Perang meme Tiongkok di Facebook 2016
Perang meme Tiongkok di Facebook 2016, yang juga dikenal sebagai Perang Biaoqingbao (表情包大战), adalah sebuah kampanye dunia maya yang membanjiri laman-laman Facebook dari presiden terpilih Taiwan Tsai Ing-wen, Apple Daily (蘋果日報) dan SET News (三立新聞) dengan pesan-pesan pro-China yang memprotes gerakan kemerdekaan Taiwan. Tindakan tersebut utamanya dilakukan oleh sebuah forum dunia maya Tiongkok populer "Li Yi Tieba" (李毅吧), yang juga disebut "Di Ba" (帝吧), yang memiliki anggota sebanyak 21 juta warganet.[1] Sekelompok besar "pasukan" terorganisir yang memproklamasikan diri membuat sebuah upaya menonjol untuk merebut kontrol internet dan mempos ribuan pesan, dalam sebuah kampanye yang terjadi selama berpekan-pekan.
Para warganet dari Tiongkok daratan "menginvasi" Facebook pada tahun 2016 | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Hanzi tradisional: | 2016年中國大陸網民「出征」Facebook事件 | ||||||
Hanzi sederhana: | 2016年中国大陆网民“出征”Facebook事件 | ||||||
Makna harfiah: | Peristiwa tahun 2016 dimana para warganet dari Tiongkok daratan "menginvasi" Facebook | ||||||
| |||||||
Perang Meme di Facebook | |||||||
Hanzi tradisional: | Facebook表情包大戰 | ||||||
Hanzi sederhana: | Facebook表情包大战 | ||||||
Makna literal: | perang meme/stiker di Facebook | ||||||
|
Konflik tersebut bermula saat seorang bintang pop remaja Taiwan Chou Tzu-yu mengibarkan bendera nasional Republik Tiongkok di sebuah acara TV Korea Selatan. Selama bertahun-tahun, Republik Rakyat Tiongkok menganggap Taiwan merupakan sebuah bagian tak terpisahkan dari Tiongkok, meskipun Taiwan telah memerintah dirinya sendiri sejak perpecahan pada 1949.[2] Pemilihan presiden Taiwan diadakan saat konflik dunia maya tersebut, yang banyak menyinggung acara tersebut. Para warganet Tiongkok daratan menerobos Tembok Api Besar Tiongkok dan meninggalkan pesan-pesan dan meme-meme di berbagai laman Facebook, mengklaim bahwa Taiwan adalah bagian dari Tiongkok sesambil juga mengeluarkan ideologi-ideologi politik, syair, pangan, dan pemandangan Tiongkok.
Kampanye tersebut dipandang di Tiongkok sebagai sebuah cara dari komunikasi lintas selat yang kemudian menjadi sebuah karnival, sebuah "insiden normal lucu" yang membayangi semangat kaum muda untuk politik.[1][3]
Referensi
- ^ a b "Facebook trolling, military drills: China responds to Taiwan's new president". CNN News (dalam bahasa Inggris). 2016-01-22. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-12-20.
- ^ "Chinese flood Taiwan president-elect's Facebook, demanding return to China". Reuters (dalam bahasa Inggris). 2016-01-20. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-01-24.
- ^ fengshangyue (2016-01-20). "亲自参加两岸Facebook"表情包大战"是一种什么样的体验?". PingWest品玩 (dalam bahasa Tionghoa). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-06-12.