HMS Hood (Nomor Lambung 51) merupakan kapal penjelajah tempur kelas Admiral yang merupakan kapal penjelajah tempur terakhir yang dibuat untuk Royal Navy. Ditugaskan pada tahun 1920, ia dinamakan atas seorang laksamana pada abad ke-18, Samuel Hood. Desainya yang dibasiskan pada kapal setipe lainya pada akhir dekade 1910, direvisi untuk merefleksi pelajaran yang didapatkan atas tenggelamnya kapal-kapal sejenis pada Pertempuran Jutlandia, seperti proteksi yang lebih kuat serta sistem kontrol banjir yang lebih maju. Revisi inilah yang membuatnya tetap dibangun, sedangkan kapal lain sekelasnya dibatalkan dikarenakan utang Britania Raya yang menumpuk setelah Perang Dunia I serta pembatasan pembangunan kapal oleh Traktat Angkatan Laut Washington. Meski usianya yang hampir mencapai 19 tahun dan batalnya pembaruan desainya disebabkan Perang Dunia II, serta kemunculan kapal lain yang lebih modern, ia tetap salah satu kapal terbaik di Angkatan Laut Britania Raya pada saat itu, menyebabkan ia dijuluki The Mighty Hood.

HMS Hood, 17 Maret 1924
Sejarah
Britania Raya
Asal nama Admiral Samuel Hood
Dipesan 7 April 1916
Pembangun John Brown & Company
Pasang lunas 1 September 1916
Diluncurkan 22 Agustus 1918
Mulai berlayar 15 Mei 1920
Beroperasi 1920–1941
Identifikasi Nomor lambung: 51
Motto Ventis Secundis (Latin: "With Favourable Winds")[1]
Julukan The Mighty Hood
Nasib Tenggelam selama Pertempuran Selat Denmark, 24 Mei 1941
Lencana A Cornish Chough bearing an anchor facing left over the date 1859[2]
Ciri-ciri umum
Kelas dan jenis Kapal penjelajah tempur kelas-Admiral
Berat benaman 46.680 ton panjang (47.430 t) (muat mati)
Panjang 860 ft 7 in (262,3 m)
Lebar 104 ft 2 in (31,8 m)
Daya muat 32 ft 0 in (9,8 m)
Tenaga 144.000 shp (107.000 kW)
Pendorong 4 poros
Turbin uap bergir Brown-Curtis
24 pendiidih tuba air Yarrow
Kecepatan 1920: 31 knot (57 km/h; 36 mph)
1941: 28 knot (52 km/h; 32 mph)
Jangkauan 1931: 5.332 mil laut (9.870 km; 6.140 mi) pada 20 knot (37 km/h; 23 mph)
Awak kapal 1919: 1.433
1934: 1.325
Sensor dan
sistem pemroses
Type 279 air-warning radar
Type 284 gunnery radar
Senjata

As built:
4 × 2 – BL 15-inch Mk I guns
12 × 1 – BL 5.5-inch Mk I guns
4 × 1 – QF 4-inch Mark V anti-aircraft guns
6 × 21-inch (533 mm) torpedo tubes
1941, as sunk:

4 × 2 – 15-inch (381 mm) guns
7 × 2 – QF 4-inch Mk XVI AA guns
3 × 8 – QF 2-pdr "pom pom" AA guns
5 × 4 – 0.5-inch Vickers machine guns
5 × 20-barrel "Unrotated Projectile" mounts
2 × 2 – 21-inch above water torpedo tubes
Pelindung Sabuk: 12–6 in (305–152 mm)
Geladak: 075–3 in (1.905–76 mm)
Barbet: 12–5 in (305–127 mm)
Turet senjata: 15–11 in (381–279 mm)
Menara pengontrol: 11–9 in (279–229 mm)
Bulkheads: 4–5 in (102–127 mm)
Pesawat yang
diangkut
1 buah pada 1931–32
1 katapel pesawat terbang

Ia melaksanakan beberapa misi latihan di Mediterania dan Atlantik pada masa antarperang, dan ditugaskan di Armada Mediterania yang berbasis di Alexandria, Mesir pada waktu Perang Saudara Spanyol dan Invasi Italia atas Ethiopia. Pada awal Perang Dunia II, ia sedang bertugas di daerah Islandia, melindungi konvoi suplai di Atlantik dari serangan kapal selam Jerman. Selama beberapa bulan Ia memburu beberapa kapal blokade dan perusak Jerman di antara laut Norwegia dan Islandia. Setelah beberapa perbaikan pada mesinnya, ia dijadikan kapal komando armada Force H, dan berpartisipasi pada penenggelaman armada Perancis di Mers El-Kebir. Ia lalu dipindah tugaskan ke Armada Atlantik di Scapa Flow, Skotlandia. Ia melanjutkan tugasnya seperti dulu, memburu kapal tempur Jerman yang menyelinap di Islandia.

Pada Mei 1941, ia dan sebuah kapal tempur baru HMS Prince of Wales beserta kapal penjelajah berat Norfolk & Suffolk ditugaskan untuk mencari kapal tempur baru milik Jerman Bismarck dan pengawalnya Prinz Eugen yang dikabarkan dalam perjalanan ke Samudera Atlantik untuk menyerang konvoi sekutu. Setelah beberapa hari tanpa hasil, Suffolk dan Norfolk mendeteksi dua kapal tak teridentifikasi dengan kecepatan tinggi. Suffolk segera menghubungi Hood, dan mengikuti kedua kapal teesebut, meski diserang dengan tembakan meriam dan akhirnya kehilangan Bismarck.

Pada pagi hari tanggal 24 Mei 1941, Hood dan Prince Of Wales akhirnya menemukan Bismarck. Pertempuran Selat Denmark pun terjadi, dengan kedua pihak saling menembak satu sama lain. Beberapa menit kemudian, Hood tertembak sebuah peluru dari Bismarck, yang menembus dek atas dan perlindungan baja disana, dan meledak di ruang amunisi senjata sekunder, tepat diantara meriam X dan ruang mesin. Sejurus kemudian, muncul api yang menjulang bagaikan kembang api dari dek tengah, kemudian disusul ledakan keras yang mematahkan lambung kapal menjadi dua. Hood tenggelam setelah tiga menit, hanya menyisakan 3 orang selamat dari 1421 awak kapal.

Catatan

Referensi

  1. ^ Taylor, hal. 15
  2. ^ "FAQ". HMS Hood Association. Diakses tanggal 21 September 2010. 

Daftar pustaka

  • Brown, David K. (2003). The Grand Fleet: Warship Design and Development 1906–1922 (edisi ke-reprint of the 1999). London: Caxton Editions. ISBN 1-84067-531-4. 
  • Bastock, John (1975). Australia's Ships of War. Cremorne, NSW: Angus and Robertson. ISBN 0-207-12927-4. 
  • Burt, R. A. (1993). British Battleships, 1919–1939. London: Arms and Armour Press. ISBN 1-85409-068-2. 
  • Campbell, John (1985). Naval Weapons of World War II. Annapolis, MD: Naval Institute Press. ISBN 0-87021-459-4. 
  • Chesneau, Roger (2002). Hood — Life and Death of a Battlecruiser. London: Cassell Publishing. ISBN 0-304-35980-7. 
  • Friedman, Norman (1978). Battleship Design and Development 1905–1945. London: Conway Maritime Press. ISBN 0-85177-135-1. 
  • Hone, Trent (2011). "High-Speed Thoroughbreds: The US Navy's Lexington Class Battle Cruiser Designs". Dalam Jordan, John. Warship 2011. London: Conway. ISBN 978-1-84486-133-0. 
  • Jurens, Bill (1987). "The Loss of HMS Hood—A Re-Examination". Warship International. Toledo, OH: International Naval Research Organization. XXIV (2): 122–180. ISSN 0043-0374. 
  • Jurens, William; Garzke, William H.; Dulin, Robert O., Jr.; Roberts, John; Fiske, Richard (2002). "A Marine Forensic Analysis of HMS Hood and DKM Bismarck" (pdf). The Society of Naval Architects & Marine Engineers. Diakses tanggal 3 July 2010. 
  • Kennedy, Ludovic (1974). Pursuit: The Chase and Sinking of the Bismarck. London: Wm Collins & Sons. ISBN 0-304-35526-7. 
  • Mearns, David (2009). The Search for the Sydney. Pymble, NSW: HarperCollins Publishers. ISBN 978-0-7322-8889-1. OCLC 301679923. 
  • Mearns, David; White, Rob (2001). Hood and Bismarck: The Deep Sea Discovery of an Epic Battle. London: Channel 4. ISBN 0-7522-2035-7. 
  • Morison, Samuel Loring; Polmar, Norman (2003). The American Battleship. St. Paul, MN: MBI. ISBN 0-7603-0989-2. 
  • Parkes, Oscar (1990). British Battleships (edisi ke-reprint of the 1957). Annapolis, MD: Naval Institute Press. ISBN 1-55750-075-4. 
  • Preston, Antony (1979). Sea Power: A Modern Illustrated Military History. London: Phoebus Publishing Company. ISBN 0-89673-011-5. 
  • Preston, Antony (2002). The World's Worst Warships. London: Conway Maritime Press. ISBN 0-85177-754-6. 
  • Raven, Alan; Roberts, John (1976). British Battleships of World War Two: The Development and Technical History of the Royal Navy's Battleship and Battlecruisers from 1911 to 1946. Annapolis, MD: Naval Institute Press. ISBN 0-87021-817-4. 
  • Roberts, John (1997). Battlecruisers. Annapolis, MD: Naval Institute Press. ISBN 1-55750-068-1. 
  • Roberts, John (2001). The Battlecruiser Hood. Anatomy of the Ship (edisi ke-Revised). London: Conway. ISBN 0-85177-900-X. 
  • Stephen, Martin (1988). Sea Battles in Close-Up: World War 2. Annapolis, MD: Naval Institute Press. ISBN 0-87021-556-6. 
  • Taylor, Bruce (2008). The Battlecruiser HMS Hood: An Illustrated Biography, 1916–1941. Annapolis, MD: Naval Institute Press. ISBN 978-1-86176-216-0. 

Pranala luar