Aktualisasi diri
Aktualisasi diri adalah Keinginan seseorang untuk menggunakan semua kemampuan dirinya untuk mencapai apapun yang mereka mau dan bisa dilakukan. (Disadur dan diterjemahkan dari: dictionary.cambridge.org)
Ahli jiwa Abraham Maslow, dalam bukunya Hierarchy of Needs menggunakan istilah aktualisasi diri (self actualization) sebagai kebutuhan dan pencapaian tertinggi seorang manusia. Maslow menemukan bahwa tanpa memandang suku asal usul seseorang, setiap manusia mengalami tahap-tahap peningkatan kebutuhan atau pencapaian dalam kehidupannya masing-masing. Kebutuhan tersebut meliputi:[1]
- Kebutuhan fisiologis (physiological), meliputi kebutuhan pangan, pakaian, dan tempat tinggal maupun kebutuhan biologis.
- Kebutuhan keamanan dan keselamatan (safety), meliputi kebutuhan keamanan kerja, kemerdekaan dari rasa takut ataupun tekanan, keamanan dari kejadian atau lingkungan yang mengancam.
- Kebutuhan rasa memiliki sosial dan kasih sayang (social), meliputi kebutuhan terhadap persahabatan, berkeluarga, berkelompok, dan interaksi.
- Kebutuhan terhadap penghargaan (esteem), meliputi kebutuhan harga diri, status, martabat, kehormatan, dan penghargaan dari pihak lain.
- Kebutuhan aktualisasi diri (self actualization), meliputi kebutuhan memenuhi keberadaan diri (self fulfillment) dengan memaksimumkan penggunaaan kemampuan dan potensi diri.
Selain itu, Ericson membuat teori pasikososial yang merepresentasikan dikhotomi antara kepercayaan dan ketidak-percayaan, dan otonomi versus malu dan ragu, sebagai contohnya. Dalam terma tahap akhir perkembangan menurut Ericson, "integritas ego versus keputus-asaan" adalah resolusi yang berhasil pada tahap ini sesuai dengan perasaan tentang makna hidup.[2]
Referensi
- ^ "Gaya Hidup : Aktualisasi Diri"
- ^ "The Theory of Self-Actualization". Psychology Today (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-10-05.