Artahsasta II
Artahsasta II (bahasa Inggris: Artaxerxes II Mnemon; /ˌɑːrtəˈzɜːrksiːz/ (bahasa Persia Kuno: 𐎠𐎼𐎫𐎧𐏁𐏂𐎠, artinya "yang pemerintahannya melalui kebenaran")[1] adalah seorang raja Persia dari wangsa Akhemeniyah yang memerintah dari tahun 404 SM sampai kematiannya pada tahun 359/8 SM. Ia adalah putra raja Darius II dari Persia dan ratu Parysatis.
Artahsasta II<r>Artaxerxes II Mnemon | |
---|---|
Raja Agung (Shah) Persia | |
![]() Makam Artahsasta II di Persepolis, Iran. | |
Berkuasa | 405-404 sampai 359-358 SM |
Pendahulu | Darius II dari Persia |
Ahli waris | Artaxerxes III dari Persia |
Kelahiran | ~ 435 atau 445 SM |
Kematian | 358 SM |
Permaisuri | Stateira |
Keturunan | Artaxerxes III |
Dinasti | Achaemenid |
Ayah | Darius II |
Ibu | Parysatis |
Reign
Ia mempertahankan kedudukannya melawan saudara laki-lakinya Cyrus the Younger yang mencoba merebut tahta dengan bantuan banyak tentara bayaran dari Yunani. Tentara campuran Cyrus memperoleh kemenangan taktis pada Pertempuran Cunaxa di Babel (tahun 401 SM), tetapi Cyrus sendiri mati terbunuh di tangan seorang prajurit bernama Mithridates, sehingga kemenangan itu sia-sia. Sejarawn Yunani, Xenophon, kemudian mengisahkan perang ini dalam karyanya Anabasis, yang berfokus pada pergulatan para tentara bayaran Yunani yang kehilangan pemimpinnya dan berupaya pulang ke rumah. Artahsasta mencoba mengklaim prestasi bahwa ia sendiri yang membunuh saudaranya, tetapi ketika Mithridates, ketika mabuk anggur, membual di istana bahwa ia yang membunuh Cyrus, Artahsasta menjatuhkan hukuman mati padanya (dengan scaphism) karena membuat raja tampak sebagai pembohong.
Artahsasta terlibat dalam peperangan melawan bekas sekutu Persia, orang Sparta, yang menyerang Asia Kecil di bawah pimpinan Agesilaus II. Untuk memecah perhatian orang Sparta kepada urusan di negeri Yunani, Artahsasta mensubsidi musuh-musuh Sparta: terutama orang Atena, Thebes dan Korintus. Subsidi ini membantu keterlibatan Sparta pada perang yang dikenal sebagai Corinthian War. Pada tahun 386 SM, Artahsasta II mengkhianati para sekutunya dan mengadakan perjanjian dengan Sparta, dan pada Treaty of Antalcidas ia memaksa para bekas sekutunya untuk berdamai. Perjanjian ini memulihkan kontrol kota-kota Yunani Ionia dan Aeolis pada pantai Anatolia ke tangan orang Persian, sementara memberi status dominan Sparta di tanah Yunani. Pada tahun 385 SM ia berperang melawan orang Cadusia.
Meskipun berhasil dalam peperangan melawan Yunani, Artahsasta menghadapi lebih banyak kesulitan melawan orang Mesir yang berhasil memberontak pada permulaan pemerintahannya. Suatu upaya untuk menguasai Mesir kembali pada tahun 373 SM sama sekali gagal, tetapi pada akhir masa pemerintahannya tentara Persia berhasil mengalahkan upaya gabungan Mesir–Sparta untuk menguasai Fenisia. Ia juga membasmi pemberontakan para satrap pada tahun 372-362 SM.
Dilaporkan ia mempunyai banyak istri. Permaisuri utamanya adalah Stateira, sampai ia diracuni sampai mati oleh ibu Artahsasta, Parysatis, pada sekitar tahun 400 SM. Istri utama lainnya adalah seorang perempuan Yunani dari Phocaea bernama Aspasia (tidak sama dengan selir Pericles). Artahsasta II dikatakan mempunyai lebih dari 115 putra dari 350 istri.[2]
Proyek pembangunan
Banyak harta kekayaan Artahsasta digunakan untuk proyek-proyek pembangunan. Ia memugar istana raja Darius I di Susa,[3] dan juga benteng-benteng pertahanan; termasuk kubu di sudut tenggara dari kompleks tertutup dan memberikan kota Ecbatana suatu apadana dan patung-patung baru. Tampaknya ia tidak membangun banyak di Persepolis.
Keturunan
- DariStateira
- Artaxerxes III
- Darius
- Ariaspes atau Ariarathes
- Rhodogune,istri satrap Orontes I
- Atossa, istri Artaxerxes II dan kemudian Artaxerxes III
- Dari istri-istri lain
- Arsames
- Mithridates
- Phriapatius(?), kemungkinan leluhur dari Arsacids
- Amestris, istri Artaxerxes II
- Apama, istri Pharnabazus
- Ocha, ibu dari istri Artaxerxes III yang tidak disebut namanya
- Istri Tissaphernes yang tidak disebut namanya
- 112 putra-putra lain yang tidak disebut namanya
Identifikasi
Ada pendapat bahwa raja "Ahasyweros" yang disebut dalam Kitab Ester adalah raja Artahsasta II. Plutarch dalam karyanya Lives (75 M) mencatat nama-nama lain Oarses dan Arsicas untuk Artaxerxes II Mnemon, yang masing-masing digunakan oleh Deinon (~ 360-340 SM[4]) dan Ctesias (tabib raja Artexerxes II[5].[6] Nama-nama ini diturunkan dari nama Persia Khshayarsha yang juga dialihaksarakan sebagai "Ahasuerus" ("Ahasyweros"; "Xerxes") dan hypocoristicon "Arshu" untuk Artaxerxes II ditemukan pada suatu inskripsi kontemporer (LBAT 162[7]). Sumber-sumber ini dipakai untuk mengusulkan identifikasi "Ahasyweros" sebagai Artahsasta II mengingat nama-nama yang digunakan pada sumber-sumber Ibrani dan Yunani, yang juga sesuai dengan informasi konstektual dari Pseudo-Hecataeus dan Berossus[8] maupun juga disetujui oleh penempatan tarikh peristiwa oleh Al-Tabari dan Masudi. Sejarawan Siria dari abad ke-13 Bar-Hebraeus dalam karyanya Chronography, juga mengidentifikasi Ahasyweros sebagai Artahsasta II dengan mengutip sejarawan abad ke-6 M John of Ephesus.[9][10]
Zakarid-Mkhargrzeli, seorang berpengaruh dari keluarga bangsawan pada zaman pertengahan di Armenia dan Georgia, mengklaim sebagai keturunan raja Artahsasta II – dengan dasar penamaannya sebagai "Longarmed" ("lengan panjang"), yang juga merupakan makna nama mereka sendiri. Meskipun keaslian silsilah ini diragukan, hal ini menunjukkan ketenaran raja Artahsasta II.
Lihat pula
Referensi
- ^ R. Schmitt. "ARTAXERXES". Encyclopædia Iranica. 15 Desember 1986. Diakses 12 Maret 2012.
- ^ History of Iran
- ^ A2Sa pada livius.org
- ^ Wolfgang Felix, Encyclopaedia Iranica, entry Dinon, 1996-2008
- ^ Jona Lendering, Ctesias of Cnidus, Livius, Articles on Ancient History, 1996-2008
- ^ John Dryden, Arthur Hugh Clough, Plutarch's Lives, Little, Brown and Company, 1885
- ^ M. A. Dandamaev, W. J. Vogelsang, A Political History of the Achaemenid Empire, BRILL, 1989
- ^ Jacob Hoschander, The Book of Esther in the Light of History, Oxford University Press, 1923
- ^ E. A. W. Budge, The Chronography of Bar Hebraeus, Gorgias Press LLC, reprinted 2003
- ^ Jan Jacob van Ginkel, John of Ephesus. A Monophysite Historian in Sixth-century Byzantium, Groningen, 1995
Pranala luar
- Artaxerxes by Plutarch
- H. Hunger & R.J. van der Spek, "An astronomical diary concerning Artaxerxes II (year 42 = 363-2 BC). Military operations in Babylonia" in: Arta 2006.002
- Inscriptions of Artaxerxes II in transcribed Persian and in English translation. [1]
Artahsasta II Lahir: ~ 436 SM Meninggal: 358 SM
| ||
Didahului oleh: Darius II |
Raja agung (Shah) Persia 404 SM – 358 SM |
Diteruskan oleh: Artaxerxes III |