Nadiem Makarim

Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Indonesia ke-29, pengusaha dan birokrat
Revisi sejak 14 Oktober 2018 19.57 oleh Santy8102 (bicara | kontrib)

Nadiem Anwar Makarim (lahir 4 Juli 1984)[1] adalah seorang pengusaha Indonesia. Dia merupakan pendiri serta CEO Go-Jek, sebuah perusahaan transportasi dan penyedia jasa berbasis daring.[2]

Nadiem Anwar Makarim
Nadiem Makarim di World Economic Forum
Lahir4 Juli 1984 (umur 40)
Singapura Singapura
KebangsaanIndonesia Indonesia
Almamater- Harvard Business School, Amerika Serikat
- Brown University, Amerika Serikat
PekerjaanPengusaha
Dikenal atasPendiri Go-Jek
Orang tuaNono Anwar Makarim (ayah) dan Atika Algadri (ibu)
Keluarga- Hamid Algadri (kakek)
- Zacky Anwar Makarim (paman)

Latar belakang

Nadiem Anwar Makarim adalah seorang anak yang lahir dari pasangan Nono Anwar Makarim dan Atika Algadri. Ayahnya adalah seorang aktivis dan pengacara terkemuka yang berketurunan Minang-Arab. Sedangkan ibunya merupakan penulis lepas, putri dari Hamid Algadri, salah seorang perintis kemerdekaan Indonesia.[3] Nadiem menjalani proses pendidikan dasar hingga SLTA berpindah-pindah dari Jakarta ke Singapura. Sehabis menyelesaikan pendidikan SMA-nya di Singapura, pada tahun 2002 ia mengambil jurusan International Relations di Brown University, Amerika Serikat.[4] Setelah memperoleh gelar sarjana di tahun 2006, tiga tahun kemudian ia mengambil pasca-sarjana dan meraih gelar Master of Business Administration di Harvard Business School.[5]

Karier dan Bisnis

Pada tahun 2006, Nadiem memulai kariernya sebagai konsultan manajemen di McKinsey & Company. Setelah memperoleh gelar MBA, ia terjun sebagai pengusaha dengan mendirikan Zalora Indonesia. Di perusahaan tersebut ia juga menjabat sebagai Managing Editor. Setelah keluar dari Zalora, ia kemudian menjabat sebagai Chief Innovation Officer (CIO) Kartuku, sebelum akhirnya fokus mengembangkan Go-Jek yang telah ia rintis sejak tahun 2011.[6][7] Saat ini Go-Jek merupakan perusahaan rintisan terbesar di Indonesia. Pada bulan Agustus 2016, perusahaan ini memperoleh pendanaan sebesar USD 550 juta atau sekitar Rp 7,2 triliun dari konsorsium yang terdiri dari KKR, Sequoia Capital, Capital Group, Rakuten Ventures, NSI Ventures, Northstar Group, DST Global, Farallon Capital Management, Warburg Pincus, dan Formation Group.[8]

Referensi