Ular cabai besar

spesies ular berbisa
Revisi sejak 15 Oktober 2018 05.38 oleh AABot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)
Ular cabai besar
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Subfilum:
Kelas:
Ordo:
Subordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
C. bivirgata
Nama binomial
Calliophis bivirgata
(F. Boie, 1827)
Sinonim
  • Elaps bivirgatus F. Boie, 1827
  • Callophis bivirgatus Günther, 1864
  • Adeniophis (Callophis) bivirgatus Stoliczka, 1873
  • Adeniophis bivirgatus
    Boettger, 1887
  • Doliophis bivirgatus
    Boulenger, 1896
  • Maticora bivirgata
    Stejneger, 1922
  • Calliophis bivirgatus
    Slowinski et al. 2001

Ular cabai besar adalah sejenis ular yang sekerabat dengan ular cabai, tetapi lebih besar. Ular ini terdapat di Malaysia, Singapura, Indonesia, Thailand, dan Kamboja. Nama umumnya adalah ular cabai besar, ular pantai biru, dan sebagainya. Dalam bahasa inggris disebut Blue coral snake.[2][3]

Deskripsi

Panjang tubuhnya mencapai 1,6 meter. Bibir atas terdiri dari 6 sisik, yang ketiga dan keempat menyentuh mata. Sisik preocular 1. Sisik postocular 2. Sisik temporal 1+1 atau 1+2. Sisik dorsal pada bagian tengah badannya terdiri dari 13 baris, seluruhnya halus. Sisik-sisik ventral berjumlah 230-296 (jantan 262-296 dan betina 230-286). Sisik anal tunggal. Sisik-sisik subcaudal berjumlah 35-49 (jantan 40-49 dan betina 35-44), terdiri dari 2 baris sisik.[4]

Punggungnya berwarna biru tua atau biru keungu-unguan. Pada kedua sisi badannya terdapat garis berwarna biru terang. Permukaan atas ekornya berwarna merah kecoklat-coklatan. Kepala, perut dan ekornya berwarna merah cerah.[4]

 
Ular cabai besar dari Singapura

Kebiasaan

Pada umumnya ditemukan di hutan dataran rendah sampai perbukitan, hingga ketinggian 1300 m dpl. Aktivitas hariannya pada malam hari, ular ini tergolong jenis pemalu. Oleh karena itu, sering terlihat di bawah batang kayu lapuk atau bersembunyi dalam lubang tanah yang lembab. Berkembang-biak dengan cara bertelur. Ular ini memiliki ciri yang berbeda antara jantan dan betina. Individu betina biasanya lebih kecil dari yang jantan. Makanannya kebanyakan berupa jenis-jenis ular lain, dan kadal juga katak. Ular ini termasuk jenis yang sangat mematikan. Sepintas ular ini terlihat tidak agresif. Apabila merasa terganggu maka ular ini akan memperlihatkan perilaku mempertahankan diri yang unik. Kepalanya akan disembunyikan di bawah lingkaran badannya, sambil mengangkat bagian ventral ekornya yang berwarna merah.[4]

Agihan

Malaysia, Singapura, Indonesia, Thailand, dan Kamboja. Di Indonesia, ular ini terdapat di Sumatera, Nias, Kepulauan Mentawai, Kepulauan Riau, Bangka-Belitung, Kalimantan, Banten, Jawa Barat, dan sebagian Jawa Tengah.

Referensi

  1. ^ Templat:IUCN2014.2
  2. ^ http://www.ecologyasia.com/verts/snakes/blue_malayan_coral_snake.htm
  3. ^ J. B. Slowinski, J. Boundy and R. Lawson. 2001. The Phylogenetic Relationships of Asian Coral Snakes (Elapidae: Calliophis and Maticora) Based on Morphological and Molecular Characters. Herpetologica, Vol. 57, No. 2, pp. 233-245
  4. ^ a b c http://biologi.lipi.go.id/bio_bidang/file_zoo/snake/elapidae_maticora_bivirgata.htm

Informasi lebih lanjut