Achmad Zaky

CEO-nya Bukalapak
Revisi sejak 13 Oktober 2018 00.35 oleh A2613 (bicara | kontrib) (←Suntingan 114.142.168.73 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh 120.188.92.186)

Achmad Zaky (lahir 24 Agustus 1986[1]) adalah seorang pengusaha asal Indonesia yang bergerak di bidang internet. Ia merupakan pendiri sekaligus CEO dari situs e-commerce Bukalapak.com, sebuah perusahaan E-Commerce Indonesia berbasis marketplace C2C yang berfokus pada pemberdayaan Usaha Kecil Menengah (UKM).

Achmad Zaky
Lahir24 Agustus 1986 (umur 38)[1]
Sragen, Indonesia
KebangsaanIndonesia
PendidikanTeknik Informatika, Institut Teknologi Bandung (2004) [1]
PekerjaanPendiri dan CEO Bukalapak.com [2]
Suami/istriDiajeng Lestari
Anak1
X: achmadzaky Modifica els identificadors a Wikidata

Pendidikan

Zaky mulai mengenal dunia teknologi sejak sekolah dasar. Pada tahun 1997, salah satu paman Zaky membelikan sebuah komputer dan buku-buku yang berhubungan dengan pemrograman. Ia tumbuh bersama komputer dan buku-buku tersebut.[3]

Ketika mengenyam pendidikan di SMA Negeri 1 Solo, dia mendapat kesempatan untuk mewakili sekolahnya di ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang komputer dan menang hingga tingkat nasional.

Pada tahun 2004, Zaky melanjutkan studinya di jurusan Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung.[1] Di bidang akademis, Zaky sempat mendapat IPK 4.00 di semester pertama. [4]

Selain kegiatan akademis, Zaky tercatat pernah mendirikan beberapa organisasi kemahasiswaan di ITB. Ia menjadi salah satu penggagas lahirnya cabang ShARE Global Student Think-Tank di ITB. Zaky juga mendirikan Entrepreneur Club ITB yang kemudian dikenal dengan Technoentrepreneur Club (TEC ITB). Ia pun aktif di Amateur Radio Club (ARC) ITB.

Selama berkuliah, Zaky sering menjuarai beberapa kompetisi tingkat nasional, Salah satunya adalah juara II pada Indosat Wireless Innovation Contest tahun 2007. Ia membuat perangkat lunak yang disebut MobiSurveyor. Perangkat ini berguna untuk melakukan perhitungan cepat dalam sebuah survei. Zaky juga mendapatkan Merit Award pada kompetisi INAICTA (Indonesia ICT Awards) pada tahun 2008.

Zaky sempat meraih beasiswa studi ke Oregon State University dari pemerintah Amerika Serikat selama dua bulan pada tahun 2008. Selain itu, ia juga pernah mewakili ITB dalam ajang Harvard National Model United Nations 2009.

Awal Karier

Karier Zaky berawal dari keaktifannya di dunia teknologi dan entrepreneurship sewaktu di ITB. Ia mendapatkan tawaran mengerjakan software quickcount pemilu dengan nilai 1,5 juta untuk sebuah stasiun televisi nasional.[4] Setelah lulus dari ITB, ia mendirikan perusahaan jasa konsultasi teknologi bernama Suitmedia.[3][5]

Zaky juga pernah sempat mencoba untuk membuka usaha kuliner mi ayam dengan sewaktu kuliah yang akhirnya bangkrut. Zaky menghabiskan seluruh uang hasil menang dari berbagai perlombaan.[6]

Waktu itu kami keracunan virus entrepreneurship, pas ngumpul sama teman-teman tiba-tiba kepikiran dan pengen bikin warung mie. Uang saya dari lomba habis semua kesedot kesitu karena bangkrut. Takut dan trauma rasanya waktu itu, tapi saya berpikir ini seperti sekolah, mahal sekali biayanya, saya yakin ada pelajaran berharga.[4]

Bermodal pengalaman membangun sistem IT banyak perusahaan besar, Zaky lantas terpikir untuk membuat sesuatu yang lebih bermanfaat bagi banyak orang. Dari sinilah, Bukalapak.com mulai dirintis pada tahun 2010.[7] Ia bermimpi untuk mengubah hidup banyak orang dengan memajukan UMKM lewat internet. Code base Bukalapak diselesaikan dalam waktu dua bulan. Awalnya, Zaky mengajak para pedagang di mall untuk bergabung di Bukalapak. Tetapi, respon yang diberikan oleh mereka sangat kecil. Klien pertama yang ia dapat justru dari pedagang kecil. Ketika ditanya mengapa mereka mau bergabung, alasannya adalah karena barang mereka di toko tidak laku. Karena itu, mereka meminta bantuan Zaky untuk menjualnya di Bukalapak. Sejak itu, Ia pun memfokuskan diri mengajak para pelaku UMKM yang belum begitu berkembang. Pada tahun 2011, sudah ada sekitar 10.000 pedagang yang bergabung di Bukalapak.

Pertumbuhan Bukalapak yang sangat pesat menarik minat banyak investor untuk menanamkan modal di Bukalapak. Beberapa di antaranya adalah 500 Startups, Batavia Incubator, IMJ Investment, dan juga Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTEK Group).[1][3] anu

Kehidupan Pribadi

Minggu, 17 Oktober 2010, Zaky mengakhiri masa lajangnya dengan menikahi Diajeng Lestari. Zaky menularkan visinya pada sang istri untuk memanfaatkan internet dalam berbisnis. Istrinya yang memang sudah jenuh menjadi karyawan dan sulit menemukan hijab yang akan dikenakan dalam kesehariannya mencetuskan ide untuk membuat situs komersial yang mengkhususkan diri pada penjualan busana alamiah muslimah. Zaky mendukung penuh ide tersebut dan membantu Istrinya mendirikan hijup.com pada tahun 2011.[8] Sampai saat ini, mereka telah dikarunia seorang anak yang diberi nama Laiqa Anzani. Nama Laiqa kemudian dipakai sebagai nama Majalah gaya hidup yang sangat terkenal di kalangan hijabers.

Satyalancana Wirakarya

Achmad Zaky menerima Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya pada 21 Juli 2016 yang diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo di Jambi[9]. Tanda Kehormatan ini merupakan penghargaan negara yang diberikan oleh Presiden atas jasa dan darma bakti seseorang kepada bangsa dan negara sehingga bisa dijadikan teladan bagi orang lain [10].

Achmad Zaky dianggap telah berperan secara aktif memajukan perekonomian pelaku UKM melalui online marketplace dengan memanfaatkan teknologi internet untuk memperluas pangsa pasar UKM serta memanfaatkan platform Bukalapak yang telah dirintisnya sehingga berdampak tinggi terhadap masyarakat (high impact).

Endeavor Entrepreneur

Achmad Zaky (CEO Bukalapak), Fajrin Rasyid (CFO Bukalapak) berhasil lolos dalam seleksi International Selection Panel (ISP) Endeavor ke-63 di Dubai sebagai entrepreneur Indonesia yang sukses. Dengan lolosnya mereka menjadi ISP Endeavor, mereka telah resmi menjadi Endeavor Entrepreneur. Para kandidat melewati beberapa tahapan seleksi yang ketat di tingkat lokal sebelum akhirnya dapat mencapai tahap akhir yaitu ISP. Proses interview di Indonesia berlangsung dalam periode  6-12 bulan. Setelah lolos, seleksi selanjutnya adalah wawancara selama tiga hari dengan pemimpin bisnis global dari network Endeavor. Endeavor Entrepreneur merupakan gerakan kewirausahaan yang fokus pada pengembangan high impact entrepreneurship.

Dengan menjadi Endeavor Entrepreneur, Achmad Zaky mendapatkan kesempatan untuk bertemu dan menghadiri mentor, network, talent, learning events, investor, serta Endeavor Entrepreneur lain dari seluruh dunia. Sejumlah nama besar dalam network Endeavor antara lain pimpinan tertinggi di perusahaan sekelas LinkedIn, Omidyar (network yang didirikan oleh pemilik eBay), Amazon.com, Microsoft, Google dan masih banyak lagi.

Bukalapak didirikan oleh Achmad Zaky (Chief Executive Officer dan Founder), Nugroho Herucahyono (Co-Founder dan Chief Technology Officer), dan Fajrin Rasyid (Co-Founder dan Chief Financial Officer) pada 2010. Bukalapak saat ini telah berkembang dengan pesat, dan dianggap berhasil menjadi high impact enterprise di Indonesia melalui bisnis marketplace online. Bukalapak ingin mendorong para UKM agar dapat memanfaatkan teknologi seperti internet untuk dapat memperluas pangsa pasar mereka. Para UKM dapat berjualan secara profesional dengan memanfaatkan platform Bukalapak, dan tentunya dengan sistem yang lebih aman dan terpercaya baik bagi para pelapak maupun para pembeli.

Bukalapak menyediakan kemudahan prosedur berjualan di Bukalapak dengan platform yang menarik dan mudah untuk dimengerti, terutama bagi para pengusaha kecil-menengah untuk berjualan online. Bukalapak berharap dapat memberikan nilai tambah menuju Indonesia yang lebih baik. Bukalapak juga akan terus meningkatkan teknologi, fitur, dan keamanan yang kami miliki demi kemudahan para pengguna.

Harbolnas

Bukalapak mendapatkan atensi serta partisipasi yang tinggi dari masyarakat saat perayaan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2015. Program ini memberikan Dobel Diskon kepada para pelanggan Bukalapak pada tanggal 10, 11,  dan 12 Desember 2015. Diskon tersebut berasal dari pelapak (seller), serta voucher dari Bukalapak untuk pengguna yang emailnya sudah terverifikasi. Bukalapak memperoleh penghargaan sebagai iklan terbaik versi Youtube 2015 di perayaan Hari Belanja Online Nasional 2015 (Harbolnas). Harbolnas merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh berbagai e-commerce di Indonesia dengan dukungan dari berbagai mitra kerja sama, seperti pelaku industri telekomunikasi, perbankan, logisitik hingga media.

Iklan Bukalapak Harbolnas menampilkan sketsa yang absurd namun lucu dengan menampilkan citra perusahaan menghemat anggaran pemasaran setelah promosi diskon besar-besaran di Hari Belanja Online. Iklan ini berhasil mendapatkan atensi dari youtubers sekitar 3 juta viewers dalam waktu 1 minggu. Bukalapak berhasil membuktikan bahwa Iklan dengan biaya yang tidak terlalu tinggi namun dengan konsep kreatif akan tetap memenangkan perhatian masyarakat.

Bukalapak Programming Contest

Saat ini industri teknologi saddam berkembang dengan sangat pesat di tanah air selain itu karena kecintaannya dibidang IT, Acmad Zaky, Nugroho Herucahyono dan Fajrin Rasyid bersama Bukalapak mengadakan Bukalapak Programming Contest. Bukalapak ingin mendorong perkembangan kemajuan teknologi di Indonesia. Salah satu caranya adalah dengan mengembangkan potensi para programmer muda. Oleh karena itu, melalui kegiatan ini, diharapkan para programmer dapat berkompetisi secara sehat sekaligus mendorong semangat belajar tinggi dan keinginan berkembang.

Kompetisi ini dimulai pada bulan Februari 2016 sebagai sarana untuk mengidentifikasi atas bakat rekayasa untuk potensi lapangan kerja dibidang IT. Kompetisi ini terdiri dari serangkaian masalah puzzle algoritme yang harus diselesaikan dalam jumlah waktu yang sudah ditentukan.

Bukalapak Programming Contest yang pertama dan yang kedua terlihat diikuti oleh teknik informatika& Ilmu komputer mereka sangat antusias dengan adanya kompetisi ini. Spirit dari Peserta ini diharapan mampu meningkatkan minat pelajar di Indonesia untuk belajar IT dan tetap meningkatkan kemampuan agar memiliki daya saing.

Referensi