kontrib) (Mimihitam memindahkan halaman Persembahan kurban curahan ke Libasi tanpa membuat pengalihan)

Persembahan kurban curahan adalah sebuah ritual menuang cairan (atau fluida lainnya seperti tepung jagung atau beras) sebagai sesembahan kepada seorang dewa atau roh, atau mengenang orang-orang yang telah "pergi". Ritual tersebut umum dalam beberapa agama kuno dan berlanjut pada berbagai budaya pada masa sekarang.

Patung perunggu pendeta Romawi kuno, abad ke 2-3 Masehi, dengan gaya memegang patera dalam gesture curahan.
Shaman Buryat menampilkan curahan.

Berbagai substansi digunakan untuk persembahan kurban curahan, biasanya wine atau minyak zaitun, dan di India, ghee. Wadah-wadah yang digunakan dalam ritual tersebut, termasuk patera, biasanya memiliki bentuk menonjol yang berbeda dari wadah-wadah sekuler. Curahan akan dituangkan pada sesuatu yang berhubungan dengan agama, seperti altar, atau ke tanah.

Di Asia Timur, mencurahkan sesembahan beras ke dalam aliran mengalir, melambangkan pelepasan dari karma dan kekuatan jahat.

Catatan

Referensi

Pranala luar