Kalimat Retoris

Retoris adalah salah satu jenis majas dalam Bahasa Indonesia. Majas retoris atau retorik berbentuk kalimat, berbeda dengan majas lain selain majas alegori dan majas parabel yang berbentuk narasi, karenanya ada yang menyebut kalimat retoris atau kalimat retorik. Retoris adalah majas yang berupa pertanyaan yang sebenarnya tidak perlu dijawab. Karena jawaban atau maksud si penanya sudah terkandung dalam pertanyaan tersebut. Contoh:

  • Untuk apa kita berperang, bukankah sebaiknya kita berdamai?

Dalam kalimat di atas sudah dapat dijelaskan bahwa sebenarnya opsi yang dipilih dalam keadaan tersebut adalah opsi damai dan tidak ada opsi lainnya. Kalimat Retoris sering dipakai untuk menegaskan suatu maksud, tanpa mengeliminasi kondisi yang sedang terjadi. Contoh :

  • Mengapa kita berenang, apakah tidak lebih cepat dengan perahu?

Kalimat tersebut menyatakan bahwa sebenarnya untuk mencapai suatu tujuan tidak harus menggunakan perahu karena suatu alasan diharuskan dengan berenang misalnya untuk infiltrasi ke markas musuh.

Kalimat retoris tidak memerlukan jawaban atas pertanyaan yang diajukan secara gamblang (essay), namun dapat diselesaikan dengan pilihan jawaban iya atau tidak.

Penerapan

Kalimat retoris atau retorik menyajikan suatu sindiran atau bahan introspeksi karenanya dipakai dalam pidato, khutbah, orasi, diskusi, debat dan cerita pendek seperti cerita anekdot.

Selain itu kalimat retoris digunakan dalam bertujuan untuk memberi semangat, menggugah hati, memotivasi, memberi kesadaran, dan sebagainya terhadap audiens atau pendengar.

Sumber: - https://www.akuntt.com/2013/10/kalimat-tanya-retoris-dan-contohnya.html - http://www.guruberbahasa.com/2016/05/pengertian-dan-contoh-kalimat-retoris.html