Keong (ragam hias)
Keong (Inggris: paisley; Persia: boteh) adalah salah satu ragam hias populer yang berasal dari Persia. Ragam hias ini berbentuk seperti tetesan air.[1] Bentuk ragam hias ini ditafsirkan berbeda-beda di pelbagai negara. Di kalangan pembuat selimut (quilt) di Amerika, ragam hias ini disebut 'asinan Persia', sedangkan di kalangan pertekstilan Wales, ragam hias ini disebut 'buah pir'.[2] Di Indonesia sendiri, ragam hias ini sering disebut keong, khususnya oleh kalangan pembatik sebagaimana motif ini juga mempengaruhi batik-batik di Indonesia.[3]
Pengaruh terhadap Batik Nusantara
Batik klasik di Jawa dan Madura sudah mengenal motif keong ini. Orang-orang Jawa mengenalnya sebagai
Motif keong ditemukan pada beberapa motif batik klasik Jogja. Dinamakan “keong” oleh orang-orang Jawa karena bentuknya yang membulat dengan ujung berliuk menyerupai hewan keong. Desain motif batik ini sebetulnya lebih banyak dipengaruhi kebudayaan Timur Tengah (Persia-India). Di dunia, motif sejenis ini disebut dikenal juga dengan nama motif paisley, dan sangat populer sejak abad 18-19.
Dalam Bahasa Lain
Ragam hias ini dikenali di banyak kebudayaan dengan sebutan-sebutan lokalnya:
- Inggris: paisley, nama kota penghasil wol kasmir di Skotlandia
- Tamil: mankolam, 'motif mangga'
- Marathi: koyari, 'biji mangga'
- In Hindi/Urdu: carrey atau kerii, 'mangga muda'
- Tiongkok: 火腿纹, 'motif daging ham'
- Rusia: огурцы, 'mentimun'