Kue keberuntungan

Revisi sejak 8 Mei 2008 11.23 oleh WikiDreamer Bot (bicara | kontrib) (bot Menambah: sv:Lyckokaka)

Kue keberuntungan adalah sebuah kue yang tipis dan renyah, yang berisi sepotong kertas dengan kata-kata yang berisi petuah atau ramalan. Pesan di dalamnya dapat pula berisi serangkaian angka keberuntungan (sebagian orang menggunakannya sebagai nomor lotre) dan sebuah ungkapan bahasa Mandarin dengan terjemahannya. Meskipun biasanya disebut sebagai kue keberuntungan Tionghoa, kue ini sesungguhnya diciptakan pertama kali di California, Amerika Serikat, dan bukan di Tiongkok.

Kue keberuntungan
Kue keberuntungan yang terbuka
Kue keberuntungan yang masih panas dilipat dengan sisipan sepotong kertas keberuntungan.

Asal-usul

Dua kota, San Francisco dan Los Angeles, sama-sama mengaku sebagai tempat pertama kalinya kue keberuntungan ini diciptakan. Makoto Hagiwara dari Japanese Tea Garden di Golden Gate Park di San Francisco disebut sebagai orang pertama yang menciptakan kue ini pada 1909,[1] sementara David Jung, pendiri Hong Kong Noodle Company di Los Angeles, disebut sebagai penciptanya pada 1918.[2]

Pengadilan Tinjauan Sejarah San Francisco mengeluarkan keputusan pada 1983 yang membela San Francisco. Meskipun dipimpin oleh seorang hakim Federal, pengadilan ini sendiri telah dikritik kurang serius dan bias terhadap San Francisco. Karena itu, kesimpulannya dianggap bukan merupakan kata terakhir untuk masalah ini.[2]

Menang dari Kue keberuntungan

Penarikan lotre Powerball AS pada 30 Maret 2005 menghasilkan 110 pemenang kedua yang tak pernah terjadi sebelumnya. Semuanya memilih lima nomor tanpa nomor powerball dengan tepat. Jumlah hadiah keseluruhannya $19,4 juta, suatu jumlah yang tak terduga. 89 tiket menang $100.000, tapi 21 tiket lainnya menang $500.000 karena adanya pilihan penggandaan dalam Power Play.

Para pejabat Powerball mulanya menduga ada kecurangan, namun ternyata semua pemenang menggunakan nomor yang didapat dari kue keberuntungan yang dibuat oleh Wonton Food Inc., sebuah pabrik kue keberuntungan di Long Island City, Queens, New York. Rupanya kombinasi nomor yang dicetak dalam kue keberuntungan itu digunakan kembali dalam ribuan kue setiap harinya. Kelima nomor yang menang itu adalah 22, 28, 32, 33, dan 39. Nomor keenam dalam kue itu, 40, tidak cocok dengan nomor powerball, 42.

Kue keberuntungan dalam budaya populer

Asal usul kue keberuntungan yang bukan dari Tiongkok ini digambarkan dengan penuh humor dalam novel Amy Tan, The Joy Luck Club. Di situ dilukiskan sepasang perempuan imigran Tiongkok mendapatkan pekerjaan di sebuah pabrik kue keberuntungan di Amerika. Mereka merasa geli karena konsep yang asing dari kue keberuntungan itu. Namun setelah beberapa kali usaha yang lucu dalam menerjemahkan kata-kata dalam kue itu dalam bahasa Tionghoa, mereka berkesimpulan bahwa kue itu tidak mengandung kata-kata bijaksana, melainkan "petunjuk yang buruk."


Meskipun banyak orang tidak menanggapi serius pesan dalam kue keberuntungan itu, banyak juga yang menganggapnya sebagai bagian adri permainan bahwa seluruh kue itu harus dimakan agar ramalannya menjadi kenyataan.[3] Ada lagi yang percaya untuk tidak memakan kue itu bila kata-katanya tidak menguntungkan, atau bahwa seluruh kue itu harus dimakan sebelum kata-katanya dibaca.

Rujukan

Catatan

  1. ^ (Martin 2004).
  2. ^ a b (Brunner 2005).
  3. ^ (Parvin 1995).

Pranala luar