Kusala Sastra Khatulistiwa

Anugerah sastra di Indonesia
Revisi sejak 29 September 2018 21.10 oleh Yapinamakno2 (bicara | kontrib)

Kusala Sastra Khatulistiwa (KSK) adalah sebuah ajang penghargaan bagi dunia kesusastraan Indonesia yang didirikan oleh Richard Oh dan Takeshi Ichiki dan mulai dilaksanakan sejak tahun 2001. Acara ini, sebelumnya bernama Khatulistiwa Literary Award, namun berganti nama sejak tahun 2014. Pemenang KSK didasarkan pada buku-buku puisi dan prosa terbit dalam kurun waktu 12 bulan terakhir, yang kemudian diseleksi secara ketat oleh para dewan juri.[1]

Kusala Sastra Khatulistiwa
Berkas:Kusala Sastra.jpg
Logo Kusala Sastra Khatulistiwa
Deskripsisastrawan
NegaraIndonesia
Dipersembahkan olehKusala Sastra Khatulistiwa
Diberikan perdana2001 (Khatulistiwa Literary Award)
Situs webhttp://www.kusalasastrakhatulistiwa.com

Latar belakang

KSK lahir dari sebuah kepedulian kepada para penulis Indonesia. Di penghujung pergantian milenium, tahun 2000, dalam suatu percakapan antara Richard Oh dan Takeshi Ichiki, Richard Oh melontarkan sebuah gagasan untuk memberi tunjangan kepada penulis Indonesia. Gagasan ini berawal dari pengamatan Richard Oh pada kondisi kehidupan kebanyakan penulis Indonesia. Kebutuhan untuk perangkat kerja seperti komputer dan tuntutan keseharian semakin menggerus waktu dan kenyamanan para penulis untuk meneruskan eksplorasi mereka dalam sastra. Keprihatinan itulah yang kemudian membuat Richard Oh berpikir sebuah anugerah sastra dengan pundi yang memadai dapat sangat membantu meringkan beban para penulis.[2]

Dari sini terlahirlah Khatulistiwa Literary Award, yang pada tahun ini 2014, diganti namanya menjadi Kusala Sastra Khatulistiwa. Selama 16 tahun, Kusala Sastra Khatulistiwa berkembang terus berkat masukan-masukan dari berbagai pihak di komunitas sastra. Sejak awal pendirian, Kusala Sastra Khatulistiwa dirancang sebagai sebuah anugerah sastra dari komunitas sastra untuk para penulis. Oleh karena itu, berbagai format penyeleksian dan penentuan dikembangkan agar Kusala Sastra Khatulistiwa tetap bertahan sebagai sebuah anugerah yang mencerminkan kehendak kebanyakan orang dalam komunitas sastra.[3][4][5][6]

Para pemenang

Judul karya Nama pemenang Kategori Tahun
Sajak-sajak Lengkap, 1961-2001 Goenawan Mohamad Puisi 2001
Kerudung Merah Kirmizi Remy Sylado Prosa 2002
Bibir Dalam Pispot Hamsad Rangkuti Prosa 2003
Puisi Indonesia Sebelum Kemerdekaan Sapardi Djoko Damono Nonfiksi 2004
Kuda Terbang Maria Pinto Linda Christanty Fiksi 2004
Negeri Senja: Roman Seno Gumira Ajidarma Fiksi 2004
Kekasihku Joko Pinurbo Puisi 2005
Kitab Omong Kosong Seno Gumira Ajidarma Prosa 2005
Mandi Api Gde Aryantha Soethama Prosa 2006
Santa Rosa Dorothea Rosa Herliany Puisi 2006
Dan Hujan Pun Berhenti Farida Susanty Penulis Muda Berbakat 2007
Perantau Gus tf Sakai Prosa 2007
Menjadi Penyair Lagi Acep Zamzam Noor Puisi 2007
Jantung Lebah Ratu Nirwan Dewanto Puisi 2008
Cari Aku di Canti Wa Ode Wulan Ratna Penulis Muda Berbakat 2008
Bilangan Fu Ayu Utami Prosa 2008
Dongeng Anjing Api Sindu Putra Puisi 2009
Fortunata Ria N. Badaria Penulis Muda Berbakat 2009
Lembata F. Rahardi Prosa 2009
Buwun H. U. Mardi Luhung Puisi 2010
Sejumlah Perkutut Buat Bapak Gunawan Maryanto Puisi 2010
Rahasia Selma Linda Christanty Fiksi 2010
Lampuki Arafat Nur Fiksi 2011
Buli-Buli Lima Kaki Nirwan Dewanto Puisi 2011
Perempuan yang Dihapus Namanya Avianti Armand Puisi 2011
Maryam Okky Madasari Fiksi 2012
Post Kolonial dan Wisata Sejarah dalam Sajak Zeffry J. Alkatiri Puisi 2012
Pulang Leila S. Chudori Prosa 2013
Museum Penghancur Dokumen Afrizal Malna Puisi 2013
Semua Untuk Hindia Iksaka Banu[7] Prosa 2014
Saiban Oka Rusmini[7] Puisi 2014
Isinga: Roman Papua Dorothea Rosa Herliany[8] Prosa 2015
Surat Kopi Joko Pinurbo[9] Puisi 2015
Raden Mandasia Si Pencuri Daging Sapi Yusi Avianto Pareanom[10] Prosa 2016
Playon F. Aziz Manna[10] Puisi 2016
Dawuk, Kisah Kelabu dari Rumbuk Randu Mahfud Ikhwan Prosa 2017
Di Ampenan, Apa Lagi yang Kau Cari? Kiki Sulistyo Puisi 2017
Lengking Burung Kasuari Nunuk W. Kusmiana Karya Perdana atau Kedua 2017

Referensi

Pranala luar